kenapa sih dilarang?
kami kan sudah nikah
status kami sudah sah
kenapa yang tanpa ikatan tak dilarang?mungkin karena kami bukan di barat
lingkungan kami masih memegang adat
tapi kenapa kami digugat?
sementara yang lain bebas bermaksiat
apakah karena kiamat
datangnya kian dekat
hingga semuanya berbalik 180 derajat
yang boleh dikekang
yang tak boleh diterjang
Kamu masih ingat dengan bait-bait di atas, Sal? Aku membuatnya sebagai luapan kekesalan kepada seorang rekan kerjamu yang menyampaikan protes melalui dirimu dan meminta agar aku tak lagi menciummu selepas mengantarkanmu. Rekanmu itu mengingatkan, jika ingin bermesraan silahkan di rumah saja, bukan di tempat umum.
Awalnya, aku tak mengambil pusing dengan protes itu. Selama beberapa hari berikutnya, aku tetap melakukan apa yang ingin kulakukan sebelum kita berpisah di depan kantormu di pagi hari seperti memelukmu dengan erat dan menciummu. Akibatnya, dirimu mendapatkan protes dari rekanmu itu lagi. Maafkan aku, Sal. Aku egois.
Hingga kemudian aku mendapatkan sebuah penjelasan tentang ihsan dan ma’ruf.
Memelukmu dan menciummu, itu adalah perbuatan yang masuk kategori ihsan. Baik. Sebab dirimu adalah perempuan yang telah menjadi istriku secara sah. Kuyakin, ada ganjaran kebaikan yang Allah berikan ketika kita melakukannya. Bukankah ada ganjaran dosa kepada pelakunya jika perbuatan tersebut dilakukan bukan kepada suami atau istri?
Sayangnya, memelukmu dan menciummu di tempat umum, tidaklah termasuk perbuatan yang ma’ruf. Perbuatan yang ma’ruf itu harus menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat sekitar. Di sini, berpelukan dan berciuman yang dilakukan oleh sepasang suami-istri di tempat umum bukanlah sesuatu yang menjadi sebuah kebiasaan di masyarakat. Akan beda jika pelakunya tinggal di negara-negara barat di mana berpelukan dan berciuman sudah menjadi kebiasaan.
Sal, mungkin pandangan seperti itu ada benarnya. Aku pun menemukan sebuah hadits yang bisa dijadikan pegangan, khususnya bagiku, untuk tidak lagi memelukmu dan menciummu di depan umum. Sebuah hadits tentang sifat malu.
Dari Abu Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Sesungguhnya di antara yang didapat manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah : Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Bukhari)
Sal, maka cukuplah kemesraan yang kita lakukan untukku dan untukmu saja. Bukan untuk orang lain. Bukan pula untuk Public Display of Affection (PDA).
Tulisan Samara Lainnya :
tadi pas mbaca judulnya, kirian mau nulis tentang minyu, hehe 😀
😀
Pengen baca yah?
Ya mungkin di kesempatan berikutnya. Tp sebagai pendahuluan sudah saya buat satu atau dua tulisan
meskipun sudah muhrim tetap saja menjaga kemesraan di tempat umum ya mas.. 🙂
Iya, uda. Betul sekali
ahihihihihihi kalo aku cium tangan aja mas,, emang kayaknay lebih asik di depan umum kayaknya.. 😛
kalau cium tangan sih masih tergolong wajar, mbak. kebiasaan masyarakat kita kan memang begitu 😀
“Akan beda jika pelakunya tinggal di negara-negara barat di mana berpelukan dan berciuman sudah menjadi kebiasaan.”
Di busway, banyak juga loh yang pelukan, apalagi kalo lagi penuh banget. Si cowok kaya jadi pahlawan melindungi cewek. Tapiiii…biasanya (terlihat) anak2 alay sih…:)
nah… kondisi itu yg saya protes melalui bait puisi di atas, uni.
sementara penjelasan di bagian bawah… baik yang sudah sah sebagai suami-istri juga sebaiknya dijaga sifat malunya 😀
Dan sebaiknya kita (segala lapisan masyrarakat) tanamkan nilai-nilai malu mulai dari keluarga yah… 🙂
yup. betul sekali.
Semoga selalu dimasukan dalam golongan pemalu. Malu untuk berbuat kemudharatan.
aamiin
Ih puisinya bener kok. Aneh yang udah Suami istri malah gak boleh sementara yang pacaran malah dielu-elu romantis! Yaelah! Kiamat emang makin dekat!
*kenapa sy se-emosional ini?
Bukannya biasa emosional 😛
Ya, seperti si Miss*L kan yang begitu. Tapi anggun. Ahaha!
ya… semoga akan datang seseorang yang akan bilang si missil yang satu ini anggun juga…. kasihan kalau cuma dirinya sendirian yang bilang begitu 😀
Lho sudah banyak yang bilang kok pak. 😀
Tapi kayaknya baru bangun sih waktu bilang, jadi antara sadar dan tidak. Ahaha
*kesan pertama anggun, selanjutnya istighfar :p
maksudnya orang yang spesial….yang sadar sesadarrnya istighfar di awal dan selanjutnya 😀
Yg blm nikah jd iri nih klo ngelihat pasangan suami istri yg bermesra2an … 😀
ya… begitulah 😀
asyik…
kalau cium kening dan cium tangan sih boleh di depan orang.
kalau kemesraan yg lain, jangan deh.
😀
dua itu mungkin sudah menjadi kebiasaan di msyarakat kita, jadi masih tergolong wajar 😀