Beberapa langkah setelah keluar dari rumah, saya mengeluarkan handphone dan melihat angka penunjuk waktu yang tertera di layarnya. Pukul 06 : 19.
Pagi ini saya berangkat ke kantor lebih awal. Biasanya saya baru akan keluar rumah sekitar pukul tujuh. Empat puluh menit lebih cepat. Pasalnya, hari ini saya ke kantor bukan sebagai biker, tetapi angkoter. Si Thunder udah berpindah tangan. Kemarin sore.
Bulan ini, Desember 2013, tepat lima tahun Thunder telah membersamai perjalanan saya. Sudah banyak yang terjadi di antara kami, baik suka maupun duka. Di atas punggungnya, saya pernah tertawa bersama-sama Syaikhan. Di atas punggungnya pula, saya dan Syaikhan pernah menangis.
Selain Syaikhan yang menyukainya (kecuali akhir-akhir ini karena Syaikhan meminta saya membeli sepeda motor BETA), ibu saya pun menyukainya. Menurut ibu saya, dibonceng si Thunder itu enak, nyaman, dan nggak bikin pinggang pegal-pegal. Beda dengan jika ibu dibonceng oleh adik saya dengan sepeda motor bebek. Pinggang beliau sering langsung terasa sakit, katanya.
Ada beberapa alasan kenapa saya akhirnya melepaskan si Thunder. Pertama mungkin karena kondisinya sudah tidak lagi fit seratus persen seperti tahun-tahun sebelumnya. Beberapa bagian dirinya juga sudah ada yang rusak karena beberapa kali terjatuh bersama saya. Terakhir dan terparah adalah di penghujung tahun 2010. Di suatu sore di bulan Desember 2010, angin bertiup sangat kencang. Kekuatan angin tersebut ternyata mampu mematahkan sebuah batang pohon dan jatuh menimpa diri saya. Saya dan Thunder terjatuh. Cerita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Alasan kedua adalah, saya sudah mengajukan pindah kewarganegaraan. Yang semula tinggal di Depok, Jawa Barat, kini dalam proses pindah ke Kebon Jeruk, Jakarta. KTP Depok sudah tak lagi saya pegang. Sementara untuk pembayaran pajak, apalagi untuk ganti plat, perlu KTP asli. Pun jika saya sudah punya KTP asli, agak sulit juga untuk membayar pajaknya karena alamat di KTP baru dengan alamat di STNK dan BPKB tidak sama. Satu-satunya cara adalah pindah berkas. Tapi biayanya cukup lumayan.
Tanggal 20 Desember kemarin adalah batas akhir untuk membayar pajak si Thunder. Karena saya agak-agak malas akhirnya tertunda. Telat. Ada keinginan untuk mencoba membayar pajak di hari senin depan saat saya cuti dengan menggunakan berkas yang ada di tangan. Soal bisa diproses atau tidak, itu urusan belakangan. Nyatanya saya tidak sempat melakukannya.
Tanggal 25 Desember, ketika adik-adik ngumpul di rumah, tercetuslah keinginan saya untuk menjual si Thunder dengan kondisi seadanya. Rupanya si adik bergerak cepat. Malam harinya adik saya itu memasang iklan. Keesokan harinya, langsung memberi kabar kalau ada orang yang mau melihat si Thunder. Setelah melihat-lihat dan mengecek, serta sedikit ngobrol-ngobrol, transaksi langsung deal. Sepertinya persis seperti iklan yang ditayangkan di televisi. Alhamdulillah.
Sore hari tanggal 26 Desember 2013, menjelang maghrib, si Thunder telah pergi dengan pemilik barunya.
Tanpa si Thunder, untuk bisa sampai ke kantor, saya naik angkot dua kali. Pertama naik Mikrolet 09 jurusan Kebayoran Lama – Tanah Abang. Turun di Slipi. Kemudian dilanjutkan dengan naik Transjakarta dan turun di LIPI. Sekitar pukul tujuh lewat tiga menit, saya sudah berdiri di depan mesin pencatat kehadiran. Sekitar dua puluh menit lebih awal jika dibandingkan ketika saya menunggangi si Thunder.
Bye bye Thunder!
Mungkin aku akan segera menemukan penggantimu. Adalah sosok neng Verza yang sempat mencuri perhatianku.
Catatan Akhir Pekan Bersama Syaikhan Lainnya:
- Bye Bye Thunder!
- Dear Thunder…!
- Box Sepeda Motor dan Telor
- 2 Motor 2 Lelaki 1 Cinta
- [Aku dan Kain Gendongan] Kami Tak Lagi Butuh Kain Gendongan
- B 3659 GE dan B 6294 EMS
- Celoteh Syaikhan [17] : Spion dan Gaya Rambut
- Penunggang Sudah Fit, Kudanya Masih Sakit
- Begini Rasanya Tertimpa Batang Pohon
- (katanya) Motor Lelaki
New Verza??? woooOw….
rencananya begitu
TOP.. macho banget itu motor.. keyeeen….
ada yg lebih macho dari itu
apa?
Kalau disebutin satu-satu malah jadi ngiklan π
mending kalau dibayar ya.. π
Yup
Tapi tetep kehujanan Kaang.. π
kehujanan atau nggak, itu tergantung pemakaiannya, teh π
tahun baru, motor baru, status kewarganegaraan baru nihhhh … π
ya… mudah2an π
motor baru, gandengan baru π
Aamiin π
Mudah2an ada kabar buku baru juga nuh
Udah tiga bulan ya?
Blm… Baru dua bulan sih
Cepet banget lakunya. Jualnya di berniaga dot com ya, mas…? Hihi..
Yg pasang adik saya. Sepertinya yg satu lagi deh π
thunder–jadi ingat farhan..heheh
Suka sama thunder?
suka iklannya xixiix
Ooooo…. π
motor suamiku thunder 250 taun 2006.Alhamdulillah smp skrg msh awet ^^
yang saya pake thunder 125, mbak. CC mesin sama seperti motor bebek π