Jampang Jadi Programmer

Awal dari pekerjaan yang saya geluti saat ini adalah karena seorang kawan seruangan yang memberitahukan kepada saya sebuah pengumuman rekrutmen pranata komputer atau programmer.

“Ki, loe kan suka komputer, daftar jadi programmer aja. Nanti penempatannya di kantor pusat,” ucap sang kawan sambil membuka halaman pengumuman di intranet.

Setalah membaca dan syarat-syarat yang diminta dapat saya penuhi, akhirnya saya mengajukan diri.

Singkat kata, saya dipanggil untuk mengikuti tes. Dan hasilnya, saya dan empat puluh sembilan orang lainnya dari pendaftar seluruh kantor pelayanan pajak Indonesia diterima. Pendidikan dan pelatihan selama kurang lebih enam bulan saya jalani bersama-sama rekan-rekan baru saya.

Selesai pelatihan, kami pun dipanggil dan ditempatkan di kantor pusat. Meski belum tahu pasti apa yang nantinya akan saya kerjakan dan apakah saya mampu, ada hal yang memicu saya untuk mau sedikit belajar. Pertama, ada penceramah semasa diklat yang menyampaikan materi kenapa jari tangan dan jari kaki kita masing-masing berjumlah sepuluh. Beliau menguraikan bahwa angka sepuluh itu teridir dari dua digit, yaitu 1 dan 0. Dua angka itulah yang biasa disebut bilangan biner, yang dikenal oleh komputer. Subhanallah!

Kedua, ketika baru beberapa hari bekerja di kantor pusat, saya dan beberapa teman dipanggil oleh eselon tiga yang pernah menjadi programmer. Beliau bercerita bahwa ada sebuah kebanggaan menjadi seorang programmer ketika mengetahui atau melihat bahwa program yang pernah kita buat ternyata digunakan oleh orang lain dan bermanfaat bagi orang lain. Bukankah sebaik-baik manusia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Alhamdulillah, kini saya dapat merasakan apa yang disampaikan oleh beliau. Saya telah membuat beberapa aplikasi dengan PHP dan MySql.

Aplikasi pertama adalah aplikasi surat yang masuk awalnya saya diminta untuk membuatnya oleh seorang teman dari sub bagian umum. Meski orang yang meminta aplikasi tersebut sudah tidak ada lagi di bagian umum karena ikut pendidikan kedinasan, namun aplikasi tersebut masih digunakan oleh penggantinya dan beberapa teman.

Aplikasi kedua adalah lasisonline, yang bertujuan untuk mendokumentasikan permasalahan yang dialami user di kantor pelayalan pajak dalam menggunakan sistem informasi serta penyelesaiannya. Aplikasi ini, penggunanya lebih luas dan banyak. Hampir seluruh kantor pelayanan pajak menggunakan aplikasi ini.

Semoga keikhlasan selalu mernyertai hati
agar semuanya dapat berarti
dan tak ada kesia-siaan yang ditemui
di dunia dan akhirat nanti.