Caranya Mencintai

ilustrasi : http://shutterstock.com/

Menunggu di sebuah warung menjadi pilihan yang tepat ketika cuaca siang itu begitu panas menyengat. Tiba-tiba datang seorang perempuan mendekati seorang lelaki yang mungkin sejak beberapa waktu sudah menunggu. Dari raut wajah yang nampak, perempuan tersebut terlihat kesal.”Kenapa, kok mukanya ditekuk gitu?” Tanya lelaki yang menyambut perempuan itu sambil memindahkan sang anak yang semula berada di dalam gendongannya. Rupanya lelaki dan perempuan itu adalah sepasan suami istri.

“Itu tadi ada ibu-ibu ngomongnya nggak enakin banget,” jawab sang istri dengan nada kesal.

“Kenapa?”

“Tadi pas aku lewat di depannya sambil gendong Azam, ibu itu bilang : Panas, Bu! Kasihan anaknya!”

“Itu kan artinya ibu itu perhatian.” Timpal sang suami.

“Itu bukan perhatian namanya. Omongannya itu seolah-olah mengatakan kalau aku nggak sayang sama Azam karena menggendongnya di siang panas begini. Padahal, aku membawa Azam ke mana-mana karena aku sayang sama dia!”

“Ya sudah, anggap aja angin lalu. Mungkin si ibu itu nggak tahu bagaimana perasaanmu sebenarnya terhadap Azam,” lelaki itu mencoba untuk menenangkan istrinya.

*****

Setelah dua bulan melahirkan Najma dan harus kembali bekerja karena masa cuti melahirkanku habis, aku membawanya tiap hari ke kantor. Aku tidak bisa meninggalkannya sendiri di rumah, meski di rumah ada ibuku yang kuyakini bisa menjaganya.

Semuanya itu kulakukan agar aku bisa memenuhi haknya untuk menyusui. Alhamdulillah, suasana kantor tempatku bekerja sangat mendukung. Ketika Najma tertidur, aku diizinkan oleh atasanku untuk menggunakan ruangannya yang ber-AC sebagai ‘kamar’ Najma.

Hingga suatu ketika, Najma bercerita kepadaku bahwa dirinya ingat ketika aku membawanya ke kantor serta perjalanan yang kutempuh baik ketika berangkat maupun kembali ke rumah.

Ketika mendengarnya aku terharu. Semoga ketika Najma dewasa dan dirinya ingat tentang apa yang sudah kulakukan bersamanya, ia akan mengetahui bahwa apa yang semua kulakukan itu karena aku adalah ibu yang mencintai dan menyayanginya.

*****

“Aku mau cerita!” Ucap seorang perempuan itu tiba-tiba.

“Cerita apa?” Lelaki di hadapannya balik bertanya.

“Tadi aku melihat seorang ibu, mengendarai sepeda sambil membonceng dua orang anaknya. Anak yang besar dibonceng di belakang sementara anak kecilnya di depan dengan menggunakan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya ia gunakan untuk mengendalikan sepedanya.”

“Lalu?”

“Ya kenapa sih anaknya yang kecil harus dibawa? Kasihan kan? Panas-panas. Malahan tadi kulihat ibu itu seperti kesusahan ketika mau berhenti. Gimana nanti kalau jatuh?”

“Kenapa kamu yang sewot? Ibu itu aja nggak masalah dengan apa yang dilakukannya?”

“Tapi kan kasihan!”

“Pasti ada alasan kenapa ibu itu mau membonceng anak-anaknya. Bisa jadi apa yang dilakukannya adalah wujud dari rasa sayang dan cintanya kepada anak-anaknya sehingga dia tidak mau meninggalkan anak-anaknya jauh dari dirinya. Kalau ibu itu mau, bisa saja dirinya menitipkan anaknya yang kecil kepada tetangganya atau orang lain di rumahnya. Tapi pilihan itu tidak diambilnya. Karena bisa jadi, ketika ibu itu melakukan hal itu dirinya justru merasa tidak tenang dan malah khawatir. Dirinya ada di mana-mana, tetapi pikirannya ada bersama si kecil. Bukankah itu malah justru lebih membahayakan perjalanannya?”

ilustrasi gambar nyomot dari sini

43 respons untuk ‘Caranya Mencintai’

  1. jaraway Juni 10, 2012 / 00:00

    dasar cowok.. hihi.. ga ngerti amat..hahha

  2. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    jaraway said: dasar cowok.. hihi.. ga ngerti amat..hahha

    bagian pertama, dialog laki-laki dan perempuanbagian kedua, dialog perempuanbagian ketiga, dialog laki-laki dan permepuandi bagian mana yang si cowok nggak ngerti?

  3. embunpagi2023 Juni 10, 2012 / 00:00

    Padahal salah satu kuncinya adalah permakluman

  4. sarahutami Juni 10, 2012 / 00:00

    Iiish, saya juga suka dikomentarin tuh bawa kedua anak saya kemana-mana. Daripada anak saya diperkosa. Mending saya bawa deh. Aman.

  5. jaraway Juni 10, 2012 / 00:00

    jampang said: bagian pertama, dialog laki-laki dan perempuanbagian kedua, dialog perempuanbagian ketiga, dialog laki-laki dan permepuandi bagian mana yang si cowok nggak ngerti?

    terakhir.. hehe

  6. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    embunpagi2023 said: Cara mencintai memang tidak pernah sama ya ?

    iya, mbak

  7. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    embunpagi2023 said: Padahal salah satu kuncinya adalah permakluman

    sekali lagi…. betul 🙂

  8. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    sarahutami said: Iiish, saya juga suka dikomentarin tuh bawa kedua anak saya kemana-mana. Daripada anak saya diperkosa. Mending saya bawa deh. Aman.

    cuekin aja mbak. yang penting kan nggak mengganggu orang lain. toh kalau naik angkot… anak juga bayar…. xixixixixixi

  9. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    jaraway said: terakhir.. hehe

    yang bercerita itu adalah perempuan, sedangkan yang memberi pengertian adalah laki-laki.jadi yang diomongin laki-laki di situ salah yah?

  10. saturindu Juni 10, 2012 / 00:00

    jampang said: “Pasti ada alasan kenapa ibu itu mau membonceng anak-anaknya. Bisa jadi adalah wujud dari rasa sayang dan cintanya kepada anak sehingga dia tidak mau meninggalkan anaknya jauh dari dirinya. Kalau ibu itu mau, bisa saja dirinya menitipkan anaknya yang kecil kepada tetangganya atau orang lain di rumahnya. Tapi pilihan itu tidak diambilnya. Bisa jadi, ketika ibu itu melakukan hal itu dirinya justru merasa tidak tenang dan khawatir. Dirinya ada di mana-mana, tetapi pikirannya ada bersama si kecil. Bukankah itu malah justru lebih membahayakan perjalanannya?”

    yah,…terkadang sudut pandang empatik yang demikian ini yang kerap terlewatkan oleh kita. utamanya bagi yang belum berkeluarga:)

  11. jaraway Juni 10, 2012 / 00:00

    jampang said: yang bercerita itu adalah perempuan, sedangkan yang memberi pengertian adalah laki-laki.jadi yang diomongin laki-laki di situ salah yah?

    owh gitu.. humm… berarti perempuan yang kurang memahami si ibu.. hihihi.. =D

  12. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    hanifahnunk said: 😀 *ngikut ibue lg ah*

    mau kemana emangnya?:D

  13. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    saturindu said: yah,…terkadang sudut pandang empatik yang demikian ini yang kerap terlewatkan oleh kita. utamanya bagi yang belum berkeluarga:)

    *manggut2

  14. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    jaraway said: owh gitu.. humm… berarti perempuan yang kurang memahami si ibu.. hihihi.. =D

    diterima ralatnya…. emang di bagian akhir tadinya nggak dijelaskan siapa yang bicara.

  15. trewelu Juni 10, 2012 / 00:00

    Jadi inget berita tentang anak2 yang kesiram air panas/kena minyak karena digendong sambil masak.. Selalu disisipi komentar: ibu ceroboh. Cinta vs resiko.

  16. lailatulqadr Juni 10, 2012 / 00:00

    cerita kedua, ada ya… kantor yang membolehkan membawa anak ikut ibunya bekerja… Dimana tuh…? Saya juga mau…

  17. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    trewelu said: Jadi inget berita tentang anak2 yang kesiram air panas/kena minyak karena digendong sambil masak.. Selalu disisipi komentar: ibu ceroboh. Cinta vs resiko.

    mungkin si ibu harus lebih berhati-hati lagi.kasihan… semoga anaknya lekas sembuh….

  18. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    rembulanku said: bingung kalo dah ngomongin cinta

    jadi…. cinta itu membingungkan ya mbak?:-)

  19. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    lailatulqadr said: cerita kedua, ada ya… kantor yang membolehkan membawa anak ikut ibunya bekerja… Dimana tuh…? Saya juga mau…

    ada… salah satu kantor yg sama dengan tempat saya bekerja. cuma lokasinya saya lupa tanya tepatnya di mana.

  20. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    ada… salah satu kantor yg sama dengan tempat saya bekerja. cuma lokasinya saya lupa tanya tepatnya di mana.

  21. hwwibntato Juni 10, 2012 / 00:00

    sudut pandang, memandang dari sudut … he he he …

  22. bundel Juni 10, 2012 / 00:00

    Salut sama ibu yang mementingkan merawat anaknya sendiri gini nak Kiki.

  23. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    adamdesign said: kangen emak 😀

    telepon 🙂

  24. topenkkeren Juni 10, 2012 / 00:00

    jampang said: Bisa jadi apa yang dilakukannya adalah wujud dari rasa sayang dan cintanya kepada anak-anaknya sehingga dia tidak mau meninggalkan anak-anaknya jauh dari dirinya.

    indeed

  25. rembulanku Juni 10, 2012 / 00:00

    jampang said: jadi…. cinta itu membingungkan ya mbak?:-)

    lha cuman bisa ngerasa tapi ga bisa diungkapkan dalam kata jewkalo dalam perbuatan ya masih mending bisalah

  26. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    bundel said: Salut sama ibu yang mementingkan merawat anaknya sendiri gini nak Kiki.

    iya bunda … 🙂

  27. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    topenkkeren said: indeed

    begitulah…

  28. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    rembulanku said: lha cuman bisa ngerasa tapi ga bisa diungkapkan dalam kata jewkalo dalam perbuatan ya masih mending bisalah

    karena para ahli pun berbeda2 dalam mendefinisikannya

  29. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    tintin1868 said: cara mencintai yang berbeda..

    iya, mbak

  30. itsmearni Juni 11, 2012 / 00:00

    ish mau dong kantor yang bisa bawa anak ituasik bener

  31. jampang Juni 11, 2012 / 00:00

    itsmearni said: ish mau dong kantor yang bisa bawa anak ituasik bener

    sepertinya itu hanya kebijakan ‘lokal’, mbaktapi emang enak sih kalau semua kantor bisa begitu

  32. jampang Juni 10, 2012 / 00:00

    hwwibntato said: sudut pandang, memandang dari sudut … he he he …

    xixixixi….dibolak dan dibalik

  33. pinkvnie Oktober 10, 2013 / 21:26

    jd ingat perjuangan ibu saya setelah d tinggal mati bapak. Dmn adaptasi pertama kalinya ibu bkrj membawa adik yg umur 5 thn n saya seblm krj membawa adik yg berumur 2 thn tuk d titip k rmh nenek yg kebetulan berdekatan dgn kntr slm kami krj.

    • jampang Oktober 10, 2013 / 21:54

      Perjuangan seorang ibu, selalu hebat

      • fenny Oktober 11, 2013 / 05:08

        Betul bgt … Setiap ibu punya caranya sendiri berjuang, menyayangi n mencintai anaknya …
        Saya ja yg blm jd ibu2 sdh bs ngerasain perjuAngannya … 🙂

      • jampang Oktober 11, 2013 / 05:19

        ya kan sama-sama perempuan 😀

      • fenny Oktober 11, 2013 / 07:24

        😀

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s