Celoteh Syaikhan [82] : Nama Ummi Baru

celoteh syaikhan rainbow

Hari Minggu, saya meminta izin kepada Syaikhan yang sedang asyik bermain, “Syaikhan, Abi kerja dulu ya, pake laptop!”Syaikhan mengizinkan saya bekerja untuk menginput nilai ujian para mahasiswa yang rencananya akan saya umumkan besok. Ketika saya sedang mengetik, Syaikhan mulai bertanya-tanya.

“Bi, ini buat warnai ya, Bi? Coba deh!”

“Iya buat mewarnai. Tapi sekarang Abi lagi ngetik bukan mewarnai,” jawab saya.

“Ketik nama Syaikhan, Bi… di situ!” Pinta Syaikhan lagi.

“Yah, jangan diketik. Syaikhan tulis aja yah!” Saya coba bernegosiasi.

Lalu saya ambilkan kertas bekas di mana masih terdapat bagian yang masih kosong dan spidol.

“Syaikhan mau nulis nama siapa?”

“Nama Abi siapa?”

“Rifki.”

“Nama Abi deh!”

Belum saya selesai menulis nama saya dalam bentuk kumpulan titik-titik di mana nanti Syaikhan yang akan menghbungkan titik-titk tersebut, Syaikhan menyebutkan nama lain, “Nama Syehan juga! Om Opi juga!”

Saya memenuhi kemauan Syaikhan tersebut dengan menulis tiga buah nama, lalu saya serahkan kertas dan spidol kepada Syaikhan. Syaikhan langsung menerima dan membawa kertas dan spidol ke kamarnya. Sementara saya, melanjutkan bekerja.

Beberapa saat kemudian, Syaikhan datang lagi memperlihatkan kertas sambil berkata, “Udah, Bi!”

2012-06-17-16.53.41
“Wah, Syaikhan pinter nih!”

Dipuji begitu, Syaikhan malah semangat untuk menulis lagi.

“Lagi, Bi!” Pintanya. “Om Kamil, Tante Nila, Ade Lulu, Ade Aliya!” Syaikhan menyebutkan empat buah nama.

Saya pun mengikuti keinginan Syaikhan tersebut. Setelah menulis empat buah nama tersebut di kertas yang lain, saya serahkan lagi kertas dan spidol kepada Syaikhan. Syaikhan langsung menerima dan membawa kertas dan spidol ke kamarnya. Sementara saya, melanjutkan bekerja.

Beberapa saat kemudian, Syaikhan datang lagi memperlihatkan kertas sambil berkata, “Udah, Bi!”

2012-06-17-16.54.02
“Wah, hebat!”

Dipuji begitu, Syaikhan kembali meminta untuk dituliskan nama lagi. Kali ini yang disebutkan adalah, Nenek, Kakek, Tante Mumuy, Nenek Awa, dan Kakek Didi.

Dengan semangat, Syaikhan berlari lagi ke kamar. Tak lama kemudian, Syaikhan keluar kamar dan memperlihatkan hasil karyanya.

2012-06-17-16.54.26
“Bi, lagi!” Pinta Syaikhan lagi.

“Tulis nama siapa lagi?” Tanya saya.

“Nama ummi baru, eh, nggak jadi deh!”

Saya pun tertawa.


Celoteh Syaikhan Lainnya :

67 respons untuk ‘Celoteh Syaikhan [82] : Nama Ummi Baru’

  1. jampang Juni 20, 2012 / 00:00

    nanazh said: terus ndak ditanyain ya kenapa kok gak jadi nanya sapa nama ummi baru? hihihi

    nggak sempet, massaya sudah ketawa duluan

  2. eroza Juni 20, 2012 / 00:00

    nama ummi barunya Ny. Rifki, hehehe

  3. ipie Juni 20, 2012 / 00:00

    renypayus said: Polos banget :))

    reni kemana ajah

  4. hanifahnunk Juni 20, 2012 / 00:00

    jampang said: silahkan menafsirkan sendiri 😛

    abinya mungkin :)))

  5. jampang Juni 20, 2012 / 00:00

    eroza said: nama ummi barunya Ny. Rifki, hehehe

    sippp…. nama aslinya tidak dipublish 😀

  6. jampang Juni 20, 2012 / 00:00

    hanifahnunk said: abinya mungkin :)))

    ya… mungkin-mungkin aja sih 😛

  7. tintin1868 Juni 21, 2012 / 00:00

    syaikhan ga punya nama buat umi baru ya?

  8. jampang Juni 21, 2012 / 00:00

    tintin1868 said: syaikhan ga punya nama buat umi baru ya?

    ya belum, mbak 🙂

  9. lailatulqadr Juni 23, 2012 / 00:00

    Syaikhan membuat garis sudah ada tekanannya…good…*beda dengan Fauzan*

  10. jampang Juni 23, 2012 / 00:01

    alhamdulillah…. tinggal dilatih dan dibiasain kalau begitu 🙂

  11. thetrueideas Juni 19, 2012 / 00:00

    Sudah dikasih ijin tuh… 🙂

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s