Cintanya Yang Tak Pernah Pudar

ilustrasi : http://shutterstock.com/

“Pahala itu bukan hanya dari sembahyang dan ngaji aja. Menolong orang tua juga dapat pahala.”

Kira-kira itulah penggalan kalimat yang diucapkan oleh ibu saya ketika saya tidak mau melakukan perintah ibu untuk pergi ke rumah salah seorang tetangga untuk suatu keperluan. Entah apa yang ada di dalam pikiran saya ketika itu, sehingga saya menolak melakukan hal tersebut. Bahkan ketika ibu marah, saya tetap tidak bergeming dari tempat saya untuk pergi.

Sebuah luka telah saya goreskan di hati ibu. Kekecewaan yang ibu rasakan tertumpah melalui kata-kata dengan nada yang cukup tinggi. Saya yakin, hal tersebut ibu lakukan demi kebaikan saya. Secara tidak langsung, ibu mengingatkan bahwa pahala ada di mana-mana, bukan hanya di masjid atau pun di tempat pengajian.

Waktu pun berlalu. Ibu tak pernah menyebut atau mengingat lagi kesalahan saya itu. Lukanya sudah sembuh, bahkan seperti tidak pernah ada. Cinta dan kasih sayangnya tetap tercurah kepada saya dan adik-adik saya.

Sebagai anak, rasanya saya begitu sering membuat hati ibu terluka atau kecewa.

Ibu saya adalah wanita yang mulia. Betapapun besar luka yang saya goreskan di hati beliau, tak pernah mengurangi rasa cinta dan kasih sayangnya kepada saya. Mungkin benar sebuah ungkapang yang menyatakan bahwa cinta seorang wanita, seorang ibu, ibarat kuku. Meski hanya seujung jari, tapi tumbuh perlahan-lahan. Jika dipotong, ia tumbuh dan tumbuh lagi.

22 respons untuk β€˜Cintanya Yang Tak Pernah Pudar’

  1. sya2 Maret 4, 2007 / 00:00

    kasih anak sepenggal galah, kasih ibu sepanjang waktu

  2. fitriani23 Maret 4, 2007 / 00:00

    hiks…jd terharu…jadi ingat kesalahan2 yg udah aku lakukan pada ibuku juga… but I will be back to indonesia to see my mom soon…TFS…

  3. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    sya2 said: kasih anak sepenggal galah, kasih ibu sepanjang waktu

    jadi sampai kapan pun enggak bisa terbalas semua jasa ibu.gitu kan mbak?

  4. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    fitriani23 said: TFS…

    sama-sama, mbak

  5. n4il4 Maret 4, 2007 / 00:00

    Hiks 😦 Kangen ummiiiiiiiiiiiiiii

  6. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    n4il4 said: Hiks 😦 Kangen ummiiiiiiiiiiiiiii

    kemaren baru ketemu, pulang dikasih oleh2… padahal dateng enggak bawa apa2

  7. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    cle0patria said: hiks….hiksss

    jadi sedih yah?liat bagian video aje biar bisa senyum πŸ™‚

  8. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    thetrueideas said: jadi teringat ibu saya mas Rifki

    ibu tinggal di mana mas?

  9. bayuloka80 Maret 4, 2007 / 00:00

    wew, deal bro !!! your mother and mine, it’s a heaven above..

  10. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    bayuloka80 said: wew, deal bro !!! your mother and mine, it’s a heaven above..

    ummuka… ummuka… ummuka

  11. bayuloka80 Maret 4, 2007 / 00:00

    ihik,ihik,, arab yee, afwan dech, bukan maksud bayuloka80 ke-bule2an, biz, bhs arabnye masih nanggung,,

  12. jampang Maret 4, 2007 / 00:00

    bayuloka80 said: ihik,ihik,, arab yee, afwan dech, bukan maksud bayuloka80 ke-bule2an, biz, bhs arabnye masih nanggung,,

    itu kan cuma ngutip syairnya sami yusuf πŸ™‚

  13. bayuloka80 Maret 4, 2007 / 00:00

    wew, ini die bro, susah kalo moslem baru “jadi” kayak ane, syairnye sami yusuf aje gak tau, boleh tuch dirilis karya lengkapnye di blog antum

  14. fithab Maret 5, 2007 / 00:00

    Hiks, iya, nih…jadi keinget belum bisa mengabulkan satu permintaan Ummi…TFS ya, mas..

  15. jampang Maret 5, 2007 / 00:00

    fithab said: Hiks, iya, nih…jadi keinget belum bisa mengabulkan satu permintaan Ummi…TFS ya, mas..

    permintaan ummi emang apa mbak?sama-sama

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s