![syaikhan [2013-10-19] [2013-10-19] syaikhan small](https://jampang.files.wordpress.com/2014/10/2013-10-19-syaikhan-small.jpg?w=636)
Syaikhan, sebenarnya Abi agak ragu untuk bertemu dengan dirimu sabtu kemarin (19 Oktober 2013), sebab malam sebelumnya Abi belum mendapatkan jawaban atas SMS yang Abi kirim mengenai kegiatanmu di hari itu. Nomor telepon yang Abi hubungi juga tidak diangkat. Barulah di pagi harinya Abi mendapatkan jawaban bahwa dirimu tidak akan ke mana-mana di hari sabtu itu.Seperti biasa, Abi berangkat dari rumah dengan mengendarai sepeda motor. Abi mampir sebentar ke sebuah mini market untuk membeli.makanan yang kamu suka dan kamu minta di pertemuan kita sebelumnya.
Tiba di rumahmu, Abi melihatmu sudah mandi. Rapi dan ganteng. Kamu memegang “tabulet”, mainan kesukaanmu. Karena kamu belum sarapan, Abi langsung menyuapimu makan sambil dirimu memainkan aneka game yang terinstall di “tabulet” milikmu.
Selesai sarapan, kamu mematikan “tabulet”. Baterenya sudah habis, itu alasanmu. Abi memintamu untuk mengambil tas yang di dalamnya terdapat sesuatu untukmu. Dua kantong plastik.
Di dalam kantong plastik pertama berisi makanan kesukaanmu, sari kelapa, puding, minuman rasa jeruk, dan minuman probiotik. Sementara di kantong plastik kedua berisi paket yang berisi sepuluh buku tulis, dua buah pensil, dua buah pulpen, satu buah rautan, satu buah penghapus, satu buah tempat pensil, satu buah penggaris, dan satu gulung kertas sampul berwarna coklat.
Gulungan kertas sampul adalah yang sepertinya paling menarik bagimu. Kamu mengambilnya, memegangnya dan menempelkannya di mulutmu.
“Suling sakti!” Ucapmu kemudian. Berkali-kali.
Bahkan dirimu meminta dibelikan hadiah sebuah seruling di saat ulang tahunmu nanti.
“Suling sakti!” teriakmu lagi. Lalu kamu melakukan gerakan seperti meniup seruling yang mengingatkan Abi akan salah satu gerakan joget yang sedang ngetrend akhir-akhir ini.
“Syaikhan tahu dari mana cara niup suling?” Tanya Abi kepadamu.
“Goyang ‘sesar’!” Jawabmu dengan malu-malu yang sekaligus membenarkan perkiraan Abi.
Selain menjadikannya sebagai “suling sakti”, kamu juga menjadikan gulungan kertas sampul tersebut sebagai pedang. Kita “bertarung”. Abi menjadikan penggaris sebagai pedang juga. Kembali dirimu beraksi dan tertawa saat kedua pedang kita beradu dan saling adu kekuatan.
Benda berikutnya yang menarik perhatianmu adalah tempat pensil. Buian karena warna atau bentuknya, sebab kamu memprotes kenapa bubgkusannya bergambar angry bird tetapi tempat pensilnya bergambar mickey mouse, melainkan penasaran dengan isi di dalamnya.
Abi membantu membuka tempat pensil tersebut. Ternyata isinya hanyalah kertas koran. Bukannya kecewa, dirimu malah mengambil kertas koran tersebut untuk kemudian kamu lempar ke arah Abi sambil tertawa. Rupanya kamu mengajak Abi bermain lempar-lemparan. Meski hanya menggunakan kertas koran bekas, kita bisa bermain bersama dengan penuh gembira. Abi senang melihat dan mendengar tawamu yang lepas ketika bermain lempar-lemparan.
Setelah beberapa bermain lempar-lemparan, abi mengumpulkan tiga gulungan kertas koran tersebut, menyatukan dan membentuknya menjadi bentuk bola, lalu mengikatnya dengan karet gelang. Jadilah bola kertas. Kita melanjutkan kembali dengan permainan melempar bola kertas.
Lalu kita bermain taplak. Melempar batu yang hanya ada di imajinasi masing-masing. Melompati kotak-kotak ubin di lantai. Kadang Abi salah melompat. Kadang kamu salah melompat. Lalu kita tertawa.
Di sela-sela bermain, kita menikmati sari kelapa dengan rasa leci dan puding rasa strawbery yang Abi belikan untukmu.
“Abi, es krimnya Aku habisin.” Ucapmu di sambil menikmati sari kelapa.
Syaikhan, kemarin Abi tak membelikanmu es krim. Mungkin dipertemuan berikutnya, Abi akan membelikanmu es krim. Insya Allah.
“Abi main guru-guruan, yu!” Ajakmu setelah merasa cukup beristirahat.
“Mainnya gimana?” Tanya Abi.
“Itu, pake buku aku!” Ucapmu sambil menunjukkan tumpukan buku yang berada di bawah meja kemudian mengeluarkannya.
Lalu kita bermain. Abi menjadi guru dan kamu menjadi muridnya. Kamu meminta Abi memilihkan buku yang akan kamu tulis. Abi memilihkan satu. Kamu mulai membuka halamannya. Menuliskan sesuatu di lembar halaman yang sudah kamu mengerti dan bertanya kepada Abi jika ada yang belum kamu mengerti.
Beberapa buku berhasil kamu selesaikan.
Saat zhuhur, kita pergi ke masjid. Kali ini dengan jalan kaki karena sepeda motor Abi ada di bengkel untuk diservis. Barulah sepulang dari masjid kita mampir ke bengkel untuk mengambil sepeda motor Abi dan melanjutkan perjalanan pulang dengan mengendarai sepeda motor.
Selepas makan siang, kamu mengajak Abi bermain sepak bola. Kamu meminta Abi merekam dirimu ketika bermain bola. Sayangnya, batere handphone Abi dalam keadaan lowbat sehingga aktifitas bermain bola hanya terekam selama kurang lebih dua menit saja.
Selanjutnya, kita kembali masuk ke dalam rumah dan melanjutkan bermain lempar bola kertas.
“Abi, main guru-guruan lagi, yu!” Pintamu lagi ketika waktu menujukkan hampir pukul dua siang. Waktu di mana Abi harus pulang. Abi sudah memberitahukanmu tentang hal itu sebelumnya.
“Tapi sudah jam dua, Syaikhan. Nanti aja kalau Abi ke sini lagi.”
“Kelamaan.” Jawabmu.
“Emangnya Syaikhan maunya Abi ke sini lagi kapan?”
“Sabtu depan!” Jawabmu. Abi hanya terdiam mendengar permintaanmu.
My Dearest Syaikhan Lainnya :
- My Dearest Syaikhan : Sudah Besar (2)
- My Dearest Syaikhan : Keseruan di Bawah Langit Mendung
- My Dearest Syaikhan : Logo Halal
- My Dearest Syaikhan : Doa dan Selfie
- My Dearest Syaikhan : Sudah Besar
- My Dearest Syaikhan : Arsitek
- My Dearest Syaikhan : Muadzin dan Pendekar
- My Dearest Syaikhan : Cerita Foto Selfie Kita
- My Dearest Syaikhan : Ketika Dirimu Sakit
- My Dearest Syaikhan : Kado Terindah Darimu
syaikhan ankanya lincah dan energik..:)
knp diam diminta lagi dtg minggu dpn, penuhi aja mumpung diminta…hehe
Yup. Saya sering kewalahan π
Saya takut janji yg terucap nggak bisa saya tepati. Malah lebih menyakitkan nantinya
tenaga abinya emang lebih gede, tapi daya tahan tubuh syaikhan lebih kuat, makanya kewalahan.. π
yup bener..gak boleh sembarang janji..bisa nyakitin
Iya… Daya tahannya kalah.
Makanya… Nggak berani janji.
faktor U..haha.. π
π
Moga minggu depan bisa ketemu syaikhan lagi yaa
Kalau saya berhasil nemuin seruling… Mungkin saya akan datang π
Seruling sakti? Minta sama caesar aja. Hehe
Iya. Syaikhan. nyebutnya begitu sambil bergaya niup seruling.
Syaikhan udah bisa nulis, ya, mas? Pintar euy
Menulis angka sudah bisa. Kemarin di bukunya itu diminta menulis jumlah benda atau menggambar bangun datar sejumlah benda yg ada di sebelahnya. Ngetik di keypad android juga udah bisa π
Jangan2 abinya kalah cepat kalau ngetik di android π
bisa jadi. Suatu ketika π
It’s gonna be soon π
Ya… Semoga saja… Syaikhan.akan.lebih hebat dari abinya
Amiin π
Yaa rabbal ‘alamain
mengumpulkan tiga gulungan kertas koran tersebut, menyatukan dan membentuknya menjadi bentuk bola, lalu mengikatnya dengan karet gelang. Jadilah bola kertas -> ingat permainan dulu namanya bola gebok …
Itu kan pake kejar-kejaran kalau nggak salah
Yup betul … Klo kena gebokannya jg sakit bgt apalagi tenaga cowok … π
Knp cuma smp jam 2 ka ktm syaikhannya?
Ada janji malamnya
Ohhh iya kan malming ya kmrn … Xixixixixi π
π
Cengir tandanya iya … Xixixixi “maksa”
silahkan menafsirkan sendiri aja
π
blm bljr ilmu tafsir lg ka … “Just kidding”
π
Senang baca ceritanya, kocak saat protes kok bungkusnya agry bird isinya micky.. hihihihi… mr matching rupanya Syaikhan.
Syaikhan anak yang kreatif ya, Alhamdulillah.
Mungkin kalau belum bisa menemukan seruling, tetap datang bisa membuatnya bahagia kalau membaca dari cerita ini, seperti melihat isi tempat pensil kertas koran malah dipakai buat main lempar-lemparan olehnya.
Syaikhan memang menyenangkan π
terima kasih
Sami-sami π
sama-sama π