2 Motor 2 Lelaki 1 Cinta

Saya pernah bercerita tentang beberapa benda yang pernah saya miliki seperti sepeda, laptop, handphone, jam tangan, dan sepeda motor. Kali ini, sesuai dengan judulnya, kembali saya bercerita tentang sepeda motor saya yang kedua.

Sepeda motor tersebut sudah menemani saya hampir selama lima tahun. Sepertinya, kejadian yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dengan “Si Thunder” ini lebih banyak dibandingkan dengan “Si Bebek”.

Bersama “Si Bebek” saya pernah mengalami dua kali kecelakaan. Tapi akibatnya tidak parah, hanya body yang lecet dan injakan kakai yang bengkok. Sementara dengan “Si Thunder”, kecelakaan yang saya alami lebih berat. Setidaknya, ada tiga kali kecelakaan yang tak hanya menyebabkan lecet di badan saya dan di body sepeda motor, tetapi juga ada beberapa bagian “Si Thunder” yang patah atau pecah.

Pertama, terjadi ketika Bulan Ramadhan tahun 2009. Saya sedang mengejar waktu untuk bisa berbuka puasa di rumah. Saya melaju dengan kecepatan cukup lumayan di jalan yang sebelumnya sedang dilakukan perbaikan. Tiba-tiba pengedara sepeda motor di depan saya berhenti, rupanya ada bagian jalan yang belum selesai. saya pun mengerem mendadak. Lalu, terjatuh.

Kedua, kecelakaan yang terjadi ketika saya memacu sepeda motor cukup kencang dan kemudian mengerem mendadak karena mobil di hadapan memperlambat lajunya. Sayangnya, saya mengerem di atas jalan yang berpasir. Saya pun jatuh dan terpleset bersama “Si Thunder” di atas pasir. Untunglah mobil yang berlawanan arah tidak melaju dengan cepat.

Ketiga, terjadi di akhir tahun 2010. Suatu sore, angin bertiup sangat kencang. Banyak daun-daun berguguran di jalan yang sedang saya lalui. Tiba-tiba saya mendengar sebuah suara seperti batang pohon patah. Sesaat kemudian, saya sudah terjatuh dan terhimpit “Si Thunder.”

Sementara kenangan indah dengan “Si Thunder” adalah saat-sata saya mengendarainya bersama Syaikhan baik di pagi hari, siang hari, sore hari, bahkan malam hari. Saat cuaca sedang cerah, terik, atapun sedang hujan.

Syaikhan bangga sekali dengan “Si Thunder”. Syaikhan lebih suka naik “Si Thunder” dibandingkan naik mobil. Banyak perjalanan yang saya dan Syaikhan lakukan dengan sepeda motor. Untuk yang jaraknya dekat misalnya ketika akan shalat di masjid ketika tinggal di Depok atau ke mini market ketika tinggal di Kebon Jeruk. Jarak menengah misalnya dari rumah ke kantor. Jarak yang jauh, yaitu dari rumah di Depok ke Kebon Jeruk atau sebaliknya.

Jika perjalanan jauh, biasanya di awal perjalanan, Syaikhan akan berceloteh tentang apa saja. Sementara di separuh perjalanan, Syaikhan akan tertidur. Kadang saya menghentikan sepeda motor agar Syaikhan bisa tidur lebih nyenyak dan saya tidak kesulitan ketika mengendarai “Si Thunder”. Perjalanan baru dilanjutkan ketika Syaikhan sudah terbangun. Sementara jika dalam keadaan tergesa-gesa, misalnya agar tidak kesiangan di jalan karena khawatir akan semakin panas, saya tetap mengendarai sepeda moto dengan kondisi Syaikhan tertidur meskipun itu agak menyulitkan.

syaikhan_bobo_di_motor

Selama sebulan terakhir, “si Thunder” sudah agak kurang enak digunakan, terutama bagian kopling dan di saat menaikkan atau menurunkan gigi. Saat berhenti di lampu merah, sulit untuk diubah ke netral. Plus kondisi ban belakang sudah licin karena sudah sekitar tiga tahun belum diganti. Sering kempes meski sudah diisi angin. sepertinya sudah banyak tambalan karena bocor. Sementara ban depan baru saja diganti gara-gara bocor dan begitu diperiksa ternyata sudah dalam tahap mengerikan.

Minggu kemarin, sebelum saya datang ke rumah Syaikhan, saya titipkan “Si Thunder” ke bengkel untuk servis rutin, ganti lampu sign yang putus, ganti oli, ganti pegangan kopling, dan ban belakang.

Alhamdulillah, meski perlu sedikit penyesuaian, kini “si Thunder” lebih nyaman ketika digunakan. Karena separuh baru πŸ˜€

15 respons untuk β€˜2 Motor 2 Lelaki 1 Cinta’

  1. tinsyam April 5, 2013 / 21:37

    selama sama syaikhan bawa thunder pasti lebih hatihati ya.. bobonya pules bener sih, karena angin seliweran kalu naik motor kali ya..

    • jampang April 7, 2013 / 05:24

      iya, mbak. alhamdulillah waktu sama syaikhan nggak pernah ada kejadian macam2… kecuali sekali waktu ke masjid… tapi nggak kenapa2 πŸ˜€

  2. RY April 5, 2013 / 23:00

    Belum pernah ketemu “si thunder” …..
    Ati2 di jalan ya Pak Rifki *pesan dari NTMC Polri

    • jampang April 7, 2013 / 05:24

      πŸ˜€
      iya, mbak

      • RY April 7, 2013 / 20:42

        hehehehe

      • jampang April 8, 2013 / 08:18

        πŸ˜›

  3. jaraway April 8, 2013 / 07:43

    lelap banget bobonya.. hoho

    • jampang April 8, 2013 / 08:22

      iya… lumayan jauh perjalanannya… depok jakarta sekitar 30-an km lebih

  4. rinasetyawati April 8, 2013 / 13:12

    sebentar lagi sepertinya roda berganti jadi 4… aamiin

    • jampang April 8, 2013 / 15:09

      aamiin….
      mungkin pas lagi dibutuhkan. sekarang belum butuh mobil πŸ™‚

  5. Eka Azzahra Januari 16, 2014 / 01:31

    Kekeke, motornya jantan banget tapi panggilannya eneng, semoga akur dan langgeng deh dg eneng-nya πŸ™‚

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s