Cerita di Senin sore itu pun berlanjut. Ibu saya mengabarkan bahwa siang harinya Syaikhan ngemil terus. Dua bungkus wafer, tiga buah jeruk, serta buah salak dan anggur menjadi cemilan Syaikhan. Makan nasi pun lumayan. Bahkan ketika bukan waktu biasanya makan, Syaikhan meminta makan kepada neneknya. Senin itu, Syaikhan meminta menu khusus dan membantu membuatnya.Mie telor. Itu adalah menu yang diminta Syaikhan. Sepertinya, keinginan Syaikhan akan mie telor bermula karena melihat bungkus mi goreng instan punya adik saya beberapa waktu yang lalu.
Ibu saya bercerita….
“Nek, mau mie telor!” Pinta Syaikhan.
“Mie telor? Gimana bikinnya?” Tanya Nenek.
“Telornya taro di mangkok. Terus dipecahin. Terus diaduk. Itu urusan Syehan!” Syaikhan menjelaskan tahap pembuatan mie telor a.k.a martabak mie. “Nenek masak mie. Terus dicampur,” tambah Syaikhan.
Sebelumnya, saya pernah menceritakan bagaimana cara pembuatan martabak mie ini kepada ibu, sehingga ibu sudah tahu dan paham akan omongan Syaikhan.
Dan jadilah mie telor ala Syaikhan.
Kata ibu saya, Syaikhan makan dua kali dengan menu tersebut. Lahap.
Celoteh Syaikhan Lainnya :
- Celoteh Syaikhan [106] : Game yang Tak Cocok Buat Abi
- Celoteh Syaikhan [105] : Warna Laki-laki
- Celoteh Syaikhan [104] : Tukang Cukur Yang Sok Tahu
- Celoteh Syaikhan [103] : Nggak Ada TV Layar Lebar dan AC
- Celoteh Syaikhan [102] : Jangan Foto Terus, Bi!
- Celoteh Syaikhan [101] : Mengimbangi Abi
- Celoteh Syaikhan [100] : Naik Motor, Tidur, Jatuh
- Celoteh Syaikhan [99] : Abi Beneran Orang Kaya!
- Celoteh Syaikhan [98] : Abi Punya Pacar?
- Celoteh Syaikhan [97] : Bawa ke Sini Semuanya!
oooo…. yg ternyata …. edisi gagal*ngikik
hehehhhe
😀
karena merasa dialah yang membuatnya… 🙂