Masjid Wangi

Cerita di bawah iniu hanyalah fiksi belaka. Kesamaan nama tokoh, tempat, serta waktu kejadian, hanyalah sebuah kebetulan saja dan memang disengaja.

masjid vector - 3Dua orang lelaki itu baru saja keluar dari halaman masjid. Mereka adalah seorang ayah dan anak yang baru saja menyelesaikan shalat isya berjama’ah. Keduanya berjalan bergandengan tangan.

“Abi, aku nggak mau shalat di masjid lagi!” Ucap sang anak yang berusia sekitar lima tahun itu. Syaikhan namanya.

“Lho kok gitu? Memangnya kenapa nggak mau lagi?” Tanya sang ayah yang biasa dipanggil dengan sebutan Abi oleh anak lelakinya itu.

“Nggak wangi!” Jawab Syaikhan.

“Apanya yang nggak wangi?” Tanya Abi lagi.

“Itu, Bi. Karpetnya. Kalau masjid di kantor Abi, karpetnya wangi. Aku suka shalat di situ, Bi!”

“Kalau karpetnya wangi, Syaikhan mau shalat di masjid?”

“Mau!”

*****

“Syaikhan, ayo ke masjid. Kita shalat berjamaah!” Abi mengajak Syaikhan untuk shalat Ashar di masjid karena adzan sudah berkumandang.

“Nggak mau, Bi!” Jawab Syaikhan.

“Karpetnya wangi kok!”

“Kok bisa, Bi?” Tanya Syaikhan.

“Bisa dong. Kan pake ini!”

“Apa itu, Bi?”

“Minyak wangi.” Jawab Abi sambil memperlihatkan sebotol minyak wangi yang baru dibelinya. “Coba cium!”

“Wangi, Bi. Ini buat apa, Bi?” Tanya Syaikhan lagi.

“Nanti, sebelum Syaikhan shalat, semprotkan aja minyak wangi ini di karpet tempat Syaikhan shalat. Nanti pas Syaikhan sujud pasti karpetnya tercium wangi.”

“Begitu ya, Bi?”

“Iya. Coba yuk!”

Syaikhan pun bersedia untuk shalat berjamaah lagi bersama Abi di masjid.

*****

“Abi, tadi karpetnya wangi, nggak?” Tanya Syaikhan dalam perjalanan pulang ke rumah selepas melaksanakan Shalat Ashar.

“Nggak.” Jawab Abi.

“Kalau karpet aku wangi, Bi. Aku suka. Abi karpetnya mau wangi juga nggak?” Tanya Syaikhan.

“Mau dong! Tapi bagaimana caranya? Minyak wanginya kan cuma satu.”

“Nanti aku semprotin di karpet tempat Abi shalat. Pasti karpetnya jadi wangi. Iya kan?”

“Oh iya. Syaikhan pintar!”

“Tapi, Bi….” Kalimat Syaikhan terputus. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya ragu.

“Tapi kenapa?” Tanya Abi.

“Nanti yang wangi karpet Abi sama Syaikhan aja. Cuma berdua. Karpet yang lainnya nggak wangi donk?”

“Iya. Cuma karpet kita berdua aja. Kecuali kalau minyak wanginya disemprotkan ke semua karpet masjid. Karpetnya bisa jadi wangi semua.”

“Waaaaahhhhh!”

“Kenapa?”

“Nanti minyak wanginya habis dong, Bi?”

“Kalau habis, nanti Abi belikan lagi minyak wanginya. Mau?”

“Mau, Bi!” Jawab Syaikhan dengan ceria. “Asyiiiiik!”

*****

“Abiiii! Ayo ke masjid!” Syaikhan memanggil Abi untuk shalah maghrib di masjid. Syaikhan berdiri di depan rumah sambil tangannya memegang botol minyak wangi.


Cerita Celoteh Syaikhan Yang Mungkin Ingin Anda Baca:

Celoteh Syaikhan [46] : Sibuk!
Celoteh Syaikhan [46] : Sibuk!
Celoteh Syaikhan [49] : Cicilan Puasa 12 Bulan
Celoteh Syaikhan [49] : Cicilan Puasa 12 Bulan
Celoteh Syaikhan [36] : Sebelasnya Mana, Bi?
Celoteh Syaikhan [36] : Sebelasnya Mana, Bi?
Celoteh Syaikhan [48] : Air Zamzam yang Terpercaya
Celoteh Syaikhan [48] : Air Zamzam yang Terpercaya
Celoteh Syaikhan [42] : Nama Ummi Baru
Celoteh Syaikhan [42] : Nama Ummi Baru

41 respons untuk β€˜Masjid Wangi’

  1. winny widyawati Agustus 30, 2013 / 16:34

    Cara yang arif mendidik anak mencintai masjid sekaligus tak bakhil dan senang berbagi. πŸ™‚ (y)

    • jampang Agustus 30, 2013 / 16:44

      sayangnya cuma fiksi, teh. belum jadi kenyataan

  2. herma1206 Agustus 30, 2013 / 16:34

    abinya narsis…!!! πŸ˜›

    • jampang Agustus 30, 2013 / 16:44

      mumpung masih manis…

      *hueks!*

      • herma1206 Agustus 30, 2013 / 17:09

        Ikutan hueeekks…
        Syaikhan klo gede biar cakep tpi kalem2 aja yaa… πŸ˜€

      • jampang Agustus 30, 2013 / 20:27

        πŸ˜€
        cuma pasang foto kecil dibilang narsis… lah foto gede banget di header dari dulu nggak diprotes πŸ˜›

      • herma1206 Agustus 30, 2013 / 21:33

        Hehe…jdi mau diprotes juga niih…??ntar gak ada yg ngunjungin blognya klo di ganti πŸ˜›

      • herma1206 Agustus 31, 2013 / 21:11

        Oowh..jdi sudah ada yg protes duluan toh..tuh kan.. πŸ˜€

        Siap meluncuuur…

      • jampang Agustus 31, 2013 / 21:14

        lihat dulu protesnya kenapa… πŸ˜€

      • herma1206 Agustus 31, 2013 / 21:32

        Sudaaah…sudah diliat kok πŸ˜›

      • jampang September 1, 2013 / 06:05

        sippppp….

  3. ayanapunya Agustus 30, 2013 / 17:04

    Kayaknya abi-nya harus nyetok minyak wangi banyak2 nih πŸ˜€

    • jampang Agustus 30, 2013 / 20:26

      ya gpp kalau bukan cerita fiksi…. rela koq πŸ˜€

  4. Bunda Aisykha Agustus 30, 2013 / 17:12

    Syaikhan,,,besok abinya suruh buka counter minyak wangi aja ya he he,,jd gak usah beli,, πŸ™‚

    • jampang Agustus 30, 2013 / 20:27

      sekalian bisa buat usaha kecil2an dan nambah pemasukan πŸ˜€

  5. tinsyam Agustus 31, 2013 / 10:42

    kirain beneran.. tapi obrolan gitu sama syaikhan terjadi toh ya? apa fiksi juga? sebagai inspirasi?

    • jampang Agustus 31, 2013 / 16:02

      obrolan sih ada, tapi nggak serupa seperti di ceria ini mbak. fiksi aja.

  6. deetie Agustus 31, 2013 / 23:12

    wahh siap2 sedia brapa botol itu ya??
    abinya kreatif jg ya cri ide..
    *abi yg di cerita fiksi td itu lho…. πŸ˜›

    • jampang September 1, 2013 / 06:09

      *yang bikin ceritanya lebih kreatif lagi*

      πŸ˜›

      • deetie September 1, 2013 / 21:00

        hahaha..
        bener ye abinya narsis…
        coba ganti tokoh ceritanya aja tu…
        yg nulis berasa sebagai pelaku tokoh ni..
        hahaha

      • deetie September 1, 2013 / 21:18

        oohh gitu toh… bersambung jadinya..
        pantes ada unsur kesengajaan kesamaan tokoh.. hehehe

      • jampang September 1, 2013 / 21:20

        berseri mungkin. ya namanya juga nulis fiksi, apa pun ceritanya bisa dibuat sekehendak yang nulis πŸ˜€

      • deetie September 1, 2013 / 21:29

        besok mo request pake nama saya ah… tp ceritanya ttg guru tk…
        hahaha
        *ngarep amat dibikinin cerita πŸ˜›

      • jampang September 1, 2013 / 21:31

        ya silahkan aja dibuat kerangka ceritanya gimana. kalau bisa ya saya buat. kalau nggak ya saya nggak buat πŸ˜€

      • deetie September 1, 2013 / 21:44

        hehehe.. di fiksiin aja ma si abang.. nti saya tinggal liat tulisannya n berkomentar..
        πŸ˜›

      • jampang September 1, 2013 / 21:48

        hhmmm…. judulnya…. “Jodohku di TPA”

        gitu yah?

        πŸ˜€

      • deetie September 1, 2013 / 21:53

        jodoh apa tu????
        hehehe

      • jampang September 1, 2013 / 21:55

        ituuuuu…. lawan kata dari pandai.

        *mane plesetan deh*

      • deetie September 1, 2013 / 22:05

        lho jauh amat plesetannya.. hmm
        *ngeles aja bang kaya bajai..
        hahaha

      • deetie September 1, 2013 / 22:11

        wah mn plesetannya tu…
        *ngeles aja kaya bajai ni… hehehe

      • jampang September 1, 2013 / 22:13

        bajaj bukan ngeles, tapi ngepot πŸ˜€

      • deetie September 1, 2013 / 22:23

        masa dah???

      • deetie September 1, 2013 / 22:24

        knp bls postingan yg laen gk bisa ya?? cm bs balas yang ini??

      • jampang September 2, 2013 / 05:57

        yang lain dianggap spam πŸ˜€
        jadi perlu dimoderasi dulu. sepertinya sekarang udah muncul tuh komentar2nya yang lain

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s