ada kicau
dari yang galau
ada sumbang
dari nada yang didendang
tapi ada yang heran
kenapa banyak yang meramaikan
ada cibir
dari arus yang mengalir
ada umpat
dari mata yang melihat
tapi ada yang gerah
kenapa banyak yang singgah
ada benci
karena pernah disakiti
ada harap
karena di hati pernah berucap
tapi ada yang cemas
kenapa harus tak ikhlas
ada yang berdua
merasa terluka
ada yang bertiga
merasa diperdaya
ada yang sendiri
merasa tidak mengerti
dan akhirnya
ada bangkai berbau busuk
tapi ada yang menikmati dengan kemaruk
tanpa merasa
🙂
🙂 juga ah…. biar sedekah
hem…
kenapa, mbak?
Keren,taPi Nana paling suka bait ke 4…
tak apa 😀
numpang baca puisinya mas…..
ah… senengnya ada suka :)makasih, mbak
okelah kalau begitu 😛
silahkan, mbak.
mantab mas..gak perlu sumbang dan cibir,yg penting bau busuk segera ditutup supaya gak ke mana2,rasa terpedaya segera dipelajari,kebencian, kegalauan, dan luka segera diikhlaskan 🙂
sepakat, mbak
Jadi, susah ya… melupakan sesuatu…?
Ada jejak yg harus dihapusAda peluh yg larut dimasa laluBiarlah bangkai itu dinikmati oleh yg maruk Karena hal buruk akan segera terpuruk
nop…. bukan ke situ, mbak 🙂
tak ada yang bicaratentang berlalunya masatak ada yang mengeluhtentang tubuh penuh peluhdan bangkai busuk yang dinikmatiadalah saudara sendiri
Jika lidah sudah setajam samuraiMaka semua saudara menjadi musuhHingga lupa akan jemari yg terulurSemua aib buruk saudara seharusnya dikubur
intinya ghibah ya mas?*maaf kalau tak pandai memaknai 🙂
Ada ada saja,… *ala maklampir hehehe
jagalah hati… jangan kau kotorijagalah hati… lentera hidup ini*malah nyanyi
sudah benar koq mbak 🙂
malam jum’at ingetnya sandiwara radio yg horor, mas 🙂
*mengiringi pk suara dua.Btw, bpk2.. Udh pd tidur jgn lanjut crt horor ya
xixixixxixi…. *tawa mak lampir
*lega udh ada matahari.
how beautiful poem it is ( englishnya bener g sih )
alhamdulillah…. masih dikasih umur panjang
gak jago inggris…. tapi tahu maksudnya :)terima kasih, mas
dalam sekali …like this … he he he …
terima kasih, mas 🙂
masih lanjut puisinya..*nunggu lg…ah..
enggak koq… gak lanjut, teh.
yah..penonton kecewa..
kan enggak ada tulisan to be kontinyu, teh
hhihiih
puisi lain, insya Allah kalau dapat ide