Sholatku di Dua Masa

di dalam masjid raya baiturrahman

dalam sholatku kali ini…
ruku’ dan sujudku begitu panjang
setiap bacaan kulafalkan dengan tenang
tanpa sadar air mara pun berlinang
segala luka pedih terbayang
segala duka lara terkenang

dalam sholatku kali ini…
tiada rukun terlaksana dengan tergesa
tak cukup rasanya bila surah pendek yang kubaca
setiap kata kucoba terka apa maknanya
meraih khusyu semampu yang kubisa
dan tak cukup yang wajib saja maka sunnah pun kukerjakan pula

usai sholatku kali ini…
dzikir panjang kulakukan
tasbih, tahmid, dan takbir kuucapkan
kurangkai pujian dalam doa yang kupanjatkan
lantas semua pinta kusampaikan
sambil berharap dikabulkan

subhanallah, Maha Suci Engkau Ya Allah
alhamdulillah, segala puji hanya milik-Mu Ya Allah
segala pintaku terwujud sudah
segala luka hilang dan musnah
segala duka hancur dan punah

dalam sholatku kemudian…
ruku’ dan sujudku cukuplah singkat saja
setiap bacaan kulafalkan dengan tergesa
tak ada tetesan air mata
apakah karena diri ini sedang berbahagia
mungkinkah karena diri ini sedang bersuka cita

dalam sholatku kemudian…
tanpa thuma’ninah setiap rukun terlaksana
surah pendek kurasa cukup untuk dibaca
tanpa menghadirkan makna dari setiap kalimat dan kata
khusyu tak mampu kuraih walau sekejap masa
dan tak ada yang sunnah sebagai pengiring yang lima

usai sholatku kemudian…
tak tahan rasanya untuk duduk berlama-lama
tak ada dzikir terucap walau satu kata
tak ada lagi pinta yang kurangkai dalam doa
ternyata aku telah lupa
sedang Engkau tak pernah alpa

---

Baca Puisi Lainnya :

• Petrikor, Hujan, dan Masa Lalu
• Berdenyar, Badai, dan Rahasia
• Detik dan Pekat
• Rindu Untuk Syaikhan
• Maafkan Aku, Sayang…
• Soneta : Senandung Awan
• Dekap dan Titip Rindu Pada Kopi Dunia
• Terzina : Terlena, Dendam, dan Sendang
• Pantun, Akrostik, dan Sektet
• Rasa, Peluk, Pengap