[Bukan Formasi Tim Sepakbola] : 5-3-2

352

Suatu hari ketika saya masih duduk di SMU, saya diajak seorang kawan untuk mengikuti sebuah pengajian di sebuah rumah yang tak jauh dari rumah saya dahulu. Di waktu yang telah ditentukan, saya dan beberapa orang lainnya sudah berkumpul di rumah tersebut. Dari semua yang hadir, saya hanya mengenal satu orang saja, yaitu teman yang mengajak saya.

Di awali dengan sebuah pemutara film berjudul “Ar-Risalah” yang menggambarkan bagaimana perjuangan Nabi Muhammad di awal-awal menyebarkan agama Islam. Beberapa adegan tanpa menampilkan wujud Nabi Muhammad [karena memang tidak diperbolehkan] menggambarkan bagaimana Nabi ditimpuki baru ketika di Thaif, terjadinya perang Uhud, hingga peristiwa Fathu Makkah.

Selesai menonton film, barulah materi pengajian diberikan oleh salah seorang yang mungkin bertindak sebagai guru, ketua kelompok, atau apalah namanya. Materi yang diberikan di pertemuan pertama kali itu adalah membahas Surat Al-fatihah dan Surat Ali Imran ayat 19.

Si pemateri mengkhususkan membahas ayat ke-4 dari Surat Al-Fatihah dengan ayat ke-19 dari surat Ali Imran. Ada dua kata yang sama di dalam kedua ayat tersebut, yaitu kata “ad-diin”. Saya dan peserta pengajian lainnya digiring bagaimana makna dan kaitan antara kata “ad diin” dalam kedua ayat tersebut.

“Kalau kita lihat terjemahan kata ad-diin dalam ayat keempat dalam Surat Al-fatihah adalah pembalasan. Lalu pembalasan yang seperti apa? Jawabnya dapat kita lihat dalam surat Ali Imran ayat 19 yang mengandung kata ad-diin juga. Ad-diin yang diridhai Allah adalah Islam. Jadi pembalasan yang mendapat pengakuan Allah dan dibenarkan adalah pembalasan yang dilakukan oleh umat Islam.”

Saya memang tidak menguasai ilmu tafsir, tapi dalam pikiran saya saat itu, si pemateri “ngasal banget” dalam mengaitkan satu kalimat atau ayat dalam Al-quran dengan kalimat atau kata lain. Pikiran saya menolak penyandingan kata ad-diin dalam dua ayat tersebut dan penafsiran si pemateri. Memang tulisan dan bunyi kata ad-diin baik di dalam ayat ke-4 dari Surat Al-Fatihah daan ayat ke-19 dari surat Ali Imran adalah sama. Tapi kedudukannya dalam susunan kalimat jelas berbeda sekali. Yang kalau dalam bahasa Indonesia, mungkin yang pertama merupakan bentuk frase, sedangkan yang kedua bukan frase. Hanya itu yang terlintas di dalam pikiran saya.

Alhamdulillah, itu adalah pengajian pertama dan sekaligus terakhir yang saya ikuti di tempat itu.

Di belakang hari, saya jadi bertanya-tanya, apakah pengajian seperti itu yang kemudian melahirkan orang-orang yang salah kaprah dalam memahami makna jihad dan peperangan dalam Islam? Dengan pemahaman yang salah, kemudian orang-orang itu melakukan pengeboman dan menebar teror atas nama jihad. Padahal yang menjadi korban adalah saudara sendiri atau mungkin orang-orang yang tidak bersalah dan tidak mengerti apa-apa.

Nabi menganjurkan agara para orang tua untuk melatih anak-anak mereka berkuda, memanah, dan bergulat sebagai bekal diri untuk menghadapi perang terhadap musuh-musuh Islam, bukan untuk menebar ketakutan. Karena Islam adalah agama kasih sayang. Mungkin kegiatan tersebut di zaman sekarang sudah jauh bergeser dan berubah. Berkuda di zaman sekarang mungkin bergeser menjadi pilot, nahkoda, dan sebagainya. Memanah, mungkin sudah bergeser menjadi menembak dengan aneka jenis senjata api.

Islam jelas tidak melarang umatnya untuk menguasai senjata api, bahkan merakit bom sekali pun. Hanya saja peruntukannya bukan untuk hal-hal sembarang. Bukan untuk menghancurkan gedung dan menghilangkan nyawa banyak orang tak berdosa, melainkan untuk mempertahankan diri dan melawan musuh-musuh Islam. Kiranya seperti itulah perintah peperangan yang jelas nyata adanya di dalam Al-quran.

Jadi, jika ada di antara kita yang berminat untuk mahir merakit bom, pandai menggunakan aneka senjata api, mengendarai tank, menjadi pilot pesawat tempur, dan sebagainya, silahkah. Toh sudah ada wadah resmi yang tersedia di negeri ini. Jika sudah mahir, gunakan kepandaian tersebut untuk membela agama dan negara dari para musuh. Gunakan segala kemampuan itu di medan perang.

Dan jika ada yang berkeinginan untuk mengebom sebuah gedung yang diduga milik musuh, sementara di dalamnya banyak orang-orang yang bekerja dan mencari nafkah, maka ingatlah angka ini : 5-3-2. Bukan formasi sebuah tim sepakbola, tapi sebuah ayat di dalam Al-quran, surat kelima ayat ketigapuluh dua.

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. [QS. Al-Maidah : 32]

Di dalam tafsir kementerian Agama dikatakan bahwa hukum dalam ayat tersebut tidak hanya berlaku bagi Bani Israil saja, melainkan bagi seluruh umat manusia. Membunuh satu orang yang tak bersalah, sementara dia adalah tulang punggung bagi keluarganya yang bertugas mencari nafkah bagi anggota keluarganya, maka sama saja dengan menyusahkan kehidupan anggota keluarga yang ditinggalkan, bahkan seluruh manusia, karena ianya juga sebagai anggota masyarakat.

Wallahu a’lam.


Tulisan Terkait Lainnya :

31 respons untuk ‘[Bukan Formasi Tim Sepakbola] : 5-3-2

  1. fightforfreedom Juli 19, 2011 / 00:00

    Pengingat yang bagus: 5-3-2Saya sependapat, mas Rifki.

  2. ayudiahrespatih Juli 19, 2011 / 00:00

    hm…kasiahan keluarga korban yg ditinggalkan, anak jadi yatim, istrinya jadi janda..

  3. thetrueideas Juli 19, 2011 / 00:00

    jampang said: tapi sebuah ayat di dalam Al-quran, surat kelima ayat ketigapuluh dua.

    oh, ini toh maksudnya 🙂

  4. fightforfreedom Juli 19, 2011 / 00:00

    thetrueideas said: oh, ini toh maksudnya 🙂

    Sepertinya mas Syamsul juga punya formasi: 4-3-3Pernah baca tulisannya 🙂

  5. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    fightforfreedom said: Pengingat yang bagus: 5-3-2Saya sependapat, mas Rifki.

    istilah itu saya dapat dari kajian di masjid kantor, pak 🙂

  6. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    ayudiahrespatih said: hm…kasiahan keluarga korban yg ditinggalkan, anak jadi yatim, istrinya jadi janda..

    nah mungkin itu maksudnya menghancurkan seluruh manusia, karena satu orang tiada yg ditinggal kesusahan. wallahu a’lam

  7. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    thetrueideas said: oh, ini toh maksudnya 🙂

    iya mas… untuk memudahkan mengingatnya 🙂

  8. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    ikhwatiislam said: nyimak,moco

    silahkan 🙂

  9. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    fightforfreedom said: Sepertinya mas Syamsul juga punya formasi: 4-3-3Pernah baca tulisannya 🙂

    wah… tentang apa itu, pak?

  10. cawah Juli 19, 2011 / 00:00

    menarik jdulnya…..untung aja ya mas rifki, itu pengajian yg terakhir 🙂 cb kl dterusin…mungkin bs jadi mas rifki akan membunuh manusia…

  11. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    cawah said: mungkin bs jadi mas rifki akan membunuh manusia…

    na’udzu billah min dzalikalhamdulillah, ada bekal sedikit ketika sekolah SD dan SMP. jadi ngerti soal tata bahasa arab. dan ternyata bisa jadi tameng. 🙂

  12. hwwibntato Juli 19, 2011 / 00:00

    wah, berbahaya sekali ternyata kalau menafsirkan secara serampangan, ya …

  13. itsmearni Juli 19, 2011 / 00:00

    *sekali lagi numpang baca mas*nambah2 pengetahuan 🙂

  14. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    hwwibntato said: wah, berbahaya sekali ternyata kalau menafsirkan secara serampangan, ya …

    pastinya, mas.

  15. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    rengganiez said: *suka tulisan ini*

    makasih, mbak 🙂

  16. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    itsmearni said: *sekali lagi numpang baca mas*nambah2 pengetahuan 🙂

    silahkan… silahkan, mbaksenang saya dikunjungi 🙂

  17. friewan Juli 19, 2011 / 00:00

    mungkin begitu lah orang2 yang salah ajaran mas…5-3-2 : pengingat yang bagus.formasi defensif ala catanacio italia.

  18. onit Juli 19, 2011 / 00:00

    jampang said: Saya memang tidak menguasai ilmu tafsir, tapi dalam pikiran saya saat itu, si pemateri “ngasal banget” dalam mengaitkan satu kalimat atau ayat dalam Al-quran dengan kalimat atau kata lain.

    tuh kan setiap orang pernah ngalamin kayak gini kan mas :)untungnya mas pergi dari situ. coba kalo ada di situ, dan menyampaikan pendapat mas di atas ke si pemateri pengajian.. ntar dia keluarin ayat yg mas sebut2 kmrn.Kitab (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. [QS. Al-baqarah : 2]Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS. Al-Hijr : 9]Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (QS Al-Hasyr: 7)gimana org gak makin percaya & ngikutin apa aja kata si pemateri?

  19. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    friewan said: mungkin begitu lah orang2 yang salah ajaran mas…5-3-2 : pengingat yang bagus.formasi defensif ala catanacio italia.

    penggemar bola neh :)*sayang argentina dan brazil keok… menunggu juara baru… dan sejarah baru buat forlan

  20. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    onit said: tuh kan setiap orang pernah ngalamin kayak gini kan mas :)untungnya mas pergi dari situ. coba kalo ada di situ, dan menyampaikan pendapat mas di atas ke si pemateri pengajian.. ntar dia keluarin ayat yg mas sebut2 kmrn.Kitab (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. [QS. Al-baqarah : 2]Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS. Al-Hijr : 9]Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (QS Al-Hasyr: 7)gimana org gak makin percaya & ngikutin apa aja kata si pemateri?

    seperti komen saya sebelumnya. Alhamdulillah, meski bukan ilmu tafsir al-quran, saya pernah diajarkan dengan tata bahasa arab sedikit, jadi agak ngeh dengan kesalahan si pemateri itu. karena dari salah satu sisi yg kebetulan saya tahu sedikit, ada ketidakcocokan dalam membandingkan kata yang sama namun di ayat yang berbeda.memang dalam ilmu tafsir, cara menafsirkan ayat al-quran yang paling tinggi derajatnya adalah menafsirkan dengan ayat al-quran yang lain, baru kemudian dengan hadits. namun bukan hanya dalam bentuk kata yng sama, tapi ada aspek lainnya juga.semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menambahkan ilmu yang bermanfaat. aamiin

  21. ipie Juli 19, 2011 / 00:00

    Dpt ilmu lg euy. Thankyou yak..

  22. onit Juli 19, 2011 / 00:00

    jampang said: seperti komen saya sebelumnya. Alhamdulillah, meski bukan ilmu tafsir al-quran, saya pernah diajarkan dengan tata bahasa arab sedikit, jadi agak ngeh dengan kesalahan si pemateri itu. karena dari salah satu sisi yg kebetulan saya tahu sedikit, ada ketidakcocokan dalam membandingkan kata yang sama namun di ayat yang berbeda.

    nah itu dia..saya cuma prihatin aja sama yg ilmunya gak seperti mas tapi trus nelan bulat2 ajaran yg “salah sasaran” itu..makanya saya suka komen kritis, supaya pembaca gak gampang nelan bulat2 😀 demi perdamaian dunia *lebay* :p

  23. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    ipie said: Dpt ilmu lg euy. Thankyou yak..

    sama-sama. semoga bermanfaat.

  24. friewan Juli 19, 2011 / 00:00

    cieee…bang jampang pendukung uruguay juga.. Kita tunggu besok pagi 🙂

  25. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    friewan said: cieee…bang jampang pendukung uruguay juga.. Kita tunggu besok pagi 🙂

    skor sementara udah 2 – 0 untuk uruguay 🙂

  26. tintin1868 Juli 19, 2011 / 00:00

    baiklah pak ustadz.. pengingat yang bagus 5-3-2..

  27. friewan Juli 19, 2011 / 00:00

    hehehe..Klo ramadhan dsni ada juga formasi taraweh+witir 4-4-3

  28. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    tintin1868 said: baiklah pak ustadz.. pengingat yang bagus 5-3-2..

    :)sama-sama, mbak

  29. jampang Juli 19, 2011 / 00:00

    friewan said: hehehe..Klo ramadhan dsni ada juga formasi taraweh+witir 4-4-3

    ooo… ini maksudnya yang disebut sama pak iwan kali yah

Tinggalkan Balasan ke ipie Batalkan balasan