Kabut Pantai Anyer

credit
Perselingkuhan, dendam, dan perebutan harta menjadi dasar cerita ini.
Atila, baru mengetahui siapa sebenarnya Martoyo Sukendar, Papanya. Seseorang yang semula sangat dicintai dan dihormatinya, ternyata menyimpan sifat buruk yang terungkap justru setelah kematiannya.Martoyo dan Hendrawan adalah seoarang sahabat kental. Tapi persahabatai tersebut dinodai dengan perselingkuhan Martoyo dengan istri Hendrawan. Karena emosi, Hendrawan membunuh istrinya. Dia pun dipenjara. Namun kesaksian Martoyo di pengadilan meringankan hukuman yang harus ditanggungnya. Atasa bantuan tersebut, hendrawan sangat berterima kasih kepada Martoyo, namun dendamnya tetap membara.

Sebagai balas dendam, Hendrawan berselingkuh dengan Kartika, istri Martoyo. Dari perselingkuhan tersebut, lahirlah Rocky. Sementara Martoyo yang mengetahui kejadian tersebut pergi meninggalkan Kartika. Berpetualang bersama banyak wanita, hingga akhirnya menikah dengan Dewi Retnoningsih, ibu dari Atila.

Dewi yang merasa dipermainkan oleh Martoyo, melampaiaskan kekesalan dan dendamnya dengan berselingkuh. Hendrawan adalah lelaki yang dipilihnya. Tanpa disadari, sebenarnya Hendrawan juga berniat menghancurkan keluarga Martoyo dengan perselingkuhan tersebut. Fariz, adik Atila adalah hasil perselingkuhan Dewi dengan Hendrawan.

Kematian Fariz yang tenggelam di Pantai Anyer dan Martoyo karena kecelakaan ternyata menyimpan misteri dan saling terkait satu sama lain. Semuanya itu berusaha diungkap oleh Atila dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Rupanya, baik Martoyo maupun Hendrawan memiliki motif yang berbeda untuk membunuh Fariz. Sementara kematian Martoyo dua tahun kemudian merupakan suatu kecelakaan yang direncanakan oleh Hendrawan. Namun target sebenarnya adalah Dewi.

Sementara Rocky yang masuk ke dalam kehidupan Atila dan kemudian menjadi sepasang kekasih, rupanya sudah direncanakan dengan matang dengan tujuan untuk menguasai harta warisan Martoyo.

******

Membaca cerita ini, saya sedikit terbawa dengan dunia detektif ala film barat. Jadi saya kira 3,5 bintang cukup mewakili pendapat dan kesan saya atas buku ini.

2 respons untuk ‘Kabut Pantai Anyer

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s