Beberapa menit sebelum waktu isya menjelang, saya sudah memasuki masjid dengan ukuran yang tidak begitu besar itu. Saya melihat beberapa orang sudah hadir di di dalam masjid. Mungkin mereka adalah jama’ah sholat Maghrib yang tetap berada di masjid dan tidak pulang ke rumah selepas melaksanakan shalat maghrib, pikir saya.
Saya duduk di bagian paling belakang. Dari tempat saya duduk itu, saya bisa melihat dan memperhatikan orang-orang yang duduk dengan jarak beberapa baris di depan saya. Satu orang duduk dekat dengan posisi imam. Posisi duduknya agak miring ke kiri. Saya menangkap sesuatu yang lain dari orang tersebut. Di sebelah kiri agak ke belakang dari orang tadi, terdapat tiga orang sedang asyik ngobrol. Entah apa yang mereka bicarakan, saya tak bisa mendengar. Namun, saya menangkap sesuatu yang tak biasa terhadap orang yang duduk di tengah-tengah, terapit oleh dua orang lainnya. Ketidaklaziman yang sama denga apa yang saya tangkap dari orang pertama tadi.
Adzan Isya berkumandang. Sholat sunnah rawatib pun dilaksanakan. Tak lama kemudian, iqamah pun dilantunkan. Semua jama’ah berdiri dan bergerak mengisi shaf.
Saat itulah terjawab tentang apa yang saya tangkap mengenai sesuatu yang lain dari kedua orang tersebut. Keduanya dibantu untuk berdiri, menghadap kiblat, dan meluruskan shaf. Ternyata keduanya buta.
Selepas sholat, salah seorang dari keduanya berdiri dan berjalan keluar tanpa bantuan orang lain. Ia melangkah dengan ‘enaknya’ melewati jama’ah lain yang masih duduk.
Matanya memang buta, namun Allah memberikan kelebihan lain kepadanya yang tidak diberikan kepada manusia lain. Matanya memang tak melihat, tapi hatinya mampu menangkap sinar iman yang terkadang orang ‘melek’ pun tak mampu melihatnya. Ni’mat penglihatan yang tidak lagi dirasakannya ternyata tetap bisa membawanya untuk tetap hadir di masjid untuk melaksanakan shalat berjama’ah.
Sementara saya, tidak selalu menjawab panggilan itu.
Tulisan Terkait Lainnya :
saya jadi ingat kata guru ngaji saya tentang telinga. dia itu organ tubuh yang masih berfungsi bahkan saat kita tidur, karena itu haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya
ketika yang lain kurang, maka yang satu itu harus dimanfaatkan.
telinga nggak pernah tertutup waktu tidur yah… selalu “terbuka”
iya. saya aja kadang kalau tidur trus mimpi suka kecampur-campur antara mimpi dengan suara yang saya dengar di dunia nyata 😀
Emang malam-malam masih berisik yah?
Xixixixixixi
bukan malam sih. pas tidur siang gitu. tidur-tidur ayam gitu deh 😀
oooo…. tidur siang. kirain malam. kan sepi.
*ternyata nggak ada notifikasi untuk komentar ini
pas dibanguninnya kali ya yang kecampur2 sama mimpi 😀
Kalau itu bisa jadi. Kan belum sadar 100%
Kadang ngerasa udah bangun padahal belum 😀
Kalau pengen bangun tapi seperti ada yang nahan… Mau bangun jadi nggak bisa-bisa, itu harus diwaspadai 😀
Maksudnya gimana, mas?
tindihan. eh bener nggak yah istilahnya
O itu. Saya pernah tuh. Tapi bukan pas mau bangun tidur. Pas mau tidur malah. Tiba2 kyk ada yg nindih dan mau baca ayat kursi nggak bisa-bisa
nah…. itu maksud sayah 🙂
Kalau maksud saya itu saya kan dibangunin. Trus saya ngerasanya udah bangun, udah cuci muka, trus pas dengar suara orang ngebangunin saya bingung krn saya kan udah bangun nih. Padahal ternyata cuci mukanya itu dalam mimpi 😀
😀
bisa repot dong kalau ternyata udah ngerasa sampe di kantor padahal mimpi dan masih tidur
Itu kebablasan namanya 😀
😀
🙂
waktunya pindah lapak 😀
Emang udah ada?
sabtu pagi…. waktunya upload foto 😀
sudah ada
Udah liat 🙂
terima kasih
Subhanallah…
Postingan yang indah buat hari jumat ini 🙂
Terima kasih
🙂
👍
Ayoo para lelaki, ringankan langkahnya pergi Mesjid..:)
iya, teh 🙂
sbelum komen serius, ini pas buka wpnya..hadeeeh..tuh poto narsis amat ya yg di kanan bawah, gak kuaaaattttt 😀
lah…. emangnya selama ini nggak lihat foto di header. itu kali buka muncul. apa itu kurang narsis? 😛
klo yg itu karena keseringan liat kali ya..jadi biasa aja..
klo yang baru keliatan itu ya gimanaaa gitu.. 😀
namanya juga foto sama anak 😀
Moduuuus…emang aslinya narsis 😛
😀
Harap maklum
Ya..ya..maklum deh, dalam rangka… 😀
😀
😛
😀
emang empeyer ternarsis yaa
Koq?
Emang dari mana ternarsisnya?
😀
fotonya yang di blog….hehehe
habis foto itu yang paling keren 😀
jadi inget lagunya bimbo, bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar, Seperti itulah kebanyakan manusia yg justru lahir sempurna secara fisik, termasuk saya..hiks
sepertimya lirik lagu itu diambil dari ayat al-quran
oh ya…?? yg bagian mananya dri lirik lagu tsb?
ya itu… punya mata tapi tak melihat, punya teling tapi tak mendengar
Oowh…baru tau klo itu ayat al qur’an..
Kalau nggak salah bunyinya :
Lahum a’yunun laa yubshiruuna bihaa wa lahum udzunun laa yasma’una bihaa
Ooowh…wah..hapalannya jago..:)
tinggal googling 😀
klo masukin ayat2 di tulisan, itu dri gugling juga..??
Iyalah 😀
Saya kan bukan ustadz apalagi hafiz quran
bisa jadi.. 🙂
xixixixixi
ayo jangan mo kalah sama yang buta..
iya mbak
Masya Allah… semangatnya perlu ditiru.
betul, pak. harusnya yang bisa melihat bisa lebih dari itu… hiks
Cm mau comment “postingan yg bagus n menyadarkan diri”
Smoga qt yg sempurna bs mengikuti melek hatinya mereka …
terima kasih