Syaikhan : Bi, Kok Nggak Sampe-sampe?

Baru saja saya melihat berita tentang para pemudik yang menggunakan sepeda motor sebagai pilihan kendaraan untuk menyambung tali silaturahim di kampung halaman.

Seorang reporter yang melaporkan berita tersebut menyatakan bahwa ada puluhan bahkan ratusan pengendara sepeda motor yang mudik dengan membawa barang dengan jumlah berlebihan dan anak kecil. Padahal jarak yang ditempuh sangat jauh. Cuaca pun tidak begitu bersahabat. Di siang hari sangat panas dan di malam hari sanat dingin. Tentu saja kondisi tersebut akan menguras stamina sang anak dan bisa membuatnya jatuh sakit.

Melihat berita tersebut mengingatkan saya terhadap ucapan Syaikhan kemarin ketika mengantarkannya ke Depok.

Di daerah Lenteng Agung, saya hentikan sepeda motor untuk memindahkan Syaikhan dari depan ke tengah. Sebelumnya, Syaikhan tidak mau jika diminta pindah ke belakang. Namun saat itu, Syaikhan tidak menolak.

Setelah pindah, Syaikhan mengucapkan sesuatu yang awalnya tidak begitu jelas saya dengar. Setelah saya membuka helm dan bertanya kembali, akhirnya saya mengetahui apa yang diucapkan Syaikhan.

“Koq nggak ampe-ampe, Bi?”

“Sebentar lagi yah,” bujuk saya.

Jika Syaikhan yang saya bonceng dengan sepeda motor mengeluh tentang lamanya perjalanan dari Kebon Jeruk ke Depok yang hanya berjarak kurang lebih tiga puluhan kilometer, maka bagaimanakah dengab anak-anak yang ikut mudik dengan sepeda motor itu?

Semoga mereka sehat selalu dan selamat sampai tujuan. Semoga orang tua mereka diberikan rezeki yang lebih banyak sehingga bisa pupang kampung dengan kendaraan yang lebih bersahabat dengan anak-anak mereka.

Aamiin.

35 respons untuk β€˜Syaikhan : Bi, Kok Nggak Sampe-sampe?’

  1. ipie Agustus 27, 2011 / 00:00

    Aamiin. YRA.Mereka anak2 hebat ya. Bs ngikutin maunya org tua mrk. Aku udah dari taun2 dulu miris liatnya. Subhanallah mrk tetap keliatan ceria.

  2. thetrueideas Agustus 27, 2011 / 00:00

    Iya mas, miris liat anak kecil diapit ortunya berjam-jam untuk mudik di jalanan gituh…

  3. lailatulqadr Agustus 27, 2011 / 00:00

    Iya… Kasian banget… Padahal emaknya yang di belakang juga capek banget pastinya…

  4. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    jaraway said: aamiin…

    aamiin ya rabbal ‘aalamiin

  5. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    ipie said: Aamiin. YRA.Mereka anak2 hebat ya. Bs ngikutin maunya org tua mrk. Aku udah dari taun2 dulu miris liatnya. Subhanallah mrk tetap keliatan ceria.

    kalau ngeliat kayanya yg seperti itu menjadi sesuatu yg dipaksakan

  6. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    thetrueideas said: Iya mas, miris liat anak kecil diapit ortunya berjam-jam untuk mudik di jalanan gituh…

    itu kalau anaknya satu mas… kalau dua… diapit satu… di depan satu… 😦

  7. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    lailatulqadr said: Iya… Kasian banget… Padahal emaknya yang di belakang juga capek banget pastinya…

    logikanya… kalau yg dewasa aja cape… apalagi yg masih anak-anak. ya kan?

  8. anchaanwar Agustus 27, 2011 / 00:00

    v___vKemaren baca berita ttg pemudik yg make bajaj rute jkrt – semarang. Ya ampun, itu nyampe2 masih getar kali pantatnya dua hari dua malam

  9. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    anchaanwar said: v___vKemaren baca berita ttg pemudik yg make bajaj rute jkrt – semarang. Ya ampun, itu nyampe2 masih getar kali pantatnya dua hari dua malam

    kuat apa bajajnya?udah turun… bumi terasa bergetar kali yah… hiks

  10. lailatulqadr Agustus 27, 2011 / 00:00

    jampang said: logikanya… kalau yg dewasa aja cape… apalagi yg masih anak-anak. ya kan?

    iya banget, Om…Saya kalo dibonceng Abu Fauzan trus, Fauzannya bobo, punggung saya pegel banget padahal cuma perjalanan dari Surabaya ke Sidoarjo yang cuma 22 Km.

  11. mahasiswidudul Agustus 27, 2011 / 00:00

    Hwehehe… Jd inget jaman aku sama adek masih kecil dulu… Mudik naik motor boncengan berempat πŸ˜€

  12. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    lailatulqadr said: iya banget, Om…Saya kalo dibonceng Abu Fauzan trus, Fauzannya bobo, punggung saya pegel banget padahal cuma perjalanan dari Surabaya ke Sidoarjo yang cuma 22 Km.

    iyah… beda rasanya antara anak yg bangun dengab yg bobo kalau dipangku… lebih berat.

  13. jampang Agustus 27, 2011 / 00:00

    mahasiswidudul said: Hwehehe… Jd inget jaman aku sama adek masih kecil dulu… Mudik naik motor boncengan berempat πŸ˜€

    wah… pernah ngerasain mudik pake motor mbak? seru donk!

  14. grasakgrusuk Agustus 27, 2011 / 00:00

    kasian liat anak kecil yang mudik naik motor, pasti capek banget..

  15. bundanyarafi Agustus 27, 2011 / 00:00

    iya..sepanjang perjalanan pulang kantor terakhir kmrn, melihat rombongan pemudik motor..miris melihat ada yg bawa bayi, ada yg bawa 2anak diapit depan belakangnya (anak yg di depan harus menunduk karena menghalangi pandangan)..duh, kebayang capeknya..

  16. bundanyarafi Agustus 28, 2011 / 00:00

    udah begitu, kadang anak2 itu tak dipakaikan helm dan jaket pula..hanya bisa berdoa semoga semua selamat dan sehat2 sampe tujuan..

  17. togogsemar Agustus 28, 2011 / 00:00

    iyalah pasti si anak akan kelelahan bgt.dulu kayaknya,ada kasus balita meninggal di jalan ketika mudik dgn motor

  18. ipie Agustus 28, 2011 / 00:00

    Aku blm py anak, tp rasanya pgn bgt sih blg.. Knp ya para org tua jaman skrg lbh cenderung egois hanya memikirkan diri mrk. Knp ga bs nahan diri untuk tdk plg kampung jika kondisi tdk memungkinkan*maap buat yg merasa tdk setuju

  19. hwwibntato Agustus 28, 2011 / 00:00

    semoga mereka berhati-hati, ya …*ngeri juga melihat motor yang membawa anak-anak di antara bus dan truk …

  20. jampang Agustus 28, 2011 / 00:00

    grasakgrusuk said: kasian liat anak kecil yang mudik naik motor, pasti capek banget..

    iya mbak… 😦

  21. jampang Agustus 28, 2011 / 00:00

    bundanyarafi said: iya..sepanjang perjalanan pulang kantor terakhir kmrn, melihat rombongan pemudik motor..miris melihat ada yg bawa bayi, ada yg bawa 2anak diapit depan belakangnya (anak yg di depan harus menunduk karena menghalangi pandangan)..duh, kebayang capeknya..

    perjalanannya juga pastinya jauh…. kasian

  22. jampang Agustus 28, 2011 / 00:00

    bundanyarafi said: udah begitu, kadang anak2 itu tak dipakaikan helm dan jaket pula..hanya bisa berdoa semoga semua selamat dan sehat2 sampe tujuan..

    aamiin…

  23. jampang Agustus 28, 2011 / 00:00

    ipie said: Aku blm py anak, tp rasanya pgn bgt sih blg.. Knp ya para org tua jaman skrg lbh cenderung egois hanya memikirkan diri mrk. Knp ga bs nahan diri untuk tdk plg kampung jika kondisi tdk memungkinkan*maap buat yg merasa tdk setuju

    terkadang… adat dan kebiasaan lebih diutamakan drpd akal.

  24. jampang Agustus 28, 2011 / 00:00

    hwwibntato said: semoga mereka berhati-hati, ya …*ngeri juga melihat motor yang membawa anak-anak di antara bus dan truk …

    iya mas. biar niat lebaran di kampung halaman kesampean.

  25. ipie Agustus 28, 2011 / 00:00

    Nah itu dya. Kdg kita mesti belajar mencerna adat jg. Jgn sampai kita mengorbankan anak krn adat

  26. jampang Agustus 28, 2011 / 00:00

    terkadang adat juga mengalahkan syariat agama

  27. ipie Agustus 28, 2011 / 00:00

    Sepertinya mesti ditumbuhkan sikap empati walau itu anak kecil

  28. huflepuff Agustus 29, 2011 / 00:00

    sama dengan kereta ekonomi mas. Saya pernah liat anak kecil (sekitar 4 tahun) dihimpit lautan pantat orang dewasa sepanjang perjalanan Surabaya-Banyuwangi.. Entah kasian

  29. jampang Agustus 29, 2011 / 00:00

    ipie said: Sepertinya mesti ditumbuhkan sikap empati walau itu anak kecil

    yang dewasa harus lebih bisa menyandang kedewasaannya…

  30. jampang Agustus 29, 2011 / 00:00

    huflepuff said: sama dengan kereta ekonomi mas. Saya pernah liat anak kecil (sekitar 4 tahun) dihimpit lautan pantat orang dewasa sepanjang perjalanan Surabaya-Banyuwangi.. Entah kasian

    betul kata teh ipie… orang dewasa harua berempati sama anak kecil baik yang di kota maupun yang di kampung halaman.

  31. ipie Agustus 29, 2011 / 00:00

    Iya, karena anak itu ga bs protes dan mengeluh ky org dewasa.

  32. jampang Agustus 29, 2011 / 00:00

    paling protesnya…. sakit… hiks

Tinggalkan Balasan ke jampang Batalkan balasan