sambungan dari sini…
*
*
*
Sali masih memandang selembar foto yang baru saja kuberikan kepadanya. Cukup lama dia melakukannya. Sementara tanya penuh harap bercampur dengan cemas menunggu jawaban yang menghiasi relung hatiku mengajakku ke dalam dunia lamunan.
“Mas!” Sali memanggilku yang langsung membuyarkan lamunanku.
“Ya!” Jawabku sekenanya.
“Dirimu adalah jawaban dari doa dan istkharah panjangku. Karenanya aku berani untuk menyerahkan diriku untuk menjadi pendamping hidupmu. Dan setelah melihat foto ini, diriku semakin mantap,” kata-kata itu meluncur dengan lancar dari mulut Sali.
“Kok bisa?” tanyaku dengan penuh keheranan.
“Karena dalam mimpiku, kau datang seorang diri hanya dua atau tiga kali saja. Selanjutnya kau selalu singgah ke dalam mimpiku, bersama Udin kecilmu,” ucapnya begitu mantap.
Rasa plong langsung menyeruak dalam hatiku.
“Alhamdulillah,” itulah kalimat yang pertama keluar dari mulutku setelah mendengar jawaban Sali. “Kalau begitu, Insya Allah, minggu depan aku datang untuk melamarmu,” tambahku tak kalah mantap dengan jawaban Sali.
Mendengar ucapanku, sebuah senyum menghiasi wajah Sali. Aku pun membalasnya.
Halte tempat kami berada masih sepi. Hanya ada satu calon penumpang yang menunggu kedatangan bis di ujung halte yang berlainan dari tempat aku dan Sali berdiri. Sementara alunan lagu yang bersumber dari radio di warung kecil yang sejak tadi menemani kami, kini sudah berganti.
Eh ujan gerimis aje
Ikan bawal diasinin
Eh jangan menangis aje
Bulan syawal mau dikawinin
Mendengar lirik lagu tersebut, kami saling berpandangan.
“Jadi Bulan Syawwal, Mas?” tanya Sali dengan nada sedikit bercanda.
Setelah kuhitung kapan datangnya Bulan Syawwal, aku hanya menjawab, “Lebih cepat, lebih baik.” Yang langsung disambut dengan tawa kami berdua.
Baca Episode Lainnya :
- World Book Day : Hari Buku Sedunia, Pamer Buku yang Ada
- Buah Jeruk, An-Nida, dan Perempuan Berjilbab Kuning
- Wali VS Kamu
- Lelaki dan Jalan yang Dilaluinya
- Antara Perempuan Berjilbab Kuning dan Si Muka Biru
- Mau Dibawa Ke mana “Perempuan Berjilbab Kuning” Ini?
- [FF] Perempuan Berjilbab Kuning [VI]
- [FF] Perempuan Berjilbab Kuning [V]
- [FF] Perempuan Berjilbab Kuning [IV]
- [FF] Perempuan Berjilbab Kuning [III]
asyik..pertamax, baru baca
jadi ingat iklan ituh…
sUKAAAAAAAAA endingnya…………….. gitu donk happy ending… Hidup buat dibikin fun! TOP…. dapet acungan jempol kaki deeh…. xixixixixixixi*duduk manis dipojokan jadi pengamat yang komentar
Alhamdulillah…
ya ya…begini lebih baik. happy ending.ditunggu undangannya…^__^
kurang lamaaaa… harusnya ada puluhan episode mas.. buat pengantar tidur.. xixixi..
ya… nyerempet2 ke iklan itu seh mas 🙂
makasih, teh. habisnya kmrn baca buku… banyakantragis endingnya.
Perasaan selalu wanita itu yang nembak duluan 😀
alhamdulillah…. 🙂
wah…. kalau diterusin ke seri undangan, perlu ditambah lagi neh jam tayangnya 🙂
yah, harap maklum, mbak. dapat idenya cuma yang pendek2.
masa seh?
Iyaaa
pengalaman pribadi yah?
aha akhirnya happy ending..
iya mbak. banyak yg protes kalau sedih.xixixixixixi
buat edisi undangannya ga usah bikin cerita, bikin aja undangan beneran. :))*ide yg aneh!! begini nih pengaruh dahsyat nguantukk, jd kemana2.
Lebih cepat ga asixx
xixixixixi….*jangan sering tidur larut malam 🙂
:))))))
walimahannya di halte saja, Mas …biar penuh kenangan …*makan-makannya di dalam bus …
wah, pegel mas. nanti setiap orang yang lewat halte pada ikut nyalamin.
Ayah kamu orangtuanya politisi ya , kok tahu kudung kamu warnanya kuning
bukan koq mas, ini pengaruh setelah mengisi kampung tengah.
siapin konde sm kebaya buat kondangan ..
penjelasannya ada di bagian pertama 🙂
ooooo….. kirain 🙂
anggap saja postingan ini sebagai undangan resmi.xixixixixixixi
Terus gimana cerita para Udin kecilSenang gak dapet Ibu baru…?*Lanjooot biar kayak sinetron2 itu lho…*
belum kepikiran, mbak.*sinetron juga kan ada masa jedanya… jadi stop dulu sampe sini… xixixixixi*
endingnya cepet yaada terusannya gak bang?
lanjutannya cuma gambar kartu undangan. ceritanya saya coba perpanjang jadi movel sih… cuma belum selesai perbaikannya setelah ditolak sama penerbit…
Dilarang patah cmangat ^^
makanya lagi diedit sedikit-sedikit
Diedit dikit2, ditambah banyak2 😀
xixixixixi…. kalau bisa :)pengennya mlah dijadiin trilogi *mengkhayaldotcom
khayalan bisa jd kenyataan kok ^^
aamiin