Celoteh Syaikhan [11] : Bukan Janji Joni, Tapi Janji Abi

celoteh syaikhan

Alhamdulillah, akhirnya janji saya mengajak Syaikhan ke kantor pada hari kamis terlaksana juga.Pada rabu malam, saya sudah menanyakan Syaikhan apakah mau diajak ke kantor. Dengan semangat, Syaikhan langsung menjawab “Mau!”. Dengan semangat pula, Syaikhan memasukkan dua buah mainannya yang berupa buble dan raket ke dalam tas kerja saya.

Awalnya, saya berencana mengajak Syaikhan ke kantor bersamaan dengan saya berangkat di pagi hari. Tapi ternyata Syaikhan bangunnya kesiangan. Sekitar pukul enam lewat. Mungkin karena semalam kecapaen main bersama kakek dan neneknya (encing saya). Akhirnya saya putuskan siangnya akan menjemput, dengan catatan Syaikhan masih mau ikut.

Sekitar pukul pukul dua kurang, Syaikhan meminta neneknya menelpon saya untuk menanyakan di mana buku mewarnai bergambar kereta api yang saya belikan beberapa waktu lalu. Setelah memberikan jawaban, saya tanyakan lagi kepada Syaikhan apakah masih mau ke kantor abi. Jawabannya tetap sama.

Tak lama kemudian saya pun menjemput Syaikhan.

Dalam perjalan, Syaikhan begitu semangat melihat banyaknya kendaraan, terutama mobil. Sesekali Syaikhan meminta saya untuk ngebut mengejar mobil di depan, seperti game yang disukainya. Jika berhasil mendahului mobil yang dimaksud, Syaikhan berteriak kegirangan. Tapi yang jelas, lebih banyak kendaraan lain yang mendahului motor saya. Saya bisa mendahului banyak mobil jika dalam keadaan macet. Syaikhan pun tetap senang.

Tiba di Kantor

Kebetulan salah seorang teman saya juga membawa anaknya yang berumur empat tahun. Saya beritahukan Syaikhan kalau ada temannya.

“Uca, Bi. Temen Syeya yang Allahu Akbar,” jawabnya sambil mengangkat kedua tangannya seperti sedang takbiratul ihram.

Rupanya, teman yang diingat Syaikhan adalah anak-anak yang sering dilihatnya di masjid ketika saya mengajak Syaikhan shalat berjamaah. Jadinya, Syaikhan masih malu-malu. Pun ketika Saya mengantarkannya mendekati anak teman saya, Syaikhan malah bersembunyi di balik badan saya dan mengajak saya meninggalkan tempat tersebut.

Salah seorang teman saya menyalakan televisi yang sedang menayangkan film kartun. Syaikhan tertarik dan ingin menontonya. Dari tempat duduk saya memang kelihatan, tapi kurang jelas karena terlalu jauh dan harus berdiri di atas meja supaya tidak terhalang dengan sekat yang ada. Akhirnya saya dudukkan Syaikhan di salah kursi kosong dekat televisi. Syaikhan pun menikmatinya.

Yang namanya film di televisi, pasti ada jeda iklan. Inilah yang tidak disukai Syaikhan. Ketika tayangan iklan muncul, tanpa memanggil saya, Syaikhan langsung turun dari kursi dan kembali ke meja saya.

“Koq udahan nontonnya?” tanya saya.

“Udah abis, Bi,” jawabnya. “Bi, Syeya awu aen jem.”

Saya berikan handphone kesayangannya. Begitu Syaikhan memainkan game di handphone, teman-teman saya mulai menggodanya.

“Minta beliin Abi, handphone yang kaya gini!” Goda salah seorang teman saya.

“Mana bagusan sama handphone Abi?” tanya saya kepada Syaikhan.

“Henpo Abi,” jawabnya.

“Kasih lihat ke om, di handphonenya ada apa aja!” pinta saya.

Dengan pebuh percaya diri, Syaikhan langsung menunjukkan game yang disukainya, mulai dari balap mobil, Talking Tom, hingga Ninja Jump.

Bosan dengan game handphone, Syaikhan minta game di komputer. Saya pun mengalah. Angry Bird pun jadi mainan baru Syaikhan.

Perjalanan Pulang

Pukul lima lewat, akhirnya saya dan Syaikhan pulang. Ada yang terlupa dalam persiapan pulang. Sendal Syaikhan yang tanpa tali seharusnya saya simpan di dalam tas, tapi saya lupa memasukkannya dan masih dikenakan Syaikhan. Akibatnya, di tengah perjalanan, di sela-sela kemacetan jalan setelah melewati Komdak, sendal Syaikhan yang sebelah kiri terlepas.

“Bi, sendal Syeya….!” Teriak Syaikhan yang diiringi tangisnya.

Saya bingung. Tak mudah mencari tempat untuk berhenti sebentar di tengah kemacetan tersebut.

“Sebentar, Abi minggir dulu yah,” bujuk saya. Syaikhan makin menangis.

Seya sempatkan menengok ke belakang untuk memastikan di mana jatuhnya sendal Syaikhan. Sekilas saya melihat ada pengendara motor yan berhenti dan mencoba mengambil sendal Syaikhan. Dan berhasil. Tak lama kemudian, sendal Syaikhan sudah kembali ke tangan saya. Alhamdulillah. Tapi sayang, saya lupa mengucapkan terima kasih kepada pengendara tersebut. “Terima kasih, Pak/Mas! Maaf saya belum sempat mengucapkan terima kasih.”

Untuk memastikan sendal Syaikhan tidak terjatuh lagi dan menghibur Syaikhan untuk berhenti menangis, saya berhenti sebentar. Saya masukkan sendal Syaikhan ke dalam tas. Mungkin merasa sendalnya sudah aman, Syaikhan berhenti menangis dan kembali ceria.


50 respons untuk β€˜Celoteh Syaikhan [11] : Bukan Janji Joni, Tapi Janji Abi’

  1. friewan Juli 14, 2011 / 00:00

    Wih kayak kampanye aja ya…bukan janji tapi bukti.heheEmang janji joni gimana sih mas?

  2. cawah Juli 14, 2011 / 00:00

    pertama lg ah πŸ™‚

  3. cawah Juli 14, 2011 / 00:00

    gagal 😦

  4. friewan Juli 14, 2011 / 00:00

    cawah said: gagal 😦

    maaf ya mas cawah… kali ini anda kurang beruntung hehehe

  5. cawah Juli 14, 2011 / 00:00

    friewan said: maaf ya mas cawah… kali ini anda kurang beruntung hehehe

    kalah balap karung saya πŸ™‚

  6. cawah Juli 14, 2011 / 00:00

    es krim dan mnumannya syaikhan bkin pengen hehe,,..

  7. ayudiahrespatih Juli 14, 2011 / 00:00

    sama2 mas, saya memang berpropesi jd pemulung sendal nih belakangan:D

  8. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    friewan said: Wih kayak kampanye aja ya…bukan janji tapi bukti.heheEmang janji joni gimana sih mas?

    itu judul film, mas.kalau gak salah joni itu kerjanya mengantar film dari satu bioskop ke bioskop lain dan bernjanji dengan seorang gadi untuk bertemu. kira2 gitu, maklum gak inget banget jalan cerita filmnya.

  9. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    cawah said: pertama lg ah πŸ™‚

    keduluan πŸ™‚

  10. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    cawah said: gagal 😦

    keinjek deh.silahkan mencoba lagi di lain waktu

  11. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    henidebudi said: πŸ™‚

    πŸ™‚ juga

  12. friewan Juli 14, 2011 / 00:00

    Oh saya baru tahu itu tentang film janji joni…thanks mas.

  13. adamdesign Juli 14, 2011 / 00:00

    yaa kembali kasih, *mewakili pengendara tadi πŸ˜€

  14. znrock Juli 14, 2011 / 00:00

    kayaknya cerita ini juga kalau di angkat jd flm bagus:)

  15. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    cawah said: es krim dan mnumannya syaikhan bkin pengen hehe,,..

    itu bukan es krim, mas. tapi coklat πŸ™‚

  16. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    ayudiahrespatih said: eh syaikhan 4 tahun yah?

    tiga tahun, teh. anaknya temen saya yg usianya empat tahun

  17. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    ayudiahrespatih said: sama2 mas, saya memang berpropesi jd pemulung sendal nih belakangan:D

    jadi yg kemaren itu, suaminya teteh yang ngambilin sendalnya syaikhan? πŸ˜›

  18. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    friewan said: Oh saya baru tahu itu tentang film janji joni…thanks mas.

    sama-sama, mas πŸ™‚

  19. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    adamdesign said: yaa kembali kasih, *mewakili pengendara tadi πŸ˜€

    semoga Allah membalas kebaikannya dengan kebaikan yang lebih banyak πŸ™‚

  20. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    znrock said: kayaknya cerita ini juga kalau di angkat jd flm bagus:)

    berminat jadi produsernya?

  21. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    thetrueideas said: Horeee akhirnya ikutan ngantor πŸ˜€

    iya, mas. alhamdulillah.seneng ngeliat Syaikhan sudah berani sama temen2 di sini. meski perlu hp sebagai alat.xixixixixi

  22. nunksubarga Juli 14, 2011 / 00:00

    asyik ya kantornya..boleh bawa anak sesekali……..

  23. znrock Juli 14, 2011 / 00:00

    hahaha jd penonton aja:)

  24. adamdesign Juli 14, 2011 / 00:00

    jampang said: semoga Allah membalas kebaikannya dengan kebaikan yang lebih banyak πŸ™‚

    aamiin…

  25. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    nunksubarga said: asyik ya kantornya..boleh bawa anak sesekali……..

    enggak ada larang seh, mbak :)malahan ada wacana dibuatkan tempat untuk penitipan anak

  26. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    znrock said: hahaha jd penonton aja:)

    yah…. *kecewa

  27. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    adamdesign said: aamiin…

    terima kasih, mas. πŸ™‚

  28. rengganiez Juli 14, 2011 / 00:00

    Gak rewel minta pulang yah? Hebat euy Syaikhan..

  29. ikhwatiislam Juli 14, 2011 / 00:00

    nah inilah yg kpikiran dr th 2008 mo buka usaha penitipan anak, hahaha,,,*ladang bisnis, anaknya di titipin ajah sih, haha :))

  30. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    rengganiez said: Gak rewel minta pulang yah? Hebat euy Syaikhan..

    minta seh mbak, cuma udah deket waktu pulang :)begitu ditanya, “enakan di rumah apa di kantor abi?””enakan di umah””kenapa?””di umah bisa ain ubi-ubi, ama ane, ama ake, ama ate.””kalau diajak ke kantor lagi, mau enggak?””awu.”xixixixixixi

  31. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    ikhwatiislam said: nah inilah yg kpikiran dr th 2008 mo buka usaha penitipan anak, hahaha,,,*ladang bisnis, anaknya di titipin ajah sih, haha :))

    lihat dulu tempat kwalitas tempat penitipannya gimana?semoga berhasil.butuh bantuan modal? *tanyadoankdotcom

  32. nanabiroe Juli 14, 2011 / 00:00

    Ya ampyun serem amat sendal jatuh di jalan…

  33. itsmearni Juli 14, 2011 / 00:00

    betah juga Syaikhan si kantor Abi ya…

  34. ikhwatiislam Juli 14, 2011 / 00:00

    jampang said: lihat dulu tempat kwalitas tempat penitipannya gimana?semoga berhasil.butuh bantuan modal? *tanyadoankdotcom

    jiaahhh org yg kesejuta sekian nih yg mnawarkan modal lunak berupa “pertanyaan doang”, huehue :((

  35. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    nanabiroe said: Ya ampyun serem amat sendal jatuh di jalan…

    untungnya seh lagi macet, mbak.pernah ngeliat topi melayang, tapi gak diambil sama yg punya karena jalannya sedang lancar jaya

  36. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    itsmearni said: betah juga Syaikhan si kantor Abi ya…

    iya mbak. pernah juga seharian penuh dan tidur di kantor. kemaren hanya dari setengah 3 sampe jam lima lewat

  37. jampang Juli 14, 2011 / 00:00

    ikhwatiislam said: jiaahhh org yg kesejuta sekian nih yg mnawarkan modal lunak berupa “pertanyaan doang”, huehue :((

    ya kalau mau beneran, kasih proposal donk πŸ™‚

  38. bundanyarafi Juli 14, 2011 / 00:00

    huaaa..jd inget sebulan lg masuk kantor deh..ketemu bos baru..Iya syaikhan..enakan di rumah kan ya daripada di kantor.. πŸ˜€

  39. tehfairiez Juli 14, 2011 / 00:00

    sendal kesayangan dunk hahahah.. dedek inih..

  40. jampang Juli 15, 2011 / 00:00

    bundanyarafi said: Iya syaikhan..enakan di rumah kan ya daripada di kantor.. πŸ˜€

    tapi begitu ditanya mau diajak ke kantor lagi, jawabnya, “mau”

  41. jampang Juli 15, 2011 / 00:00

    tehfairiez said: sendal kesayangan dunk hahahah.. dedek inih..

    iyah, sendal kesayanga Syaikhan

  42. ipie Juli 15, 2011 / 00:00

    Lain kali kalo naik mtr, sendal dibuka aja biar aman. Atau pakai sepatu. Kasian sepanjang jalan pasti was2 tuh Syaikhan tkt sendalnya jth

  43. jampang Juli 15, 2011 / 00:00

    ipie said: Lain kali kalo naik mtr, sendal dibuka aja biar aman. Atau pakai sepatu. Kasian sepanjang jalan pasti was2 tuh Syaikhan tkt sendalnya jth

    iyah…waktu perginya seh inget simpan di tas, tapi pulangnya rupa

  44. hwwibntato Juli 15, 2011 / 00:00

    menyenangkan sekali … he he he …kisah Syaikhan dan si Jampang …

  45. ungunyalangit Juli 15, 2011 / 00:00

    biar aman jg, motornya disulap jd mobil,bisa guling2 dah sendalnya πŸ˜€

  46. jampang Juli 16, 2011 / 00:00

    @mas hendra : masih ada kisah2 lainnya… nantikan segera. πŸ™‚

  47. jampang Juli 16, 2011 / 00:00

    @mbak sukma : insya Allah, kalau sudah dipercaya πŸ™‚

Tinggalkan Balasan ke cawah Batalkan balasan