Dahulu, setiap akhir pekan, saya selalu menunggu-nunggu dua film seri kartun yang diputar berurutan di salah satu stasiun televisi. Kedua film kartun itu adalah Dragon Ball dan Conan. Keduanya adalah film favorit saya.
Ada sebuah adegan pembicaraan di antara para tokohnya yang masih teringat dalam pikiran saya. Di dalam adegan tersebut, Salah satu tokohnya mengucapkan kalimat yang kurang lebih seperti berikut :
“Tak penting dari mana pengetahuan itu kau dapat, yang terpenting adalah di mana pengetahuan itu kau terapkan”.
Perkataan itu diucapkan sang tokoh kepada temannya, karena dia melihat temannya itu tidak percaya diri karena apa yang dilakukan temannya bukan murni hasil kreatifitas sendiri, melainkan hasil bimbingan dan ajaran orang lain.
Dalam hidup ini, kita sering mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman itu bisa kita dapatkan ketika masih sekolah atau pun ketika kita menjalani hidup ini sehari-hari. Sadar atau tidak, ada sesuatu yang kita peroleh. Hanya saja kita tidak bisa selalu merasakannya karena apa yang kita dapati itu mungkin kita anggap kecil, sesuatu yang remeh, dan kita menganggapnya tidak memilik nilai apa-apa.
Seandainya kita mau merenung sejenak, mungkian akan menemukan bahwa pengetahuan dan pengalaman yang kita anggap tidak bernilai itu, bisa jadi akan bernilai besar bagi orang lain. Sebagai contoh, kemampuan kita mengajarkan membaca dan menulis huruf hijaiyah akan sangat bernilai bagi orang-orang di sekitar kita yang tidak bisa baca al-quran. Bila kemampuan itu kita bandingkan dengan orang-orang yang sudah hafizh al-quran tentulah tidak ada apa-apanya.
Pengetahuan dan pengalaman itu akan sangat berguna apabila mampu mengubah orang yang semula tidak tahu menjadi tahu. Pengetahuan dan pengalaman itu akan sangat berguna apabila mampu mengubah orang yang selama ini lupa menjadi ingat. Selanjutnya, kita bisa menuju suatu keadaan yang lebih baik bersama-sama.
Sebuah hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi Wasallam menyatakan : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim no. 1893)
*****
Tulisan terkait lainnya :
kalau ngajarin orang juga kadang bikin kita tambah pintar 🙂
betul, mbak.
nambah ilmu baru sekaligus mempertahankan yang lama. contohnya ya… guru tahfiz… mengajarkan sekaligus mempertahankan hafalan
memang, akan menjadi sesuatu banget, jika kita memberi pada orang yang memerlukan. seperti contoh mengajar hijaiyah tadi…
betul, mbak
kalau saya dulu sukanya film kartun Thundercats bang 😀
thunder… thunder… thundercat… hoooooooo!
sebelum ada tv swasta lain dan cuma RCTI, film ini juga sering saya tonton, mas
Senangnya klo qt bs memberikan sesuatu yg bermanfaat bg org lain, yg dpt menjadikan sebuah kebaikan baginya. 🙂
betul 🙂
wah klo saya sukanya sailormoon sama candy…
hehehehe
ya wajar… perempuan.
“DENGAN KEKUATAN BULAN….!!!!!!”
iya dunkz.. tp suka jg sich sama conan… seru ceritanya… apalagi kalo udh pecahin kasus.. tu kayanya keren bgtz dgn analisa yg bgus… 😀
yup. itu yang saya suka. bagaimana si conan menceritakan edngan detil tentang pemecahan sebuah kasus 🙂
dan anehnya knpa analisanya sll tepat n menggunakan rumus fisika.. keren bgt ya kalo punya anak kaya gt.. hehehe
😀
itu yang pinter mah penulis ceritanya. lagi pula si conan itu kan orang dewasa yang terjebak di dalam tubuh anak kecil…. xixixixixixi
iya ya.. tp gpp qta yang nonton jd keikutan pinter..
adalagi ga ya film kartun yang berkualitas kaya zaman qta dulu..
*eh emg qta sezaman ya.. 😀
😀
kalau yang seperti conan seh belum lihat lagi, paling berikutnya tsubasa yang jadi favorit.
enggak tahu sezaman atau bukan 😀
kayanya c gk sezaman gtu.. tuaan situ kayanya.. hehehe
tsubasa mah tontonan ank lagi.. ada lagi tu nmanya one piece tu jd tontonan favorit jg bwt ank laki2…
iya kah? beda zaman? bukan sama-sama hidup di zaman reformasi? 😀
nggak suka sama one piece, tokokhnya koq jelek2 gittu
xixixixixixi
masa dah?? hehehe
iya dah
xixixixixixi