[Resolusi 2014] …ah …ah …ah

Biasanya, menjelang akhir tahun, saya akan banyak menemukan tulisan yang bertemakan resolusi. Isinya berupa komitmen-komitmen yang ingin diraih pada tahun yang akan dilalui. Saat ini, tahun 2013 menjelang akhir. Mungkin sudah banyak tulisan-tulisan yang memuat resolusi penulisnya untuk tahun 2014 mendatang.

Lalu bagaimana dengan saya?

Sejujurnya, saya belum pernah membuat tulisan bertemakan resolusi kehidupan. Ketika banyak tulisan muncul bertemakan resolusi, saya hanya membaca beberapa dan memberikan komentar. Itu saja. Untuk ikut membuatnya, tak pernah terlintas di dalam benak saya. Mungkin karena saya termasuk orang yang berpandangan kurang jauh ke depan. Apa yang ada di depan, itulah yang dijalani dan dihadapi.

Karenanya, jika saya berhasil menuliskan resolusi 2014, maka ini adalah   resolusi pertama yang pernah saya buat dalam hidup saya.

Sesuai dengan judul di atas, maka inilah resolusi saya untuk tahun 2014, tiga “ah”.

MENIKAH

2011, mungkin adalah tahun penyembuhan luka yang saya alami. 2012, mungkin menjadi masa untuk menghilangkan kebimbangan dan keraguan untuk memulai kembali.  2013, mungkin adalah masa untuk memulai pencarian seorang sosok belahan jiwa, pengisi ruang kosong di hati. Dan 2014, jika apa yang saya rencanakan sesuai dengan ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka tiba waktunya untuk eksekusi.

Memang, ada hal yang bisa dinikmati dalam kesendirian. Namun, saya meyakini, kenikmatan itu akan lebih besar jika dirasakan dalam sebuah kebersamaan. Kesendirian mungkin baik, tetapi berpasangan, akan jauh lebih baik. Bukankah Allah menciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasangan? Jika Allah Yang Maha Pencipta menyatakan demikian, maka hal itu adalah yang terbaik bagi makhlukNya. Dan saya meyakini itu.

MEMILIKI RUMAH

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah memiliki rumah. Namun rumah tersebut sudah berpindah tangan mengiringi bangunan rumah tangga yang tak lagi kokoh berdiri. Sangat disayangkan memang, tetapi kenyatannya, itulah yang terjadi.

Awal tahun ini pun saya sudah sempat membayar uang muka untuk kepemilikan sebuah rumah. Sayangnya, pihak pengembang dan bank mengecewakan saya. Berkas yang sudah saya serahkan sebagai kelengkapan transaksi, dihilangkan. Transaksi pun gagal.

Tahun 2014, semoga saya bisa memiliki sebuah rumah yang bisa saya tempati bersama keluarga baru. Tak harus besar, namun hati ini bisa lapang ketika menghuninya. Tak harus di sebuah komplek perumahan, namun dikelilingi oleh para tetangga yang baik.

KULIAH

Sebagai seorang pegawai negeri, tingkat pendidikan memiliki peran penting dalam hal karir. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi, memungkinkan seorang pegawai untuk bisa meniti karirnya lebih tinggi. Batasan pangkat dan golongan pun bisa lebih tinggi.

Beberapa waktu yang lalu, saya sudah mencari informasi mengenai kampus yang cocok. Pas dengan kantong,  sesuai dengan pekerjaan, dan sejalan dengan peraturan instansi.

Ada satu kampus di mana banyak di antara rekan-rekan saya sudah berkuliah di sana dan lulus. Kampus yang sesuai dengan krtiteria di atas. Sayangnya, ketika saya berniat untuk berkuliah di kampus tersebut, akreditasi dari kampus tersebut menurun dan di bawah nilai akreditasi yang ditentukan instansi. Jadi saya batal kuliah.

Semoga saja, di tahun 2014, saya bisa menemukan kampus yang cocok dan saya bisa memulai kuliah lagi. Menjadi mahasiswa lagi. Belajar lagi. Insya Allah.

*****

Giveaway Resolusi 2014

alhamdulillah, masuk menjadi salah satu tulisan terpilih

---

Tulisan Terkait Lainnya :

• Pertemuan Kembali
• Mungkin Belum Waktunya
• Pernikahan Kedua
• Lima Delapan Lima Sembilan
• Query Pernikahan
• Mertuaku, Ibu Tiriku
• [Prompt #20] Lelaki dan Perceraian di Hari Pernikahannya
• Mungkin Kamu Bukan Jodohku
• Kau Tidak Menikahi Malaikat ataupun Syetan
• Perceraian : Ini Ceritaku, Jangan Ada Ceritamu!