
Berbeda dengan perjalanan dinas ke Medan yang menggunakan pesawat, perjalanan dinas ke Surabaya saya tempuh dengan mobil melewati jalur pantura.
Selama menempuh jalur pantura, berbagai pemandangan indah saya temui. Mulai dari hijaunya tanaman padi di sawah-sawah yang terhampar di kedua sisi jalan, hutan produksi yang ditanami pohon jati, laut dengan pasir di pantainya, hingga puncak gunung yang diselimuti kabut putih. Subhaanallah.
Selain pemandangan indah tersebut, saya juga menemukan pemandangan yang unik yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Di salah satu daerah pemukiman yang kami lewati, saya melihat tiang-tiang tinggi di setiap rumah. Di ujung tiang-tiang tersebut terpasang antena tv. Biasanya, ketika saya melihat tiang tinggi, di atasnya pasti terdapat sebuah sangkar burung, bukan antena tv. Mungkin karena daerah tersebut tergolong rendah, maka untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik, para penduduk memasang antena tvnya tinggi-tinggi.
Saya jadi teringat cerita salah seorang kawan saya yang kampung halamannya berada di daerah pantai. Ia bercerita bahwa di daerahnya itu tidak bisa menerima sinyal handphone dengan sempurna. Supaya bisa menerima dengan kualitas yang lebih baik, sambungnya dengan guyonannya yang mengundang tawa, ia harus berdiri di atas sesuatu yang lebih tinggi atau bahkan harus naik ke atas pohon.
Benar atau tidaknya cerita kawan saya tersebut, wallahu a’lam, sebab saya belum pernah mengalaminya sendiri. Namun dibalik pemandangan yang saya temui dan cerita yang saya dengar, ada sebuah perumpamaan yang menurut saya penuh pengajaran. Usaha yang lebih keras, dikerjakan dengan semangat yang tinggi, insya Allah hasilnya akan lebih baik. Bukankah yang diperoleh manusia adalah apa yang telah diusahakannhya? Sekali lagi wallahu a’lam.
Kalau sempat, mampir ke rumah sodara saya juga ya, Pak.Sodara saya juga banyak yang di sana. 🙂
mampir ke rumah saya di surabaya ya mas, hehehehe
Waaaaaaaaaah. …. BOHONG itu Pak.Rumah saya dekat pantai, tepatnya di banyuwangi…sinyal full kok. 😛
Wah asyik donk ditemani sama Istri, pasti jadi semangat 😀
Sebenarnya ini Perjalanan dinas atau rekreasi keluarga Bang ? :D:D
wah seneng ya ditemani Istri , sambil honeymoon dong 🙂
kapan lagi ya dinas ditemani keluarga 😀
kapan nih dinas ke Hongkong?mampir ke tempat saya juga he he he
kalo dikampung saya, utk dpt sinyal hp hrs ke sawah dulu loh… 😛
kalo di kantor saya…..harus ke garasi dulu baru bs dpt sinyal…kasian deh yg pake SIMPATI ;))
saya pake mas..tapi sinyalnya lumayan bagus kok..cmn ada beberapa tempat yang sinyalnya suka ilang
complain ajah ke operator trus request minta didirikan tower;)
” Halo..apa kabar Bang Rifki?”*ceritanya lagi telp dari atas pohon kelapa*:D
kapan dinas ke amerika nya mas jampang? hehehe..nanti ditelpon diatas pohon ya
Foto2nya dong Bang.. biar ikutan menikmati, itung2 ngilangin kangen sama JaTim & Madura.. *pake toa nih teriak2 di atas Rocky Mountain* 🙂
di sebelah mana? kemaren ke Madura cuma sampe bangkalan, doank
surabaya sebelah mana, mas? saya tahunya cuma sukolilo n wownokromo
mungkin beda operator kali ….kekekekeke
so pasti semangat… ini aja jawab sambil berduaan di warnet
sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui 🙂
honeymoon yang kesekian kali 🙂
ya kalau ada dinas ke luar kota lagi 🙂
wah, kalo dinas ke luar negeri belom tahu kapan…. mungkin nanti ke luar negeri kalau ada kesempatan kuliah s2 dari kantor 🙂
lho bukannya sinyalnya simpati ada di mana-mana?