Awal Perkenalan
Tri, nama rekan saya tersebut. Meski status kepegawaiannya sedikit di bawah saya, tetapi bicara soal komputer, dia lebih banyak tahu dibanding saya. Meski hanya sebagai OB plus CS, dia sudah bisa membuat website untuk unit kerja atau kantor tempat saya bekerja. Soal jaringan, hardware, maupun software, dialah yang dijadikan andalah oleh para pegawai di kantor.
Ketika saya bertanya tentang apa yang sedang dilakukan Tri saat itu, dia menjawab sedang mengutak-atik blog. Hari itulah, pertama kali saya mengenal apa yang disebut blog.
Di kesempatan berikutnya, berbekal ilmu dari Tri, saya mulai membuat akun blog pertama saya dengan nama yang sama seperti yang saya gunakan hingga sekarang, jampang.
Di awal-awal masa kepemilikan blog yang bersifat intern tersebut, karena disediakan dan hanya bisa diakses melalui jaringan intranet kantor, hanya coret-coretan tangan berupa puisi yang saya posting karena saya belum membuat tulisan selain puisi. Selebihnya, saya lebih tertarik dengan mengubah-ubah tampilan blog dibanding menulis. Jika ada tulisan bermutu yang saya posting, semuanya hanyalah hasil copy-paste dari berbagai sumber internet. Tentu saja dengan mencantumkan sumber dari mana saya memperoleh tulisan tersebut. Maka tak heran, blog saya berada di posisi pertama sebagai penyumbang tulisan terbanyak jika dibandingkan dengan blogger lain di seluruh Indonesia yang sama-sama bekerja di bawah satu atap alias instansi yang sama dengan saya.
tampilan terakhir blog di intranet, namanya CiBlog alias Cicadas Blog. Karena penyedia servernya ada di Cicadas Bandung
Mencari Kawan
Ketika blog di intranet semakin sulit diakses dan di tempat kerja sudah tersedia koneksi internet, saya pun mulai berpindah kepada blogging di jaringan yang lebih luas, yaitu internet. Nama “jampang” tetap menjadi pilihan saya. Tepat pada tanggal 25 Juni 2005, saya membuat posting perdana, sebuah puisi dengan judul “Bila Tiba Waktu Berpisah.”

posting pertama di blog internet
Berbeda dengan blog sebelumnya, isi blog saya di internet murni dari hasil pemikiran dan pengalaman pribadi saya. Isinya pun tak hanya melulu puisi, namun sudah ada variasi dalam bentuk cerita. Apa yang saya alami, saya ceritakan dalam blog. Namun sayang, di blog pertama ini, saya tidak bisa menambah pertemanan.
Akhirnya, saya pun berpindah lagi blog lain yang menyediakan fasilitas pertemanan. Sebagai pemula, saya mencoba mendapatkan teman-teman baru dengan cara mengunjungi blog mereka, meninggalkan jejak, dan kemudian mengundang mereka untuk menjadi teman atau kontak saya. Ada yang datang, ada yang pergi, begitulah pertemanan di dunia maya. Namun dengan blog ini, dari hari ke hari, saya merasakan ada peningkatan kwalitas pertemanan. Ada benih kepercayaan yang tumbuh, ada anyaman rasa yang terjalin, ada keterikatan emosi yang semakin kuat, ada pengalaman dan pengetahuan yang didapat, meski ada pula kekecewaan yang sesekali hinggap. Bukankah hal demikian sering terjadi dalam kehidupan dunia nyata?
Satu hal yang saya rasakan dari pertemanan di blog adalah, adanya perhatian dan doa yang berlimpah tanpa harus diminta. Bagi saya, keduanya adalah sesuatu yang sangat besar dan berharga. Sehingga, di saat saya ‘terjatuh’, saya tidak merasakan sakit yang terlalu.
Tempat Berekspresi
Sebagai orang yang tak suka banyak bicara dan cenderung pendiam, bahasa tulisan sangat membantu saya dalam meluapkan ekspresi tentang apa yang saya rasakan. Saya tak pandai berbagi cerita tentang apa yang saya alami baik berupa kesenangan, kebahagiaan, maupun kesedihan dengan bahasa lisan. Tapi semuanya bisa dengan mudah saya salurkan ke dalam bentuk sebuah cerita yang saya tulis dan saya posting ke dalam blog. Tak heran, jika teman-teman blog lebih mengetahui lebih dahulu tentang kondisi saya dibandingkan dengan teman-teman sekantor sekalipun.
Saya bisa menuangkan ide-ide saya tanpa batas. Saya bisa bercerita tentang apa yang baru saja saya alami. Saya bisa berkreasi dalam puisi atau pun cerita fiksi tentang apa yang terjadi di taman hati saya, tentang pengharapan, tentang cita-cita, bahkan tentang pengkhiatan sekalipun. Ada kalanya juga saya bisa berbagi pengalaman yang menurut saya memiliki hikmah yang terselip yang bisa diambil pelajaran di dalamnya dan bisa bermanfaat bagi sesama.
Ada Tantangan dan Rezeki
Adakalanya sebuah ide tidak bisa muncul jika tidak dipaksa. Dan ketika saya mengalmi kondisi demikian, maka aneka lomba yang diadakan bagi para blogger menantang dan memaksa saya untuk berkreasi. Membuat prosa atau puisi dengan kata-kata yang sudah ditentukan, terkadang akan memunculkan ide seketika. Dengan nge-blog pun saya mendapat wawasan tentang format sebuah cerita dengan jumlah kata yang terbatas yang disebut dengan flash fiction dalam sebuah lomba yang akhirnya memaksa saya untuk belajar.
Dengan mengikuti lomba-lomba yang diadakan untuk blogger tersebut, maka bukan sesuatu yang mustahil jika ada rezeki yang bisa dijemput. Insya Allah.
Sebagai Ladang Amal
Rasanya kecil kemungkinan bagi saya untuk menjadi seorang guru TPA atau sekolah dasar yang mengajarkan bagaimana membaca, menulis, dan berhitung kepada anak-anak. Dunia yang seperti amat jauh berbeda dengan dunia kerja yang saya geluti sekarang. Ada perasaan sedih jikalau mengingat bahwa, ilmu yang bermanfaat adalah salah satu bentuk amalan yang tetap mendatangkan pahala meski orang yang mengajarkannya telah lama meninggal dunia.
Saya membayangkan, jika menjadi guru TPA atau SD yang mengajar dalam satu kelas di mana terdapat sekitar tiga puluh anak. Maka setiap huruf yang dibaca dari lembaran-lembaran Al-qur’an, setiap tulisan yang dihasilkan dalam sebuah buku, yang semuanya itu dilakukan oleh anak-anak itu kelak ketika mereka dewasa, maka pahala dari setiap huruf yang mereka baca, setiap kebaikan yang mereka lakukan, pahala itu akan mengaklir tiada henti kepada sang guru, seperti tercermin dalam sebuah kalimat yang masih terpampang di banner bawah blog saya yang lama.

banner bawah atau footer di blog lama
Tetapi, menyesali diri bukanlah sifat yang baik. Yang ada mungkin hanyalah sebuah kesia-siaan tiada akhir. Sebagai pengganti dari sebuah keinginan yang tercapai tersebut, ingin saya jadikan blog ini sebagai ladang amal bagi saya. Mencoba berbagi kebaikan yang saya tahu yang mungkin kecil nilainya kepada sesama. Dengan harapan bahwa yang kecil itu bisa mendatangkan manfaat. Dan yang terpenting lagi, mengalirkan pahala sebagai bekal saya di akhirat kelak.
Semoga saja, ini bukansebuah cita-cita yang berlebihan.
Tulisan Terkait Lainnya :
saya anak betawi… aamiin… apa pun hadiahnya saya terima…. *pasrah š
wah blog pertamanya di intranet yah mas? aku dulu belajar make joomla tapi ribet dewe
iya, mas.cuma waktu itu belum kenal joomla… sekarang juga tahu nama doank belum pernah ngeliat isinya š
baru tahu ada intranet, msh ada enggak ya skr om?Nana tahu tentang blog pertama kali multiply ini
mg menang lomba ya om
Baca judulnya jadi ngebayangin Rifki dgn gaya abang jampang dengan kumis melintang bawa golok sambil tolak pinggang..qiqiqi…Semoga menang lagi yaaaa….
Baca judulnya jadi ngebayangin Rifki dgn gaya abang jampang dengan kumis melintang bawa golok sambil tolak pinggang..qiqiqi…Semoga menang lagi yaaaa….
Cool bro. Keep up the good work!
cipokan dari tiga serangkai.Reny, Feby n Mba Intan. Xixixi*kabuur
beberpa waktu yang lalu, sudah gak bisa dibuka lagi, mbak.
terima kasih, mbak
ini jampang bukan sembarang jampangbiar gak manis punya tampangtapi juga gak keliatan garangbukan bawa golok tapi bawa kembangbawa misi damai bukan misi perangcoba aja cek di MPnya sekarang š
makasih, mas…. insya Allah.
hmmm…. kurang satu…. maksimal kan empat*digerebek perempuan se-MP
*melotot..
Judulnya Si Jampang tukang kembang…hehehe…
caiyo.. good luck mas..
@teh ipie : *kabur
@mbak loly : jadi buka toko kembang donk jampang’s florist
*Tarik Rifki pake magnet……..Tempelin ke tiang listrik
@mbak inda : makasih, mbak
@teh ipie : magnet dan sama sama-sama kutub positif jadi saling tolak menolak
smoga menang…
oh magnetnya sama ya… kalo gitu cari magnet negatif dulu dehh
wah… udah lama banget š
selamaaaaaaaaaatttt!!! (^ 0 ^)/
makasih š
Selamat, tulisan ini terpilih sebagai pemenang blogger return contest. Mari kita jadikan blog sebagai sarana untuk saling mengingatkan dan menguatkan melalui tulisan ( Insya Allah ) Sekali lagi, selamat!
makasih, mas.selamat juga wat mas nur. kan sama, terpilih juga. hadiahnya juga sama š