My Dearest Syaikhan : Enam Bulan

syaikhan [2012-12-15] 10Syaikhan, sudah lebih dari enam bulan sejak dirimu mulai bersekolah. Selama itu pula ada yang berbeda di rumah nenek dan juga dengan kebiasaan Abi.

Biasanya, ketika Abi membuka pintu kulkas, maka akan Abi dapati sekantong plastik kentang yang siap digoreng di bagian freezer. Abi temukan juga sekantong sari kelapa di bagian paling bawah pintu kulkas. Keduanya adalah makanan kesukaanmu. Kamu sering bertanya apakah ada kentang goreng atau sari kelapa di kulkas. Jika masih ada, maka kamu minta digorengkan kentang atau diambilkan sari kelapa. Jika tidak ada, maka kamu akan mengajak abi ke mini market yang sering kita kunjungi bersama.

Abi juga tidak melihat tumpukan cup yang berisi jelly dengan rasa coklat, strawberry, anggur, ataupun jeruk. Jika kamu membuatnya bersama Nenek ketika Abi di kantor, maka ketika Abi pulang, kamu langsung memberitahukan Abi bahwa ada jelly di kulkas seraya menawarkannya kepada Abi. Jika Abi mau, maka kamu akan mengambilkan satu cup jelly dan memberikannya kepada Abi. Atau jika kamu sedang asyik dengan apa yang sedang kamu lakukan, kamu meminta Abi untuk mengambil sendiri.

Abi juga tidak menemukan buah-buahan tersimpan di dalam kulkas. Biasanya, ketika kamu bersama Abi di rumah nenek, ada salah satu jenis buah-buahan di dalam kulkas. Mungkin anggur, mungkin jeruk, mungkin apel, atau mungkin salak. Biasanya nenek yang membelikannya untukmu atau kita berdua membelinya bersama-sama di minimarket.

Syaikhan, sudah enam bulan Abi tak menemukan sesuatu di dalam kulkas seperti yang Abi temukan ketika dirimu ada di sisi.

Di pagi hari, sesaat setelah kamu bangun dari tidurmu, biasanya kamu langsung mengajak Abi jalan pagi menyusuri jalan-jalan kecil dan besar di sekitar rumah Nenek.

“Bi, jalan-jalan yuk!” Begitu ajakmu.

Abi ingat, ada sebuah jalan sempit yang kamu beri sebutan dengan nama “jalan seram” karena jalannya sempit dan kurang pencahayaan lampu. Kamu tidak takut melewati jalan itu, justru kamu sering mengajak Abi melewati jalan tersebut tanpa rasa takut. Dengan berani, kamu melangkah di depan Abi tanpa ada rasa ragu.

Di pagi lain waktu, kamu akan mengajak Abi bermain ke lapangan di depan rumah Nenk.

“Bi, ke lapangan yuk!” Begitu ajakmu.

Biasanya, kamu akan membawa bola ke lapangan. Lalu kita bermain bola di lapangan dengan cara menendangnya secara bergantian atau kamu akan mengejar bola yang sedang Abi giring mengeliling lapangan.

Syaikhan, udah enam bulan, Abi tak keluar rumah di pagi hari. Abi tak lagi jalan pagi atau bermain bola seperti ketika dirimu di sisi.

Ketika Abi sedang melaksanakan shalat jumat kemarin,ketika khatib sedang membacakan khutbahnya, ada seorang anak kecil yang mungkin lebih kecil darimu di masjid. Dia mengenakan baju gamis warna putih serta peci warna putih juga. Anak kecil itu berjalan mondar-mandir di antara barisan para jamaah seperti mencari seseorang, mungkin ayahnya.

Anak kecil itu mengingatkan Abi kepadamu. Kamu tahu, kamu juga punya baju gamis dan peci putih seperti yang dikenakan anak itu. Kamu juga pernah menemani Abi shalat jumat. Kamu sering menemani Abi shalat berjamaah di masjid. Bahkan, kamu sering mengingatkan Abi untuk ke masjid ketika suara adzan terdengar.

Ada satu hal sering kamu lakukan sebelum kembali pulang ke rumah. Kamu senang sekali memasukkan uang ke dalam kotak amal masjid. Biasanya Abi memberikanmu uang, tak banyak, mungkin kurang lebih seribu rupiah. Lalu Abi memintamu memasukkan uang tersebut ke dalam kotak tersebut dengan istilah “menabung”.

Syaikhan, sudah enam bulan, kita tidak lagi melakukan itu semua bersama-sama.

Pagi ini, ketika Abi berangkat ke kantor, Abi melihat seorang ayah sedang bersepeda sambil memboceng anak lelakinya di depan. Melihat kejadian itu, Abi kembali teringat dengan dirimu yang sering Abi binceng di depan dengan sepeda motor Abi, sepeda motor yang pernah menjadi kebanggaanmu. Kamu selalu memuji sepeda motor itu lebih bagus daripada mobil. Kamu lebih memilih naik sepeda motor itu bersama Abi daripada naik mobil.

Syaikhan, sudah enam bulan, Abi dan kamu tidak naik sepeda motor bersama.

Abi berdoa dan berharap semoga dirimu selalu dalam keadaan sehat wal afiyat. Kamu tumbuh menjadi anak yang shalih dan cerdas. Maafkan Abi jika tidak bisa menemani keseharianmu, tidak bisa melakukan sesuatu bersama-sama, meski sebenarnya Abi sangat ingin sekali melakukannya.

Maafkan Abi karena tak bisa menjadi ayah yang baik bagimu. Saat ini, Abi hanya bisa mencintai dan menyayangimu.

Syaikhan, sudah enam bulan, tak lagi Abi temukan di dalam kulkas :
kentang, sari kelapa, dan jelly, makanan kesukaanmu
anggur, buah kesukaanmu
pulpy orange, minuman kesukaanmu
namun ketahuilah, bahwa dirimu selalu berada di hati Abi….

Syaikhan, sudah enam bulan, kita tak lagi jalan pagi dan berolahraga bersama
tak lagi berangkat ke masjid bersama
tak lagi naik sepeda motor bersama
namun ketahuilah, bahwa dirimu selalu bersama ingatan Abi

Abi sayang syaikhan…

28 respons untuk ‘My Dearest Syaikhan : Enam Bulan

  1. Ina Maret 26, 2013 / 08:13

    lhoo lho emang syaikhan kemana sih? ayah ditugasin yah?

    • jampang Maret 26, 2013 / 08:42

      saya sih nggak ke mana-mana, mbak. saya tinggal di rumah ortu di kebon jeruk, syaikhan tinggal sama umminya di depok

      • Ina Maret 27, 2013 / 16:54

        oooh gtuuu… jauh dimata yg penting always di hati.deh.

      • jampang Maret 27, 2013 / 18:28

        iya…. 🙂

  2. sari Maret 26, 2013 / 08:53

    jadi..syaikhan sudah lama tidak berkunjung ke kebon jeruk? memangnya gak bisa tiap bulan syaikhan dijemput utk menginap di kebon jeruk ya? he..pasti kangen sekali ya..

    kalo rafi seminggu sekali suka dijemput mbahnya buat nginep di sana..

    • jampang Maret 26, 2013 / 11:02

      iya mbak enam bulan lebih.
      seharusnya bisa….. cuma belum dapat izin

  3. ibuseno Maret 26, 2013 / 08:54

    Ayo biii.. sekali2 abi jumatan di Depok sama Syaikhan.. pasti seneng deh Syaikhan

    • jampang Maret 26, 2013 / 11:02

      ya… seandainya aja boleh, teh

      • ibuseno Maret 26, 2013 / 12:08

        Lhoooo… emang udah gak boleh Mas ? 😦

      • jampang Maret 26, 2013 / 12:28

        sementara ini…. saya bicara atau bertemu syaikhan kalau syaikhan yg kangen dan minta ketemu. kalau inisiatif saya sendiri…. nggak bisa/booleh

      • ibuseno Maret 26, 2013 / 13:29

        😦 😦 😦

      • jampang Maret 26, 2013 / 13:35

        😦

      • wisnuwidiarta Maret 26, 2013 / 15:28

        Maksudnya gak bisa atau gak boleh itu gimana? Siapa yang gak boleh? Kenapa gak bisa?

      • jampang Maret 26, 2013 / 16:08

        belum bisa ketemuan sama syaikhan demi untuk kebaikan syaikhan

  4. tipongtuktuk Maret 26, 2013 / 09:31

    tenang, Abi … karena Abi selalu ada di dalam kulkas … eh di hati Syaikhan … he he he …

    • jampang Maret 26, 2013 / 11:02

      semoga demikian, kang. aamiin

    • jampang Maret 26, 2013 / 13:35

      sementara seperti itu kondisinya, mbak

  5. diah indri Maret 26, 2013 / 14:16

    Aq masih sering rindu sama yusuf. Tapi jika aq berucap serentetan kalimat penuduhan tidak ikhlas dan temen-temannya akan menghampiri.

    Aq masih memasang foto yusuf di walpaper hpku dan melekatkan foto saya dan yusuf di laptop suami yg sedang dirantau.
    Aq juga masih sering bercakap tentang yusuf pada adiknya yang masih dalam kandungan.

    Meski yusuf tiada tapi perasaan itu tidak pernah bisa ditiadakan. Kerinduan yang sulit untuk mendapatkan penawarnya. Semoga wajah adiknya yusuf mirip yusuf (xixixixi).

    Saya bisa merasakan betapa rindu pada syaikhan. Apalagi hanya berjarak beberapa puluh kilometer bukan seperti saya dan yusuf yang berjarak milyaran tahun lamanya untuk bertemu lagi.

    Jika kondisi ini baik untuk syaikhan bersabar saja pak. Berdoa selalu semoga syaikhan segera kangen abinya.
    Salam buat syaikhan kalau nanti ketemu, jangan lupa dibelikan kentang dan sari kelapa yang banyak.

    • jampang Maret 26, 2013 / 16:04

      iya mbak…. semoga kondisi ini baik untuk syaikhan. aamiin.

  6. syifarah03 Maret 26, 2013 / 15:09

    semoga Syaikhan jd anak sholeh ya bang….moga bang jampang juga bisa sabar nahan kangennya dan bisa segera ketemu anak lanangnya 🙂

    • jampang Maret 26, 2013 / 16:07

      aamin… makasih doanya, mbak

  7. tinsyam Maret 26, 2013 / 15:33

    [pelukpeluk indri, nanti ada adiknya yusuf, inshaallah lancar jaya persalinannya]

    abi kalu kangen syaikhan bisa beli sari kelapa dan kentang goreng, dan makan sendiri dong, anggap aja makan bareng syaikhan.. daku suka gitu kalu kangen misua dan ponakan.. kulkas isinya makanan kesukaan mereka pada.. bisa rasain deh pedihnya hati..
    emang 6 bulan blom pernah ketemuan? telpon aja seblom magrib gitu, say hi sama syaikhan..

    • jampang Maret 26, 2013 / 16:09

      6 bulan belum melakukan kegiatan yang di atas itu mbak. kalau ketemuan sih udah beberapa kali. dan tiap pertemuan biasanya saya posting cerita dan foto syaikhan

  8. RY Maret 26, 2013 / 22:56

    Pak Rifkiiii *jadi melow*
    Jadi inget tiap jurnal di MP yang selalu menuliskan tentang Syaikhan setiap harinya, apa yg dia kerjakan, video-videonya, dan smua tentang Syaikhan.

    Semoga Pak Rifki dan sehat selalu dan bisa secepatnya ketemuan seperti dulu lagi 🙂

    • jampang Maret 27, 2013 / 05:25

      sampe-sampe lagi rifur juga dipoto 😀

      aamiin. makasih doanya, mbak

    • jampang April 2, 2013 / 20:58

      yup…. enam bulan lewat

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s