Lelaki dan Jalan ke Surga

learntoembracethestruggle.com
learntoembracethestruggle.com

“Apa nggak salah yang barusan aku dengar?” Ucap perempuan di hadapanku dengan wajah keheranan.”Apanya yang salah?” AKu balik bertanya.

“Kita belum lama saling kenal. Tatap muka juga baru beberapa kali di rumahku ini. Kamu sudah mau mengajakku nikah!”

“Salahnya di mana?” Tanyaku lagi.

“Ya salah. Bagiku, aku perlu waktu untuk mengenalmu. Kupikir kamu juga perlu waktu untuk hal yang sama.”

Memang. Aku belum lama mengenalnya. Seperti yang dia katakan, aku baru beberapa kali bertemu dengannya. Jika dirinya mengatakan perlu waktu untuk mengenalku lebih jauh, aku juga begitu. Tapi bukan sekarang saatnya untuk mengenal lebih dalam satu sama lain. Nanti. Setelah menikah. Aku dan dia punya waktu yang panjang untuk saling mengenal. Luar dalam.

“Setelah saling mengenal satu sama lain. Kira-kira apa keputusanmu? Menerima atau menolak permintaanku?”

“Ya tergantung. Bisa menerima. Bisa juga menolak.” Jawabnya.

“Kalau keputusannya seperti itu untuk apa menunggu lama. Jika kamu mau menerimaku, ya terima saja sekarang. Jika ingin menolakku, ya tolak saja sekarang.” Ucapku.

“Jika aku bersamamu, apakah kamu bisa menjamin bahwa diriku akan bahagia?” Tanya perempuan itu kemudian.

“Tidak. Aku tidak bisa menjamin bahwa dirimu akan bahagia jika hidup bersamaku, sebagaimana tidak juga lelaki lain yang sanggup melakukan itu. Karena kebahagiaanmu ada di tanganmu dan bukan di tangan orang lain.” Jawabku.

“Lantas apakah kamu bisa membawaku ke surga di akhirat kelak?” Tanya perempuan itu lagi.

Aku terdiam.

“Aku hanyalah lelaki akhir zaman yang jauh dari kesempurnaan. Aku sendiri tidak yakin dengan segala kelemahan yang kumiliki, apakah kelak diriku bisa masuk surga atau tidak. Tapi Aku tahu sebuah jalan yang kelak akan membawamu ke surga.” Jawabku itu kemudian.

“Jalan seperti apa itu?” Tanyanya.

“Menikahlah denganku. Kemudian kau taat kepadaku. Yang demikian itu bisa membawamu ke surga. Dan tak ada lagi keinginan terbesarku selain bersamamu di surga kelak.”

*****

Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).


Seri Lelaki Lainnya :

98 respons untuk ‘Lelaki dan Jalan ke Surga

  1. Iwan Yuliyanto Oktober 2, 2013 / 17:06

    QS An-Nisaa ayat 34, yang artinya: …Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).

    • jampang Oktober 2, 2013 / 17:25

      terima kasih banyak tambahannya, pak

    • nurme Oktober 2, 2013 / 22:25

      Maap menambahkan, didapat dari ceramah pengajian saat menjelang pernikahan ponakan.
      “Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” (Surat Luqman, ayat 14)

      Jadi menurut ibu penceramah, bagi para wanita yang belum pernah menikah penting baginya untuk menyelidiki sebaik-baiknya calon suaminya, tentunya dengan meminta petunjuk dari Allah semata.
      Dan jika sudah bertemu lalu melaksanakan IJAB QOBUL, penting bagi para perempuan untuk melakukan KOMITMEN dengan lelaki yang baru saja resmi jadi suami. Berkomitmen untuk mendapatkan ijin agar senantisa bisa berbakti pada kedua orang tua. Karena saat seorang anak gadis menikah, maka berhentikah baktinya kepada kedua orang tuanya, kecuali mendapat RIDHA dari sang suami.

      Suami yang baik, adalah mengijinkan istrinya untuk tetap bisa berbakti. Dan Istri yang baik adalah senantiasa mengingatkan suaminya untuk selalu berbakti kepada IBU nya. Dan ikhlas menjadi nomor sekian setelah Ibunya.
      *nasehat ini sudah pernah dipraktekan oleh kerabat saya.

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:03

        terima kasih atas tambahannya

    • jampang Oktober 2, 2013 / 18:27

      ketika sudah menikah, maka seorang perempuan menjadi tanggung jawab suaminya. seorang istri harus taat kepada suaminya selama bukan dalam hal menyekutukan Allah dan ma’siyat. seperti hadits di akhir tulisan, jika suami ridha maka insya Allah sang istri bisa masuk surga.

      namun demikian bakti dan taat kepada orang tua bukan berarti putus sama sekali.

      • fenny Oktober 3, 2013 / 11:25

        Iyaa sehrsnya begitu n bs taat sm suami itu prl adaptasi dan berthp …
        Mdh2an dpt suami yg slalu ridha biar mdh msk surga nya … 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 11:25

        aamiin

      • fenny Oktober 3, 2013 / 11:37

        🙂

  2. ayanapunya Oktober 2, 2013 / 19:01

    hadits di atas kedengarannya gampang. padahal realisasinya susah betul

    • jampang Oktober 2, 2013 / 20:17

      Kira-kira di mana susahnya?

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 00:39

        Menaati suami dan suami ridho padanya. Saya selalu merasa itu bagian yang tersulit. Soalnya kan perempuan kadang suka nggak sadar juga bisa nggak taat sama suaminya. Misal dia ngomel2 .sama suaminya pas lagi pms atau pas suaminya sakit dia nggak telaten merawatnya. Yah, itu sih yang saya anggap sulit

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:13

        🙂

        berpikir yang bagus-bagus aja. jika sudah siap dan punya bekal, insya Allah akan dimudahkan untuk menjalani itu semua

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 05:16

        Iyah. Harus banyak mempersiapkan diri dari sekarang. Semoga nanti saya dapat suami yang baik dan bisa membawa saya ke surga 🙂

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:19

        yup. perbanyak bekal persiapan. aamiin yaa rabbal ‘alamin

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 05:56

        🙂
        Nb : mas kalau nulis closed jangan capslock yak. Saya kaget bacanya 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 06:01

        😀

        masa? bisa gitu yah? oke… oke… saya nggak akan pake capslock dan nulisnya pelan-pelan

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 06:46

        Haha. Gimana coba tahunya nulisnya pelan-pelan 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:29

        c

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:29

        l

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:29

        o

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:29

        s

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:29

        e

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:29

        d

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 11:00

        Wahahaha. Untung balasnya di komputer. Kalau di hp penuh perjuangan tuh 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 11:16

        salah… saya balasnya di HP koq 😀

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 14:48

        Wiih. Mantap. Di tempat saya sekarang sinyalnya jelek banget. Nggak bisa ngapa-ngapain 😦

      • jampang Oktober 3, 2013 / 15:24

        alhamdulillah… 🙂

        yah… keluar ruangan dulu coba 😀

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 16:37

        Harus ke kantor depan baru bisa internetan 😦

      • jampang Oktober 3, 2013 / 16:54

        kantor instansi yang sama?

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 17:03

        Iya. Divisi saya kantornya di belakang dan sinyalnya jelek banget. Nah pas jalan ke kantor yang bagian aula sama pelayanan baru deh notif bermunculan 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 17:07

        jalan sedikit nggak apa-apalah 😀

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 17:16

        Iya. Tapi jalannya cuma pas mau makan siang 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 17:18

        oooo…. ya setidaknya lumayanlah bisa dapat sinyal meski cuma pas mau makan siang doang

      • ayanapunya Oktober 3, 2013 / 17:23

        Iyaa. Lumayan bisa komen sana sini 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 17:33

        betulllll… 😀

  3. herma1206 Oktober 2, 2013 / 21:34

    kalimat terakhir…ucapan zul ke sali ya..??? klo gak salah inget…

    • jampang Oktober 3, 2013 / 05:03

      ya… ucapan lelaki di cerita ini kemudian digunakan oleh zul 😀

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 05:09

        owh…jadi bkn laki2 ini yg nyontek zul..?? berarti ini tulisan lama (lagi) dong..???

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:14

        bagian akhir tulisan lama. bagian awal tulisan baru. sebab tulisan lama enggak keimpor ke sini.

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 05:29

        diketik baru gitu..tpi dgn materi isi yg lama..??

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:33

        saya menulis tambahan barunya pada bagian sebelum kalimat

        “Jika aku bersamamu, apakah kamu bisa menjamin bahwa diriku akan bahagia?” Tanya perempuan itu kemudian.

        dan mengubah cara penceritaannya.

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 05:38

        owh..begitu..ya..ya..ngerti..

        Tapi bukan sekarang saatnya untuk mengenal lebih dalam satu sama lain. Nanti. Setelah menikah. Aku dan dia punya waktu yang panjang untuk saling mengenal—> ini bener..sy pernah baca, bhwa seumur hidup pernikahannya sepasang suami istri terus belajar saling memahami…

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:41

        saya pernah baca begitu dan istilahnya adalah “Ta’aruf Jilid II”

        😀

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 05:45

        Ta’aruf Jilid I sbelum pernikahan, jilid II stelah pernikahan. Kayaknya lebih asyik jilid II :D, eh..gak tau ding..byk yg bilang pernikahan tak seindah bayangan..:D

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:47

        seindah atau tidak seindah yang dibayangkan… tergantung sikap orang itu menjalani sebuah pernikahan

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 05:52

        Jika menikah dgn niat ibadah, cinta pada pasangan juga karena Allah, maka pernikahan itu insya Allah aman, walaupun ada riak-riak di dlmnya. Benar kan teori ini?

      • jampang Oktober 3, 2013 / 05:59

        teori itu bisa jadi benar. tapi prakteknya mungkin bisa sediki melenceng.

        menikah bukan berarti tanpa masalah. hanya saja, jika sebelum menikah kita menghadapi masalah sendiri, setelah menikah, ada orang yang membantu. dua pikiran dan dua tenaga, menjadikan masalah lebih mudah untuk diselesaikan.

        sebelum menikah, juga bukan berarti tanpa masa-masa indah, namun setelah menikah, masa-masa indah itu akan lebih terasa indah karena dinikmati berdua

        *uhuyyyyy*

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 06:09

        ;D
        Iya sih…bener, klo kata temen: sebanyak2nya masalah ketika menikah, seenak2nya hidup ketika belum menikah, namun bila dibandingkan dan disuruh memilih, tetap lebih enak dan lebih memilih menikah…waduuuuh…

      • jampang Oktober 3, 2013 / 06:10

        😀

        kalau begitu sana…. buruan nikah 😛

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 06:14

        buruan mah mau..tapi ama siapa..hiks.. 😦
        kasian amat yak 😀

      • jampang Oktober 3, 2013 / 06:15

        ya sama laki-laki lah

        😀

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 06:19

        ya iyalah..masa sama perempuan 😛

      • jampang Oktober 3, 2013 / 06:19

        nah… itu udah tahu 😀

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 06:22

        iya..jdi ngapain bingung2 yak..udh jelas menikhanya ama laki2..
        *bodoooooor..

      • jampang Oktober 3, 2013 / 06:23

        😀

        bukan saya yang bilang yah

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 06:24

        gak bilang tapi ngasih masukan 😛

      • jampang Oktober 3, 2013 / 06:39

        😀
        Yang dikasih masukan tahu diri… Jadinya ya begitu itu… Ngaku sendiri

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 06:45

        yg dikasih masukan sok polos gitu..oh iya yah..sama laki2..
        tapi yg ngasih masukan lebih parah..bodor abis.. 😛

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:38

        Hmmm…. Ya sudah… Sudah…

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 07:55

        okee..siiip.. damai..^^

      • jampang Oktober 3, 2013 / 07:56

        wassalaamu ‘alaikum

      • herma1206 Oktober 3, 2013 / 08:00

        wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh…

  4. deetie Oktober 2, 2013 / 23:48

    wiiihh… kaga suka taaruf lama2 ya bang? 😀

    • jampang Oktober 3, 2013 / 05:11

      sukalah ta’aruf lama-lama. hanya saja masanya setelah menikah. karena butuh waktu panjang buat seseorang untuk mengenal pasangan hidupnya. mungkin sepanjang waktu kebersamaan mereka. sebab ada yang tidak bisa diketahui ketika keduanya masih berjalan sendiri-sendiri

      • deetie Oktober 3, 2013 / 19:48

        tapi emangnya taaruf sebentar tu sblm menikah bisa ye bang??kan blm mengenal sifat masing-masing bang…

      • jampang Oktober 3, 2013 / 20:24

        Ya bisa aja asal keduanya punya komitmen untuk menikah. Mengenal sifat seseorang itu perlu waktu lama. Tahunan aja masih kurang. Karena bisa jadi sifat asli seseorang baru kliatan ketika semua hal dilakukan bersama-sama. Dan itu setelah menikah.

      • deetie Oktober 4, 2013 / 07:45

        yuupp.. sama halnya pacaran udh dua tahun pas ditanya bagaimana pasangan qta.. trus qta berpikir lama tuk jawab itu.. pdhl udh dua tahun tapi blm bs mengenal pasangan sendiri.. 🙂
        #curcol 😀

      • jampang Oktober 4, 2013 / 07:51

        Cieeee… Pengalaman nih yeeee…

      • deetie Oktober 4, 2013 / 08:04

        ciee abang curcol ni yeeee… hahaha
        #salah ye 🙂

      • jampang Oktober 4, 2013 / 08:06

        sepertinya seh salah… 😛

      • deetie Oktober 4, 2013 / 08:15

        hahaha… 😀

      • jampang Oktober 4, 2013 / 08:20

        seneng banget ye… ketawanya sampe double… tulisan dan emoticon

      • deetie Oktober 4, 2013 / 19:44

        iye seneng liat abang… hehehe 😛

      • jampang Oktober 4, 2013 / 19:57

        Liat di mane emangnye?

      • deetie Oktober 4, 2013 / 20:14

        maksudnye liat yang lg di gendong ma abang.. hehehe 😛
        #geer..

      • jampang Oktober 4, 2013 / 20:19

        Lah… Omongannye berubah gitu 😛

      • deetie Oktober 4, 2013 / 20:27

        seneng gt ye klo aye liatin?? 😛
        #clingcling

      • jampang Oktober 4, 2013 / 20:30

        Emang kapan ngeleiatinnye?

      • deetie Oktober 4, 2013 / 20:40

        tau dech.. 😛

      • jampang Oktober 4, 2013 / 20:41

        Nah lho….

      • deetie Oktober 4, 2013 / 20:57

        nah loh abang.. 😀 😛

      • jampang Oktober 4, 2013 / 21:03

        😀

  5. tinsyam Oktober 3, 2013 / 13:20

    pernah ada yang ajak nikah, ku bingung sendiri, kenal aja kaga, tapi kog ngajak nikah.. akhirnya dia milih yang lain.. karena ku gantung pertanyaannya.. hawong serius ku ga kenal dia.. ketemu aja baru sekali, dikenalin tetangga.. yang ga ku suka itu, dia ngajak nikahnya via sms.. apa pula itu..
    emang sih bahagia kita yang tentukan bukan orang lain.. tapi gimana mo bahagia kalu kita nikah ternyata kita ga kenal suami kita sih? rabaraba ga karuan..

    • jampang Oktober 3, 2013 / 13:26

      seharusnyanya kalau emang mau menikah perempuan, si lelakinya datang menghadap orang tua si perempuan, bukan lewat SMS 😀

      tapi mungkin pendahuluan bisa aja seh lewat SMS atau telepon.

      yg jelas keduanya butuh mengenal satu sama lain. cuma mengenal luar dalam sampe 100% nggak mungkin dalam hitungan hari atau bulan, bahkan tahunan, melainkan butuh waktu seumur hidup. itu sebabnya di awal pernikahan hanya berupa perkenalan jilid 1, sedang yang lebih mendalamnya di jidili 2 setelah pernikahan 😀

      • tinsyam Oktober 3, 2013 / 13:31

        dia sms gini, “gue mo nikah sama elu, kalu elu mau, gue hadap orangtua elu sekarang juga”.. halah, dia kan tetangga ortuku yang dikenalin tetangga waktu ku pulang ke rumah lebaranan.. dadakdadak gitu bikin ku marah toh.. caranya itu yang ga ku suka.. kaya memerintah.. ketemu baru sekali.. cakep sih.. ku ga tahu kalu emang sengaja dikenalin.. dadak dadak ada sms gitu.. tapi bahasa sms-nya itu menurutku kasar boh.. akhirnya malas ku jawab juga.. coba ya, orang jawa tapi elu gue elu gue.. halah!
        iihh jadi curcol.. terakhir ternyata dia suka mukul istrinya, ini adiku yang bilang sih..

      • jampang Oktober 3, 2013 / 13:50

        hwaaa…. bersyukur akhirnya nggak jadian sama dia ya mbak 🙂

      • tinsyam Oktober 3, 2013 / 13:51

        itu kejadian udah 10 taon lalu.. apa 15 taon lalu ya? lupa.. anaknya udah smp tuh sekarang.. anaknya sering lari ke rumah soalnya kalu ibunya dipukulin bapaknya.. kan tetanggaan sekarang sih..

      • jampang Oktober 3, 2013 / 14:09

        ealah… nggak jadian tapi tetep tetanggaan 🙂

        mudah2an kondisinya membaik lah. cuma mendoakan aja

  6. Mas Djie Agustus 15, 2014 / 06:25

    Nice.. 🙂
    Perempuan mah kalau sudah taat pada suami (yang solih), insya’Allah pasti mendapat surga. Aamiin! 🙂

    • jampang Agustus 15, 2014 / 07:37

      insya Allah begitu 😀

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s