Aku Adalah Pengembara dan Kau Adalah Tamu

pesawat
Aku adalah Pengembara dan kau adalah tamu. Itu adalah tema yang disampaikan oleh khatib jum’at siang tadi. Sal, sudikah dirimu meluangkan waktu beberapa menit saja untuk menyimak catatan jum’atku dengan tema tersebut? Terima kasih.

Sal, Rasulullah menganalogikan kita kehidupan di dunia ini ibarat perjalanan seorang pengembara atau kunjungan seseorang ke rumah kerabat atau sahabatnya.

“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Sal, seorang pengembara, tidak akan berdiam lama di suatu tempat. Sehari atau dua hari, dirinya mungkin akan singgah. Sejenak ia akan beristirahat untuk memulihkan tenaga. Selanjutnya, pengembara itu akan kembali melanjutkan perjalanan hingga tiba di suatu tempat yang menjadi tujuan terakhirnya.

Seperti pengembara, seorang tamu juga tak akan berkunjung lama di rumah kerabat atau sahabatnya. Dirinya mungkin bisa mendapatkan izin menginap oleh sang tuan rumah. Namun itu tidak lama. Tiga hari tiga malam adalah batas paling lama. Begitulah salah satu adab seorang tamu. Selanjutnya, dia akan kembali pulang ke kediaman atau rumah di mana dirinya menetap lama.

dunia adalah perjalanan
sebaik-baik bekalan
adalah taqwa dan iman
dunia bukanlah perhentian

hanya sebuah persinggahan
menuju alam berkekalan

Sal, seorang pengembara membutuhkan bekal selama dirinya melakukan perjalanan. Semakin jauh perjalanan yang ditempuh, semakin banyak.bekal yang harus dipersiapkan. Tidak semua bekal harus dibawa sejak awal perjalanan. Mungkin ada sebagian bekal yang bisa didapat selama perjalanan. Karenanya, seorang pengembara harus pandai menentukan aneka bekal apa saja yang dibutuhkan dalam perjalanannya.

Seperti seorang pengembara, ada baikanya seorang tamu yang akan datang berkunjung ke rumah kerabat atau sahabat juga membawa bekal. Buah tangan atau oleh-oleh sebagai hadiah kepada penghuni rumah.

Sal, kita adalah pengembara yang sedang melakukan perjalanan hidup ini. Kita adalah tamu yang singgah di sebuah rumah yang bernama dunia.

Seorang pengembara hanya singgah sebentar. Seorang tamu akan kembali pulang. Begitulah yang kita lakukan di dalam kehidupan ini, hanya singgah sebentar dan akan kembali pulang. Kembali ke tempat dari mana kita berasal. Pulang ke rumah yang hakiki. Karenanya, kita harus memilih dan membawa bekal yang terbaik, Sal. Bekal yang tidak membebani diri kita ketika membawanya. Bekal yang jauh lebih bermanfaat di alam yang berkekalan.

Kau tahu bekal yang terbaik itu, Sal?

Benar. Iman dan taqwa.


Seri Samara Lainnya :

6 respons untuk ‘Aku Adalah Pengembara dan Kau Adalah Tamu

  1. nurme Januari 3, 2014 / 20:09

    Menyenangkan bisa mendapat siraman rohani setiap jumat disini hasil dari khutbah jumat.
    *biasa suka baca lembaran isi khotbah sholat jumat yang papa bawa pulang dulu.

    • jampang Januari 4, 2014 / 04:59

      semoga bisa bermanfaat. aamiin

      • nurme Januari 4, 2014 / 08:35

        insya Allah 🙂

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s