Aku kembali mendapat tugas luar kantor. Lima hari. Itu artinya, aku akan berpisah lagi dengan perempuanku.
“Abang pasti sibuk sekali nanti. Bagaimana aku bisa tahu tentang keadaan Abang dan apa yang sedang Abang lakukan di sana nanti?” Tanya perempuanku.
“Kau tak perlu khawatir. Kau boleh tanya langsung melalui handphone atau SMS, WA juga boleh,” jawabku berusaha menenangkannya.
“Tapi aku tidak mau mengganggu Abang yang sedang tugas.” Protesnya.
Aku berpikir sejenak.
“Bagaimana kalau Aku saja yang miscall?” Usulku.
“Maksud Abang?” Perempuanku balik bertanya.
“Jika Aku miscall pertama kali di awal hari, itu artinya Aku baru saja terbangun. Jika aku miscall sekitar pukul delapan, itu artinya aku sudah berada di kantor dan mulai bekerja. Jika aku miscall di siang hari, itu artinya aku sedang istirahat dan makan siang. Dan jika aku miscall di sore hari, itu artinya aku sedang dalam perjalanan pulang dari kantor ke hotel. Bagaimana?”
“Baiklah,” jawabnya sambil memeluk tubuhku.
Hangat.
*****
Ternyata aku merasakan ada sesuatu yang hilang. Aku bisa memberi kabar kepada perempuanku, tapi aku belum tahu bagaimana kabarnya. Aku juga ingin tahu tentang kabarnya.
“Apa kabar hari ini?” Kukirim pertanyaan itu melalui SMS.
“Dahsyat, karena mencintaimu. Hebat, karena selalu merindukanmu.” Sebuah SMS kuterima dari perempuanku.
“Bagaimana kabarmu pagi ini?”
“Masih sama. Makin merindukanmu. Makin menyayangimu. Makin mencintaimu.”
“Adakah kabar terbaru tentangmu hari ini?”
Sedikit berbeda dengan kemarin. Makin menyayangimu. Makin mencintaimu. Makin merinduimu.”
“Apa kabar, sayang?”
“Masih sama, mencintaimu. Masih sama, bahagia bersamamu. Masih sama, merinduimu.”
“Apa kabarmu pagi ini?”
Sebait puisi puisi masuk ke handphoneku.
“di dinginnya pagi, kutaburkan bunga di pangkuanmu. kupersembahkan sebentuk sapa cinta untuk memghangatkan harimu.”
Seketika, hatiku menghangat membaca semua pesan balasan darinya. Seketika, muncul kumpulan aksara di dalam benak yang tak tak bisa kubendung untuk menulis dan mengirimkannya kepada perempuanku.
tahukah kamu?
setiap kata rindu yang kau lontar
ada rindu di hatiku yang bergetar
setiap kata bahagia yang kau ucap
ada bahagia tak terhenti yang kukecap
setiap kata cinta yang kauberi
ada cinta yang semakin dalam tak terhenti
siapa “perempuannya” nih mas? :Dpic asli yaaa :p
huaaaaaa merinding bacanya *klepek2*lohhh
eaaaaaaaa.. kurang bunga mawar doank nih.. hahaha
nggak ah…. saya mau melihat buat diri sendiri. nggak mau disebar2.
*ngikik*
*ikutan klepek2*
mo nanya…1. kenapa banyak typo?
*OOT*
2. sehari nanyain kabar sampe 5 kali? ato cuma sepagian ajha?
mawarnya dr mbak cindy yah… kan punya armyofroses:-D
*keselek
*kesedak
*keloloten
jawab:
1. karena ngetiknya di henpon (padahal ngetik di pc atau leptop tetep aja ada typo). habis diketik, nggak diedit dulu sebelum dipublish.
2. nggak seharian lima kali. tapi setiap hari nanyain kabar 🙂
duh kasihan. dimuntahin aja mbak 😛
*tepuk2 pundaknya biar muntah*
ahhh kurang pede nih mas jampang :p
mungkin… kalau perempuan itu sudah nyata dan sudah saya petik…. sekarang kan orangnya belum ada.:-P
woalah bisa samasama gombal juga ya..
karena fiksi…. jd diramu aja, mbak…. 🙂
didinginnya pagi kuhaturkan hangatnya teh cinta padamu dan kubawakan pecel rindu khusus untukmu *huek byooor
aseeeeeeeeek.
Uhuuuuk…. keselek semangka…
semangkanya nggak bulat kan?
xixixixixixi
Pengantin baru ya? 😀
hehe….;)*menunggu cerbung lainnya*
selalu baru…. 😛
selamat menunggu, kak….
ini beneran kan? biasanya bahan buat novel heehe
ini sepertinya bukan buat novel, teh. tapi buat buku kumpulan cerpen…. 😀