Sekilas kalau membaca judul di atas mirip dengan judul film. Tapi, susunan kata dan kalimat berikutnya sama sekali tidak bercerita tentang sebuah film, melainkan tentang alat komunikasi yang bernama handphone.
Saya memiliki handphone pertama kali sekitar tahun 2002. Hingga saat tulisan ini dibuat dan diposting di blog ini, sudah lima buah handphone dengan merek dan produsen berbeda yang saya miliki. Itu artinya, rata-rata satu buah handphone mampu bertahan di tangan saya selama kurang lebih dua setengah tahun.
Tiga handphone pertama (Nokia 2100, Sony Ericsson K750i, dan Esia Hidayah) sudah pernah saya ceritakan di dalam tulisan yang berjudul “3 handphone 3 jam tangan”. Handphone keempat (Nexian Ridho-Rhoma) dan handphone kelima (Samsung Galaxy Fit), masih berada di tangan saya dengan kondisi yang berbeda.
Handphone keempat hanya bisa digunakan untuk SMS-an saja. Setelah terjatuh, ternyata bagian mic-nya rusak sehingga jika saya berbicara, lawan bicara saya tidak bisa mendengar apa yang saya ucapkan. Sempat bisa diatasi dengan menggunakan handsfree, namun setelah handsfree-nya putus, maka handphone tersebut sama sekali tidak bisa digunakan untuk menelpon.
Handphone kelima masih bagus kondisinya. Hanya terdapat sedikit goresan di bagian atas karena terjatuh. Handphone tersebut hanya saya gunakan untuk internetan saja. Pulsa untuk menelpon atau SMS tidak ada karena langsung habis setelah diisi untuk paket internet. Sebenarnya bisa saya gunakan untuk menelpon, tapi hanya untuk nomor dengan provider yang sama dengan adanya bonus pulsa setiap kali saya mengisi ulang. Saat tulisan ini dibuat, bonus pulsa yang masih ada berjumlah Rp. 518.934,-.
Saya hanya mempublikasikan nomor yang digunakan untuk handphone keempat, sementara nomor di handphone kelima saya rahasiakan kecuali ke beberapa orang tertentu saja.
Hari ini, tepatnya pagi tadi, saya teringat dengan sebuah fasilitas handphone yang saya dengar sekian tahun lalu, yaitu Call Divert, yang bertujuan untuk mengalihkan panggilan telepon ke nomor lain ketika nomor telepon yang dihubungi tidak bisa menerima, entah karena sibuk, tak terjangkau, atau karena tidak menjawab. Saya pun mencoba fasilitas tersebut dengan mencari-cari menunya. Dan berhasil!
Beberapa waktu lalu, sebuah nomor yang menghubungi nomor yang saya publikasikan berhasil dialihkan dan muncul di handphone saya yang satunya lagi. Sayangnya saya tidak mengetahui panggilan tersebut sehingga tidak sempat mengangkatnya. *sama juga bohong :D*
Permasalahannya, apakah tarif pulsanya sama bagi si penelpon mengingat nomor telepon utama dan nomor telpon tujuan pengalihan berbeda operator? Jangan-jangan si penelpon nantinya kaget ketika melihat pulsanya langsung habis…. π
waaah iya juga yah.. dulu ada temen ga sengaja divert ke nomer fajar
buanyak yang mau nelpon dia nyasar ke fajar =))
jadi nomor temennya mbak fajar itu berapa?
π
sekarang dah ga dialihkan =p
ya kalau gitu…. nomor mbak aja…. π
*kena deeeeeeh*
waah…padahal sony erricson K750i punya saya yang dipakai pada Januari 2009 sampai sekarang masih setia menemani dengan kondisi fisiknya yang sudah agak boncel2….. Alhamdulillah, masuk tahun ke 5
sebenarnya punya saya itu jg bandel, bu. sudah sering jatuh. bahkan pernah jatuh dari tangga sampe baterenya lepas. begitu dipasang on lagi. cuma nggak kuat sama air π