
Masa kecil Garry selalu diselimuti dengan tindak kekerasan ayahnya yang kejam. Garry memiliki dua saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Namun perlakuan sang Ayah terhadap Garry jauh lebih keras dibandingkan dengan kepada saudara-saudaranya. Akibatnya, Garry kecil tumbuh menjadi anak yang pendiam dan penakut, serta sering berhayal akan sesuatu yang diinginkannya.
Tekanan yang sedemikian rupa membuat Garry mencari cara untuk bisa mersakan kenikmatan hidup. Satu-satu cara yang sering dia lakukan adalah melukai nadinya dengan silet. Bersama darah yang mengalir, dia merasakan suatu kenikmatan tiada tara. Garis-garis bekas luka itu tetap membekas hingga dia dewasa.
Adalah Jose, seorang lelaki yang bisa memberikan ketenangan kepada Garry. Ketenangan yang semakin lama malah menjerumuskannya kepada cinta yang terlarang. Cinta kepada sesama jenis.
Resty, adalah wanita yang sangat mengagumi Garry ketika sama-sama berada di satu sekolah. Deretan kalimat hasil tulisan Garry sanggup membuat hatinya bergetar. Cinta pun tumbuh di hati. Sementara Garry, masih dalam sangkar cinta yang tercela.
Di umur yang mendekati kepala tiga, Resty akhirnya dinikahkan dengan laki-laki yang tidak dicintainya, Bram. Tanpa ada cinta, tak ada kebahagiaan yang dirasakan Resty. Ditambah lagi dengan perilaku Bram yang tidak layak dikatakan sebagai seorang suami yang bertanggung jawab. Sekian tahun berumah tangga, Resty tak sanggup bertahan. Apalagi ada omongan bahwa dia adalah wanita mandul. Resty pun pergi dari rumah.
Ketika bertemu dengan Garry, Resty seperti menemukan lagi apa yang dinamakan cinta. Garry pun sedikit demi sedikit mulai merasakan cinta yang berbeda daripada sebelumnya. Akhirnya keduanya pun menjalin hubungan dan tinggal bersama di rumah Garry, meski tanpa ikatan sebuah perkawinan.
Garry dan Resty mendapatkan lagi semangat hidup dan cinta. Hingga akhirnya, Resty mengandung benih centanya bersama Garry. Garry pun berniat untuk menikahi Resty dan meminta Resty mengurus perceraian dengan Bram. Resty pun menyanggupi.
Namun, ketika Resty bertemu Bram, ada rasa yang datang kembali ketika keduanya bersentuhan. Entah apa yang ada dipikirannya, Resty meninggalkan Garry yang tulus mencintainya dan menerimanya apa adanya. Resty kembali kepada Bram.
Garry sakit hati. Apalagi dia dipermalukan oleh Resty di depan keluarganya seolah-olah dia bukan siapa-siapa, bukan ayah dari anak yang dikandungnya.
Seiring perjalanan waktu, Resty menemukan bahwa keputusannya meninggalkan Garry adalah salah besar. Hanya awal-awal saja dia mendapatkan perhatian dari Bram, selanjutnya tidak lagi. Bahkan, ketika kandungannya semakin besar, Bram mengatakan niatnya untuk menikah lagi. Resty tidak bisa menerima. Tapi alasan Bram yang mengatakan bahwa dia dan Resty sudah tidak ada hubungan lagi, dan anak yang dikandungnya bukanlah anak Bram, memaksa Resty untuk menerima keadaan tersebut. Resty terjatuh, lalu tertimpa tangga, begitulah nasibnya.
Ketika mengetahui bahwa Resty akan melahirkan, Garry bermaksud untuk datang. Bagaimanapun anak yang dikandung Resty adalah anak kandungnya. Tetapi takdir berkata lain, di bangsal rumah sakit, Garry terjatuh, dan meninggal.
Di bagian akhir buku digambarkan bahwa, Garry bereinkarnasi menjadi anaknya yang dilahirkan oleh Resty.
**************
Dari segi penulisan, bagi saya novel ini kurang bagus. Setiap babnya tidak diberi judul. Selain itu, novel ini adalah novel pertama yang saya temui yang di dalamnya menggunakan tiga jenis huruf yang berbeda. Mungkin maksud si penulis, tiga jenis huruf itu untuk menggambarkan kejadian yang beda waktu. Memang dari penyajiannya, alurnya maju mundur. Sebenarnya tidak masalah seandainya penyajiannya lebih baik dan huruf yag dipilih tidak mengganggu keasyikan membaca. Akhirnya banyak halaman yang saya tidak baca sepenuhnya karena hurufnya membuat saya pusing.
2 respons untuk ‘Mutiara Cinta (All About Love)’