[Panik #2] Handphoneku Di Mana?

Selepas Maghrib…”Syaikhan, lihat handphone Abi, nggak?” Tanya saya kepada Syaikhan yang mengikuti saya masuk ke dalam kamar. “Abi mau ngaji.”

“Nda, Bi,” jawab Syaikhan.

Saya mencari handphone tersebut yang menurut perasaan, saya letakkan di atas tempat tidur. Saya mengangkat dua buah bantal yang ada di atas tempat tidur, berharap handphone saya ada di baliknya. Nyatanya, nihil!

“Buku Abi nda ada yah?” Tanya Syaikhan.

“Buku apa?” Saya balik bertanya.

“Buku kecil.”

Rupanya Syaikhan bertanya tentang Al-quran kecil milik saya.

“Di situ Abi nggak tandain bacaannya.” Saya coba menjelaskan kepada Syaikhan bahwa di Al-quran kecil itu tidak ada tanda bacaan saya sudah sampai di surat apa dan ayat berapa. Sejak saya memiliki handphone dan menginstal aplikasi Al-quran, maka di situlah saya membaca dan menandakan bacaaan saya.

Tak puas saya mencari di atas tempat tidur, saya mencari ke dalam tas dan saku celana yang saya kenakan ketika bekerja siang tadi. Tapi tetap saja, handphone saya tidak ditemukan.

Panik!

Jangan-jangan jatuh!
Jangan-jangan hilang!

Hiks…

Saya ambil handphone lama saya untuk menghubungi nomor di handphone yang raib itu. Tersambung. Tapi saya tidak mendeteksi di mana keberadaan handphone tersebut karena saya setting silence mode.

“Coba diinget-inget lagi. Dari tadi Mama nggak ngeliat Kiki ngeluarin HP. Pulang tadi kan langsung main sama Syaikhan.” Ucap ibu saya.

Di mana?
Ke mana?

Saya kemudian menelpon teman seruangan, barangkali ada yang belum pulang dan bisa dimintakan tolong untuk mengecek meja kerja saya. barangkali handphone saya tertinggal di sana.

Setelah menunggu teman tersebut mengecek meja kerja saya, hasilnya tetap sama. Handphone saya tidak ada.

Tambah panik!

Tiba-tiba adik saya keluar dari kamarnya.

“Di kamar kali. Tadi dengar suara ‘dukkk!’ gitu,” ucap adik saya sambil menaiki tempat tidur saya dan mencari ke sela-sela sempit antara tepat tidur dan tembok.

Saya pun ikut mencari di tempat yang sama. Di sela-sela yang sempit itu saya melihat sesuatu…

Dan ternyata itu handphone saya. Alhamdulillah…!!!

Rupanya perasaan saya tidak salah. Ketika saya pulang kerja, saya langsung masuk kamar, meletakkan tas, dan mengeluarkan handphone dari saku celana saya dan meletakkannya di atas kasur yang sepreinya masih rapi. Sepulang saya dari masjid, kondisi kasur sudah berantakan. Rupanya, Syaikhan habis bermain dan membuka sepreinya. Mungkin ketika itulah, hanphone saya terpental dan terjatuh di sela-sela antara tempat tidur dan tembok.


Baca Juga Seri Sebelumnya :
[Panik #1] Ada Yang Membobol Email

65 respons untuk ‘[Panik #2] Handphoneku Di Mana?’

  1. hanifahnunk Mei 14, 2012 / 00:00

    jampang said: cari yang lebih bagus aja 🙂

    wah ide bagus tuh 😛

  2. hanifahnunk Mei 14, 2012 / 00:00

    jampang said: 40 orang?

    itungan ke-40 bang -_____-“

  3. ibuseno Mei 14, 2012 / 00:00

    alhamdulillah.. masih rejeki mas

  4. jampang Mei 15, 2012 / 00:00

    lailatulqadr said: panik mulu’…

    baru dua kali… xixixixixi

  5. jampang Mei 15, 2012 / 00:00

    hanifahnunk said: wah ide bagus tuh 😛

    di googling aja… nanti muncul web koleksi nama-nama bagus

  6. jampang Mei 15, 2012 / 00:00

    hanifahnunk said: itungan ke-40 bang -_____-“

    kirain 40 orang…. xixixixixixi

  7. jampang Mei 15, 2012 / 00:00

    ibuseno said: alhamdulillah.. masih rejeki mas

    iya, teh 🙂

  8. jampang Mei 15, 2012 / 00:00

    debapirez said: alhamdulillah ga ilang….

    iya mas… masih rezeki saya 🙂

  9. bundel Mei 15, 2012 / 00:01

    Oh, jadi ringtone baru HP abi bunyinya “dug…. dug……dug…….” gitu?

  10. jampang Mei 15, 2012 / 00:01

    bundel said: Oh, jadi ringtone baru HP abi bunyinya “dug…. dug……dug…….” gitu?

    itu mah suara bedug bunda 🙂

  11. rembulanku Mei 15, 2012 / 00:01

    barang2 kecil memang mudang terlupa, mending taruh di tas atau dimana gitu yang mudah diingat dan dilihat

  12. jampang Mei 15, 2012 / 00:01

    rembulanku said: barang2 kecil memang mudang terlupa, mending taruh di tas atau dimana gitu yang mudah diingat dan dilihat

    udah kebiasaan sih mbak. cuma waktu kejadian, terpental aja ketika syaikhan lagi main. mungkin besok-besok harus dicari tempat lain

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s