
Saya sudah membuat dua slide perkenalan yang berisi foto narsis plus promosi terselubung buku “jejak-jejak yang terserak” untuk ditayangkan melalui infokus. Tapi sayang, di dua kelas pertama, kegiatan belajar-mengajar tidak menggunakan infokus. Kelas pertama tidak kebagian infokus. Sedang kelas kedua mendapat infokus tapi tidak bisa digunakan karena kabelnya mungkin bermasalah. Barulah di dua kelas berikutnya slide yang sudah saya persiapkan bisa ditayangkan.
Mulai dari nama, tahun kelulusan, pekerjaan, instansi tempat bekerja, tak lupa, alamat blog ini dan cover buku “jejak-jejak yang terserak” saya tampilkan. Tak ketinggalan, email, fesbuk, dan nomor telepon. Pokonya, lengkap dah!
Selanjutnya, giliran saya memanggil nama para mahasiswa dengan berbekal buku kehadiran.
Berikutnya masuk ke materi.
Untuk mengurangi dosa seperti para pengguna power pioint, saya berusaha hanya memuat satu poin bahasan dalam setiap slidenya. Saya juga tidak duduk diam bersembunyi di balik laptop, melainkan berjalan ke sana ke mari mencari alamat, jreng jreng!. Alhasil, kaki saya pegal-pegal setelah selesai kelas ke empat.
Bagi saya, kesan pertemuan pertama ini cukup bagus, entah menurut para mahasiswa. Mungkin salah satu sebabnya adalah karena pertemuannya tidak lama, hanya seratus menit. Jauh berbeda dengan kelas tahun lalu yang setiap pertemuannya berlangsung selama tiga ratus menit alias lima jam.
Dan menjawab pertanyaan di akhir postingan sebelum ini, saya telah berhasil meninggalkan jejak-jejak di kampus.
Tak jauh dari kampus STAN, berdiri sebuah toko buku dengan nama FATAHILAH. Di toko buku itulah saya meninggalkan jejak. Saya telah menjalin kerja sama dengan toko buku yang seluruh keuntungannya digunakan untuk kegiatan masjid yang berdiri di sebelahnya. Dengan harapan, buku saya bisa dinikmati oleh para mahasiswa yang kebanyakan adalah adik angkatan saya. *ngaku-ngaku*
Jadi intinya adalah, bagi MPers, temannya MPers, saudaranya MPers, yang tinggal di sekitar Jurangmangu atau Bintaro dan sekitarnya, bisa membeli buku saya di situ. Harganya sama, 36.000.
Namu demikian, jika ada yang mau.membeli melalui saya tetap bisa, plus bonus tanda tangan saya jika memang berkenan.
Hidup Promosi!
ikhtiar jalan terus.. semoga laku semua. Aamiin YRA
capek memang jalan-jalan terus tapi lumayan hidup kelasnya..pengalamannya sih…jadi nggak ada yang tidur…wekekeke
Hidup!!
4 kelas? wuih seharian itu mah ngajarnya..asik nitip buku disitu.. dapat komisi berapa tobuknya?
Semoga lancar pak rifki promosinya :)Btw ngajar apa pak? *klo boleh tau 😀
yup…. promosi tiada akhir…. xixixixixi
hari ini sih lumayan cair suasana kelascuma mahasiswanya masih malu2 untuk tanya-tanya soal materi
yessss!!!!
selesai sekitar jam empat kurang.komisinya saya nego supaya di bawah rata2… dan berhasil 🙂
makasih, teh.saya ngajar sistem informasi…. tapi luang lingkupnya yg khusus sistem informasi yang dipakai di instansi saya bekerja.
lanjutkan …! he he he …
Promosi kuduuuu ya…. Teteeeuuup deh… Yang penting laris hehehe
siap, laksanakan!xixixixixi
masih ada barang dagangannya, mbak 🙂
masih ngajar Lab SIDJP, Mas?
masih, kan cuma itu bisanya.xixixixixixi
moga bukunya cepat habis
kyaaaaaaaa… saya masih inget betapa dulu saat jadi petugas LCD itu nggak enak banget kalau LCDnya bermasalah hehehehihihi yang jelas saya termasuk yang dapat tanda tangan mas Rifki hihihi
bener-bener luar biasa lah promo jejak-jejak yang terserak ini ya… Merdeka!
aamiin.makasih, mbak.
tadi mahasiswanya juga keliatan ngerasa nggak enak juga. sampe belaib ngambil laptop lain. eh nggak tahunya kabelnya yg bermasalah.anda termasuk orang yang beruntung…. xixixixi
pelan tapi pasti.awal pekan kemarin ada orang yang borong 20 buku sekaligus :-)alhamdulillah…
1 kelas 5 jam? ckckckckckck
Oh My…. Itu foto di atas dipasang di power point ?hihihi narsis euy.Berusaha mengingat-ingat, hmmm kayaknya dosen2ku belum ada yang seperti itu dulu :p***Semoga lakuuuu 🙂
semoga berkah pak !ada juga ya dosen yg narsis *piss 🙂
Jejak-jejak perjuangan menuju jalan pertemuan dengan Rasulullaah 🙂
jejak2nya jangan berserakan di kampus ya….
tahun lalu, mbak
iyaaaaah :)*****aamiin.
aamiin…ada kali…. kan dosennya pingin eksis 🙂
semoga ada hasil…. dan mendapatkan perjumpaan dengan beliau. aamiin
cukup saya aja yang di kampus… bukunya di luar kampus aja 🙂
fotonya lebih bagus yg ga pake topi, yg ama Syaikhan
begitu yah?xixixixixi….. udah terlanjur
“tak kenal maka ta’aruf” <— berasa pernah dengar slogan ini pas masih mahasiswa
tapi saya nggak nyebut slogan itu di depan mahasiswa, mbak 🙂
disebutin juga gak apa apa, mas 🙂
kelupaan 🙂
jejakku, ninggalin di sini 😀
saya juga sudah ninggalin jejak di sana 🙂