Lelaki itu baru saja keluar dari bangunan tempat dia menunaikan kewajiban di awal hari barunya. Kakinya melangkah pasti, menyusuri gang sempit yang diapit aneka bentuk rumah di kiri dan kanannya. Tak ada kokok ayam jantan yang terdengar. Hanya suara kicau burung dalam sangkar yang singgah di telinganya. Itu pun hanya sekali. Gemericik air dari selokan kecil di salah satu sisi gang membawa pikirannya terbang menuju hayalan tentang sebuah tempat dengan aliran sungai di antara pepohonan rindang nan hijau.
Dia tengadahkan wajahnya ke langit shubuh yang masih berselilmut hitam. Tak banyak kerlip bintang yang menggoda kedua matanya. Namun, ujung matanya bisa menangkap benda langit lainnya yang lebih terang. Bulan sabit menggantung.
Lengkung bulan sabit yang menyerupai sebuah senyuman, menyapanya. Seperti terhipnotis, lelaki itu pun tersenyum. Ada perasaan lega yang direguknya, seperti baru terlepas dari ikatan rantai yang membelenggu tubuhnya. Ada kebebasan yang kembali dicumbuinya, seolah-olah jiwanya bisa bebas mengembara di angkasa raya. Ada kelapangan kembali bersemayam di hatinya, selapang langit yang dipandangnya.
Tapi itu tak berlangsung lama.
Kedua mata lelaki itu menangkap lembaran-lembaran awan tipis yang memagari senyum bulan sabit. Dipandanginya bulan sabit untuk kesekian kali. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Rasa lega, bebas, dan lapang yang semula menemaninya, lenyap perlahan-lahan, seiring semakin jelas lembaran-lembaran awan yang menyusup dari balik bulan sabit.
Nyatanya, melepaskan sebuah ikatan tak semudah mengawalinya. Ada birokrasi berbelit.
Nyatanya, keikhlasan itu masih sulit jika ada rasa terzhalimi.
Baca Juga Seri Lelaki Lainnya :
Bulan sabit paling pas keluar d malem jumat..Apakah ntar malem jumat keluar gak yaa…Pantengin aah.. *maap komen OOTbtw matching tuh kata ‘sabit’ n ‘sempit’
xixixixi…pemerhati bulan yah?gak dapat ide wat bikin kalimat berima
hoo..iya..memang peraturannya agak merepotkan..belum lagi sanksinya kalo gak segera dilaporkan, bisa kena hukuman disiplin berat..semoga cepat selesai ya pak..
sunah rosul nit. Bkn bulan sabit :p
iya bunda. terima kasih. ternyata aturan di sini lebih khusus lagi.
halah…. belum pada ngalamin juga 😛
ntar jg ngalamin :pjd ntar malam mandangin bulan aja dulu kita mah nit
bulan sabitnya udah lewat… itu udah beberapa hari yg lalu
ya udh siap2 berubah aja ntar mlm. Sunah rosulna mandangin bintang keindahan alam ciptaan Allah.
dan berpikir bahwa tidak ada penciptaan yang sia-sia
setuju.. Key
tinggal besok… hasil tafakkurnya dikumpulin
dksh contekan ya
gak boleh. harus karya orisinil dan belum dipublish di media manapun
okey. Jenis huruf apa, ukuran berapa, byknya berapa kata ya?*serius ceritana
ikuti standar pembuatan skripsi aja.
hmm.. bulan sabit di foto itu sepertinya sedang senyum manis sama sy pak hehe..semanagt pak ^^/
hard cover apa soft cover?perbanyak berapa kali?
iyah… memang bulan sabitnya lagi tersenyum, mbak.terimakasih.
ketahuan gak pernah bikin skripsi 😛
kalo D.3 kan soft cover, kalo S.1 br hard cover. Ayo sapa dosen nya wew