Sepertinya, hampir dalam segala hal, kita akan menemukan sesuatu yang enak atau menguntungkan di satu sisi, sekaligus mendapatkan susah atau kerugian di sisi lain. Mungkin hal tersebut menyelipkan sebuah pembelajaran bagi kita, bahwa jikalau senang jangan lantas bersombong diri. Jikalau susah jangan langsung menyesali diri. Mungkin juga ada hikmah, jikalau kita sedang senang, ingat-ingatlah sekeliling yang mungkin masih banyak yang merasakan kesusahan. Dan jikalau susah, segeralah bangkit dan jangan berputus asa, karena pasti ada kemudahan di dalam kesulitan. Wallahu a’lam.Mulai Selasa kemarin, hingga tiga hari ke depan, saya akan mengikuti sebuah kursus pemrograman komputer. Judul dari kursus ini adalah Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan Sybase. Tapi saya tidak akan membahas masalah meteri kursus, melainkan apa yang saya terima, saya lihat, dan saya rasakan selama mengikuti kursus ini.
Pertama, berbeda dengan kursus-kursus sebelumnya, kali tidak tidak ada kendaraan yang disediakan untuk menjemput dan mengantar para peserta. Jadinya saya dan beberapa teman lainnya harus berangkat dan pulang dengan ongkos dan tenaga sendiri. Saya pribadi, mungkin mulai hari ini akan mengendari motor dan langsung menuju tempat kursus yang berada di Jalan Jenderal Sudirman. Berdasarkan pengalaman, dari sisi fasilitas ini, kursus kali ini kurang memuaskan.
Kedua, materi yang disampaikan terkait langsung dengan pekerjaan saya. Sehingga saya bisa bersemangat mengikuti. Sebagian dasarnya sudah saya pelajari secara otodidak. Kursus ini bisa menambah pengetahuan saya yang mudah-mudah bisa bermanfaat, khususnya untuk diri pribadi, dan umumnya bagi orang lain.
Ketiga, fasilitas lab komputernya jauh lebih baik daripada kursus-kursus sebelumnya. Jika pada kursus-kursus sebelumnya tidak ada fasilitas internet, pun kalau ada hanya dua atau tiga komputer saja, itu pun letaknya di tempat umum, sehingga harus bergantian. Beda dengan kali ini, setiap komputer peserta telah dilengkapi dengan koneksi internet yang cukup dahsyat. Sebuah nilai plus untuk kursus kali ini.
Keempat, masalah konsumsi. Dua kali mendapat snack pada jam istirahat dan makan siang, sepertinya hampir sama dengan kursus-kursus sebelumnya. Tetapi di sini disediakan coffee machine yang lengkap dengan berbagai jenis kopi. Mau black coffee, kopi susu, moccacino, kopi 3 in 1, ataupun gree tea, tinggal pencet, aduk, dan nikmati. Dan kalau mau, sepertinya tidak dilarang untuk menghirup cangkir ke dua atau ketiga. Satu lagi nilai tambah.
Kelima, soal toilet yang tidak compatible dengan saya yang rada kampungan. Karena suhu ruangan yang cukup dingin dan tidak bisa diatur suhunya karena menggunakan AC Central, saya menjadi sering bolak-balik ke toilet. Sebenarnya itu bukan masalah jika saja toiletnya seperti ada di rumah atau di kantor, ada ciduk alias gayung, tetapi toilet di sini tidak demikian, hanya ada toilet kering.
Kali pertama saya masuk toilet, saya tak menggunakan toilet kering. Saya beralih ke urinoir, yang sebenernya ada rasa kurang sreg ketika menggunakannya. Tapi terpaksa. Ternyata eh ternyata, urinoir tersebut menggunakan sensor cahaya atau sensor gerak, saya juga tidak paham. Yang pasti begitu saya berdiri di depannya, air langsung keluar seperti ketika saya menekan tombol pada jenis urinoir lain. Begitu selesai menunaikan hajat, saya bingung bagaimana mengeluarkan air untuk istinja. Untunglah tidak ada orang lain.
Dalam kebingungan saya berinisiatif untuk memiringkan badan menghindari alat sensor yang berada di atas urinoir. Alhamdulillah, air keluar dan saya bisa istinja. Tapi kali kedua saya balik ke toilet, saya gagal menggunakannya. Meski sudah memiringkan badan dan bergeser, air tidak juga keluar. Akhirnya saya berhasil setelah pindah urinoir. Itu pun saya lakukan setelah tak ada orang lain di toilet. Kapok!
Jadi kesimpulannya, jika saya mau menikmati masa belajar selama empat hari ini, artinya saya juga harus belajar untuk menikmati enaknya dan melupakan susahnya. Begitu juga rasanya ketika menjalani hidup. Sekali lagi, wallahu a’lam.
Tulisan Terkait Lainnya :
wah, Mas … itu mesin bisa mengeluarkan macam-macam kopi?asyik juga, ya … he he he …*urinoir yang aneh … he he he …
iya, mas. mesinnya komplit.kalau urinoirnya…. iya emang. kapok deh 🙂
kayak mesin kopi du bandara yah?
jadi inget… coffee break yang diidam-idamkan selama diklat kemaren huks… ngarep banget untuk menahan kantuk… urinoir yang aneh… belum pernah nemuin kek gitu.. semakin canggih emang semakin neko-neko yaks hihihi
wah, kalau yg dibandara gak merhatiin, teh :)*nyeruput moccacino
coffe break : sessi yang menggembirakan.urinoir : canggih cuma kadangkala bikin susah. setidaknya itu pengalaman saya.
Modern sekali peralatannya yah, Mas? Kalau saya yang ke sana, kelimpungan sendiri
saya juga sempat kelimpungan, mbak. masalah urinoir itu 🙂
rasa pengen nambah (hari) ga?
jangan ditanya, mbak. kepengen. cuma takut nanti malah magabut 🙂
haha…ga magabut lah Mas. kan belajar, utk kepentingan pekerjaan juga. kalopun ada fasilitas yg enak begitu, itu bonus.
kalau ini mah mau banget 🙂
wah padahal penasaran sama mesin kopinya kayak apa 😀
hahaha….
sempet bercanda minta tolong sama temen supaya motret, cuma gak digubris…. xixixixixixi
:)gimana yah nasib bonus tahun ini?*menghayal
mang ada gitu ya?
gaji ketiga belas dianggap bonus gak?
kalau ketemu perabot wc yang menggunakan sensor cahaya begitu, cukup ditutup pake tangan saja kalau mau menyalakan airnya.
iya, mbak. namanya pertama kali…. bingung :)makasih infonya mbak
aq pernah ke France , toiletnya pake sensor pintu..aneh atau enggak ya gitulah di hotel ..jadi kalo kita buka pintu airnya baru keluar…coba bayangin deh Mas… gmn cara bebersih ?
cara ngebilasnya mungkin ya ketika orang lain masuk ke situ. tapi masalahnya kan bukan toiletnya doank yg harus dibersihin. diri kitanya juga kan? itu masalahnya 🙂
hmmm…..biasanya susahnya nempel terus 😀
iya seh…. jadinya datang lagi dan datang lagi
itu yg kepikiran wkt tes toilet … wkwkwkwkkakhirnya ya bawa botol juga …
xixixixixxi…banyak manfaatnya juga botol plastik itu yah 🙂
bukaaan… itu hak. :))*rumah barunya bagus. baru liat*
kalau begitu…. mari kita tuntut…. xixixixixixixi*makasih.
udah berhasil nuntutnya? asik asik, traktiran…
ya belom lah… nunggu waktunya. kalau lewat baru dituntut.*kan sama2 dapat, saling traktir yah
boleh boleh…nraktir syaikhan aja aah..:P
kalau gitu minta sama syaikhan aja deh 🙂
hehehe…..
🙂