Pergi Karena Harta, Pulang Karena Cinta

Balloons-Hearts-iconEntah kapan tepatnya saya membaca kalimat yang menjadi judul di atas. Saya tidak ingat. Saya hanya ingat bahwa saya melihat dan membaca tulisan tersebut di sebuah stiker yang ditempel di belakang sebuah sepeda motor yang melaju di depan saat dalam perjalanan menuju kantor.

Sama seperti halnya para pekerja, karyawan, atau pun pegawai lainnya, saya berangkat dari rumah di pagi hari menuju kantor untuk menjemput rezeki. Tantang pertama adalah bagaimana saya bisa menaklukan kemacetan di jalan agar sampai kantor tepat waktu. Berangkat lebih pagi adalah pilihan utama dan pertama yang harus saya pilih untuk menghindari kemacetan tersebut agar rezeki saya tidak “dipatok ayam”. Pasalnya, sebagai seorang Pegawai negeri Sipil, rezeki saya tiap bulannya sudah pasti sama. Yang membedakan hanyalah jika saya datang tidak masuk (selain karena cuti), datang terlambat, atau pulang lebih cepat dari waktu yang ditentukan.

Sama juga halnya dengan para pekerja, karyawan, atau pun pegawai lainnya, bagi saya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mungkin sekilas terlihat hanya untuk kepentingan di dunia saja. Padahal, jika kita mau, bisa juga kita jadikan sarana guna kepentingan masa depan kita di akhirat kelak. Caranya, dengan menjadikan kerja kita untuk mencari nafkah sebagai suatu ibadah. Cukup dengan memasang niat ketika berangkat bahwa kita pergi keluar rumah adalah untuk mencari rezeki yang halal demi menghidupi keluarga serta mengharap keridhoan dari Allah. Kemudian berdoa.

“Bismillahi amantu billahi tawakkaltu ‘alallah laa hawlaa wa laa quwwata illaa billah.”

Setelah jam kerja selesai, saatnya untuk kembali ke rumah. Cukup sudah rasa penat setelah seharian bekerja. Tiba waktunya untuk berkumpul kembali dengan keluarga. Tak perlu tergesa-gesa. Karena meskipun anak dan istri mengharapkan kita membawa oleh-oleh, tapi yakinlah, bahwa mereka akan lebih senang ketika melihat kita pulang dengan selamat tanpa luka dibandingkan dengan pulang hanya nama.

Cinta mereka menunggu kehadiran kita. Dan karena cinta mereka pula, kita merasakan rindu untuk segera berjumpa.

Namun tidak semua pekerja, karyawan, ataupun pegawai yang bisa melakukan itu setiap hari. Jarak dan waktu yang menjadi penyebab utama ketika cinta dan rindu tak berujung pada sebuah pertemuan dengan orang-orang tercinta.

Beberapa di antara mereka harus berangkat ketika anak-anak mereka belum terbangun dari tidurnya dan kembali ke rumah setelah mereka terlelap. Maka akhir pekan menjadi waktu yang harus dimaksimalkan untuk keluarga. Dalam kondisi seperti ini, kwalitas bisa menjadi lebih penting daripada kwantitas.

Beberapa di antara mereka harus bekerja di tempat yang jauh dan terpisah dengan keluarga. Hanya di akhir pekan mereka bisa bertemu dengan keluarga. Karenanya mereka harus mengatur waktu sedemikian rupa. Jumat petang mereka harus bersiap untuk pulang dan senin pagi harus sudah kembali masuk kantor. Mereka adalah kelompok PJKA, Pulang Jumat Kembali Ahad.

Ada juga pekerja, karyawan, ataupun pegawai yang nasibnya tidak seberuntung seperti di atas. Mereka adalah yang bekerja di tempat yang lebih jauh dan juga harus terpisah dengan keluarga. Pulang seminggu sekali pun rasanya cukup memberatkan karena harga tiket pesawat yang mahal. Dua minggu sekali, mungkin itu adalah yang paling mungkin direaslisasikan. Sebagian lagi hanya bisa pulang sebulan sekali.

Suasana libur panjang seperti empat hari sejak sabtu kemarin dan hari ini mungkin menjadi salah satu momen yang bisa dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Mereka bisa memesan tiket jauh-jauh hari yang mungkin dengan harga yang lebih terjangkau.

Sementara yang lain bekerja dengan jadwal yang jauh berbeda. Waktu bekerja dan libur sudah diatur perusahaan tanpa memperhatikan adanya hari libur atau tidak. Jadwal bekerja mereka tidak bisa diganggu gugat seperti juga jadwal libur yang diberikan.

Yang pasti, apa yang mereka lakukan bukanlah tanpa dasar dan alasan. Mereka bekerja sebagai pembuktian kewajiban yang ada di pundak mereka. Mereka bekerja sebagai sarana mencari nafkah untuk orang-orang yang mereka cintai. Mereka keluar dari rumah untuk mengumpulkan uang dan membawanya untuk pulang untuk kehidupan orang-orang yang mereka cinta.

*****

Selamat Hari Raya Idul Adha.
Taqabbalallaahu minnaa wa minkum.


Tulisan terkait lainnya :

34 respons untuk ā€˜Pergi Karena Harta, Pulang Karena Cinta’

  1. fenny Oktober 15, 2013 / 09:12

    Taqabbal yaa kariim … Selamat Idul Adha 1434 H jg ya.

    • jampang Oktober 15, 2013 / 09:29

      Aamiin.
      Sama-sama…

      • fenny Oktober 15, 2013 / 09:39

        Ikutan kurban ka?

      • jampang Oktober 15, 2013 / 10:24

        Saya di rumah aja.

      • fenny Oktober 15, 2013 / 11:01

        Oooo … Nungguin selesai d potong ye … Nyate2 dong nih šŸ™‚

      • jampang Oktober 15, 2013 / 11:07

        Belum tahu nanti mau diapain dagingnya.

      • fenny Oktober 15, 2013 / 11:51

        Pasti yg ngolah ibunya … Klo kyk ka rifki ma kelihatan cm bs makannya doang … :p Xixixixi pisss ahhh šŸ™‚

      • jampang Oktober 15, 2013 / 12:20

        Yup. Betul.

      • fenny Oktober 15, 2013 / 12:29

        Selamat makan menu daging selama seminggu ye … šŸ˜€

      • jampang Oktober 15, 2013 / 12:46

        Terima kasih.

    • jampang Oktober 15, 2013 / 10:25

      Sama-sama, uni

  2. herma1206 Oktober 15, 2013 / 10:41

    selamat idul adha..
    selamat nyate..^_^

    • jampang Oktober 15, 2013 / 10:44

      Belum ada pengumuman buat ngambil dagingnya. Kupon seh udah ada…. Xixixixixixi

      • herma1206 Oktober 15, 2013 / 10:49

        ada yg gak sabar nuker kupon nih kayaknya šŸ˜€
        klo di rumah, gak diambil, abis gak ada yg suka kambing, trus gimana juga masaknya..

      • jampang Oktober 15, 2013 / 11:06

        Bukan saya yg ngambil. Daging kambing enak. Dipotong dadu kecil-kecil terus digoreng aja udah enak. Kalau lagi ngumpul biasanya dibikin sate.

      • herma1206 Oktober 15, 2013 / 11:35

        klo digoreng kayaknya rasa kambingnya udh gak terlalu kali ya..klo di sate atau digulai gitu kan masih basah2 gitu..
        tapi klo sya gak tau itu kambing, saya makan loh..pas tau itu kambing lgsung gak mau…

      • jampang Oktober 15, 2013 / 11:40

        Kalau gitu nggak usah tanya-tanya. Langsung makan aja

      • herma1206 Oktober 15, 2013 / 12:55

        iya..makanya sy suka protes klo ada yg kasih tau..aduuh…knp di kasih tau klo ini kambing, xixixi..
        oh iya..boljug tuh alternatif di goreng, dibumbuin dlu kan? bumbunya apa aja?

      • jampang Oktober 15, 2013 / 13:02

        Waduh… Nggak tahu. Tinggal makan doang soalnya

      • herma1206 Oktober 15, 2013 / 13:05

        hayyah…sudah diduga šŸ˜›

      • jampang Oktober 15, 2013 / 14:25

        Xixixixixixixi

      • herma1206 Oktober 15, 2013 / 14:35

        šŸ˜›

  3. deetie Oktober 15, 2013 / 11:38

    met idul adha abang… dapat nomor urut brp bang? šŸ˜€
    sepertinya abang seneng bener ye kalo macet baca stiker motor orang.. šŸ˜€

    • jampang Oktober 15, 2013 / 12:17

      Met idul adha juga.

      Soalnya kalau stiker orang diambil, tuh orang pasti marah. Berabe urusnnye.

      • deetie Oktober 17, 2013 / 06:59

        yaiyalah… lgian krg krjaan klo ngmbil ntu stiker.. masa pke turun motor dlu gt… šŸ™‚

    • jampang Oktober 15, 2013 / 12:19

      Met idul adha juga, mbak

  4. pritakusumaningsih Oktober 29, 2013 / 09:40

    semua diniatkan ibadah saja, karena Allah. Insya’Allah berkah. Semoga tidak macet sehingga terlambat sehingga gajinya dipotong karena telat absen šŸ™‚

    • jampang Oktober 29, 2013 / 09:47

      Iya, bu. Niat di awal sebagai ibadah biar mudah dan berkah šŸ˜€

  5. capung2 Maret 14, 2014 / 17:48

    bekerja utk ibadah.. insyaAllah godaan apa pun yang dihadapi akan mudah dilewati.

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s