Sering kita mendengar ungkapan yang menggambarkan seseorang yang sudah tua alias berumur dengan mengatakan bahwa beliau sudah udzur. Setahu saya yang dimaksud dengan udzur adalah halangan. Memang jika dilihat jika umur seseorang semakin tua maka banyaklah halangan untuk melakukan sesuatu yang dulunya mudah dilaksanakan.
Jika dulu penglihatannya masih jelas melihat benda-benda jauh, maka ketika tua daya penglihatannya berkurang. Begitu pula halnya dengan pendengaran dan daya ingat. Jika dia masih bisa berjalan dengan tegak dan cepat, di masa tua maka dia tak sanggup lagi untuk berjalan dengan tegak dan cepat. Badannya mungkin sudah membungkuk dan adakalanya memerlukan bantuan tongkat.
Tetapi, untuk masuk ke dalam kubur, setiap umur tidak akan pernah memiliki udzur. Yang berumur lebih tua bisa saja meninggalkan dunia fana ini dan memasuki alam kubur lebih dahulu daripada yang masih berusia muda. Tapi tidak menutup kemungkinan yang muda bisa mendahului yang tua. Sebab jika kematian itu datang, tak ada satu pun makhluk yang dapat memajukannya atau pun menundanya.
Seorang bayi yang baru terlahir, bisa meninggal beberapa jam kemudian. Bahkan tak jarang ketika dirinya masih berupa janin di dalam kandungan sang ibu. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak bisa meninggal bersama dalam sebuah kecelakaan mobil. Seseorang yang sehat di pagi hari bisa saja meninggal di sore hari, sementara kawannya yang dalam keadaan koma yang dijenguknya di siangnya masih bernapas meski dengan alat bantu.
Semoga, ketika waktu tersebut datang menjemput, kita sudah siap dengan perbekalan yang cukup.
Semoga, kala menghembuskan napas terakhir nanti, kita dalam keadaan husnul khatimah.
Aamiin.
Wallahu a’lam.
—–ooooo0ooooo—–

jiwa uzur
berselimut umur
duduk termenung mengukur
langkah dan waktu yang terhambur
ke sembarang arah bahkan ngawur
ke selokan tercebur
ke sawah disapa lumpur
menyisakan noda-noda luntur
di tubuh yang pasti masuk kuburjiwa uzur
berselimut umur
menyibak waktu yang tak bisa mundur
di kala semangat kendur
dirantai kemalasan yang kaku membujur
ketika iman jatuh ke dasar sumur
hingga syetan puas menghibur
di saat bakti menguap terjemur
terkalahkan bayang kepentingan yang masih kabur
jiwa uzur
berselimut umur
lelah tertidur
di atas hamparan kasur
memimpikan masa depan tak terukur
berharap dengan nasib bisa akur
tak ada lagi harapan yang hancur
tak ada lagi hati yang babak belur
tak ada lagi air mata yang mengucur
hanya senyum yang menghibur
orang bijak bertutur :
jika ingin hidup mujur
di dunia dan setelah alam kubur
hiduplah jujur lagi teratur
jadikan quran dan hadits sebagai tolak ukur
lawan nafsu dan syetan yang akan membuatmu tersungkur
maka hidupmu bukan hanya tidur
dengan mimpi-mimpi bertabur
Puisi nasehatnya mantab.Mas Rifki kok bisa aja bikin seperti itu š
fotonya transformasi penampakannya ya? heheharusnya sejak baby juga donkhepi milad ya, barakallahu aamiin š
Pak Rifki, yang nomer 3 poto siapa??anu…tahi lalatnya nggak ada *gak penting dot com* XDSeberapa banyak perbekalan kita, kalo Maghfirat Allah SWT tidak sampai pada kita, maka sia-sialah perbekalan itu :)Happy milad, Pak Rifki š
makasih, pak. semoga bisa jadi nasihat buat kita semua.masih belajar nyusun-nyusun kata, aja pak š
masalahnya, foto ketika bayi, cuma satu mbak. tuh saya posting di album.makasih doanya. dua kali deh setelah di GB š
foto saya semua donk , mbak. cuma yang ketiga itu waktu foto sepertinya ruangan terlalu terang jadi gitu hasilnya.iya, mbak. bener. keridhoan Allah lah yang terpenting.terima kasih.
puisi nya bagus… kata2nya “Ngena” banget….
Met milad mas…
Waah…ada yg milad toh… Happy milad, mas Rifki…. Semoga sukses di dunia & akhirat kelak. Aamiin….
pengingat yang mantapur sekalipur …*Mas Rifki tetap memasang metamorfosisur … he he he …
Perubahan makna
terima kasih, mbak
terima kasih, mbak.
aamiin…. terima kasih, mbak
xixixixixi… mumpung lagi dapat idenya begitu, mas.nanti juga posting berbau2 narsis lagi (insya Allah)
mudah2an berubah jadi positif š
yg jd penanda si tahi lalat :Dpuisinya bagus………
Smoga diberikan umur yg barokah.. Mampu dimanfaatkan dg kebaikan.Puisinya bagus. Bikinnya brp lama mas?
ya, jadi ciri khas. kalau nanti ketemu jadi gampang kan? *lantai brp*terima kasih.
aamiiin.terima kasih. buatnya dari kemarin, mbak.
wah kl saya, bs berminggu-minggu mas.. š
pasti hasilnya lebih bagus š
sll diingatkan tentang umur , smoga makin bijak dan berhati2 ke depannya ..suwun Bi …met Milad ya … penuh berkah smua yg di jalani…
aamiiin…. terima kasih, mbak
wah syaithon saja puas menghibur,
sementara manusianya kala terjebur ke sumur gak ada puasnya
begitulah manusia, mbak š
tentang umur siapa yang tahu kapan tiba waktunya masuk kubur ya, Mas.
seperti buah kelapa, ada yg baru bunga udah gugur, tergantung Yang Punya mau bagaimana, diambil kala masih cengkir, degan, atau dibiarkan menua dan jatuh sendiri..
met millad, mas. Barakallahu fik.
Makin ke kanan makin makmur *ini malah mirip Tabah Panemuan? š
š
artis baru lagi… kemaren-kemaren bilang mirip bebi romeo