Dirimu dan Ampas Kopi

a cup of coffeeHarum aroma secangkir kopi hangat di hadapanku begitu menggoda. Seperti pertama kali aku melihat dirimu. Cantik. Sangat memesona. Kuingin dirimu menjadi milikku. Selamanya.

Keinginanku menjadi nyata. Bahagia kurasa.

Ketika bersama, tak bosan aku memelukmu. Seperti kedua tanganku yang selalu menggenggam cangkir saat menikmati kopi hangat di dalamnya.

Saat bersama, tak pernah puas diriku mencumbumu. Seperti kedua bibirku yang menempel di tepi cangkir untuk menyesap nikmatnya kopi secara perlahan.

Dan ketika hanya tertinggal ampas kopi di dasar cangkir, hanya pahit yang kurasa. Pahit dari sebuah pengkhianatan yang kau lakukan di tahun kelima kebersamaan kita. Pahit yang masih terasa hingga detik ini.


Baca Juga FF100 Kata Lainnya

63 respons untuk ‘Dirimu dan Ampas Kopi

  1. fenny November 9, 2013 / 07:29

    Cr kopi yg ngga ada ampasnya ka … 😀

  2. herma1206 November 9, 2013 / 07:34

    yang lalu biarlah berlalu..cari kopi baru 😀

    • jampang November 9, 2013 / 07:37

      iya. cari yg nggak ada ampasnya 😀

      • herma1206 November 9, 2013 / 07:39

        kllo gitu kopi instan..jadi kopi tubruk

      • jampang November 9, 2013 / 07:42

        yup. enak diminum, nyaman di lambung, dan tidak bikin jantung deg-degan 😀

      • herma1206 November 9, 2013 / 07:44

        tapi kebalik…yg bikin nyaman di lambung dan gak bikin deg2an justru kopi tubruk.. 😛

      • jampang November 9, 2013 / 08:16

        Hah!
        Di iklan nggak gitu

      • herma1206 November 9, 2013 / 08:24

        haha..mana mungkin lah dikash tau di iklan..tapi klo yg kuat sih ya gpp..amaaaan.. 🙂

      • jampang November 9, 2013 / 09:23

        Makanya nggak gampang tergoda sama iklan 😀

      • herma1206 November 9, 2013 / 09:34

        gak gampang tergoda..gak gampang penasaran..
        gampangnya apa nih org.. *sambil mikir

      • jampang November 9, 2013 / 09:42

        Gampangnya… Gampang-gampang susah

      • herma1206 November 9, 2013 / 09:48

        gampang2 susah dibuat penasaran 😀

      • jampang November 9, 2013 / 09:53

        Begitulah 😀

      • jampang November 9, 2013 / 10:04

        😀

      • herma1206 November 9, 2013 / 07:39

        jangan kopi tubruk maksudnya

      • jampang November 9, 2013 / 07:42

        iya….

      • herma1206 November 9, 2013 / 07:44

        punya sy juga udah..mampir dong 😀

      • jampang November 9, 2013 / 08:17

        Koneksi nggak bagus. Nggak bisa buka reader dr handphone

      • herma1206 November 9, 2013 / 09:35

        weeeew…judulnya..
        meluncur dengan hati2…

      • jampang November 9, 2013 / 09:42

        😀
        Selamat membaca

  3. edi padmono November 9, 2013 / 09:18

    cx,,cx..cx.. jangan kopilah tidak bagus buat lambung….air putih aja bang, natural tidak berwarna dan menyehatkan.

    • jampang November 9, 2013 / 09:27

      Iya… Air putih bagus buat kesehatan. Saya sendiri jarang banget ngopi

  4. arip November 9, 2013 / 11:47

    Kopi dan si dia emang selalu menghangatkan suasana.

    • jampang November 9, 2013 / 11:49

      tapi kalau secangkor kopi hangatnya hilang dengan cepat…. bagaimana dengan dia?

      • arip November 9, 2013 / 11:50

        Ganti yg baru berarti. 😆

      • jampang November 9, 2013 / 11:52

        wekkssss…

        cari yang bisa tahan lama aja kalau begitu 😀

      • arip November 9, 2013 / 11:55

        Nah, cari yg bisa awet saling menghangatkan. 😀

      • jampang November 9, 2013 / 11:55

        sippp….

  5. kebomandi November 9, 2013 / 14:17

    kok baca nya jadi mesem-mesem gini yaa? haha

    • jampang November 9, 2013 / 15:03

      Knp?
      Kan sad ending ceritanya

      • kebomandi November 9, 2013 / 15:04

        gak baca sampe habis.. tapi, ditengah ceritanya bikin mesem 🙂

      • jampang November 9, 2013 / 16:07

        ya… bagian itu memang romantis kan?

        😀

      • jampang November 10, 2013 / 04:54

        😀

  6. nurme November 9, 2013 / 17:21

    Yang aman air putih dan susu 🙂
    Selamat tinggal kopi 🙂

    • jampang November 9, 2013 / 17:24

      sepertinya begitu. untung saya nggak begitu suka kopi

      • nurme November 9, 2013 / 17:36

        ga begitu suka karena rasanya pahit?

      • jampang November 9, 2013 / 17:44

        bukan. yg saya minum rasanya manis koq.

      • nurme November 9, 2013 / 22:07

        Kalau kopi manis, lebih baik minum teh manis.

      • jampang November 9, 2013 / 22:12

        yup

  7. tinsyam November 9, 2013 / 22:25

    kisah kopi tubruk.. *kisah nyata nih?
    gimana kalu kopi instan ga ada ampasnya tuh dan tetep manis sampe tetes terakhir..

    • jampang November 10, 2013 / 04:52

      😀
      dibandingkan kopi tubruk, saya lebih suka kopi instan

  8. riga November 10, 2013 / 07:15

    wahh.. analogi pahit ampas kopi dan perselingkuhan. 🙂

    • jampang November 10, 2013 / 07:28

      iya. begitulah, mas 😀

      terima kasih sudah mampir

    • jampang November 10, 2013 / 12:36

      yee…. komennya sama aja

      • Dyah Sujiati November 10, 2013 / 12:42

        Kan inti endingnya sama 😛

      • jampang November 10, 2013 / 12:47

        tapi kan ada bedanya. jadi komennya bedain dikitlah 😀

      • jampang November 10, 2013 / 17:15

        Bedanya tipis

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s