
“Aku ingin bunga, Ayah.”
Sejak tiga hari yang lalu, Farah menyampaikan keinginan tersebut setiap kali ayahnya mau berangkat bekerja. Namun Fadil belum juga memenuhinya. Hari ini, Fadil bertekad untuk memenuhi keinginan putri semata wayangnya itu.
Fadil berlari mengejar matahari yang hampir terbenam. Diabaikannya aroma yang menusuk hidung dari tumpukan sampah yang dinjaknya. Dirinya ingin segera memberikan sekuntum bunga kertas kepada Farah yang menunggunya di rumah.
“Bunga apa ini, Yah?” Tanya Farah ketika bunga kertas itu sudah berada di tangannya.
“Itu bunga kertas. Bentuknya seperti bunga tulip. Bunga khas Belanda.” Jawab Fadil.
“Belanda itu di mana, Yah?”
“Jauh. Kalau mau ke sana harus naik pesawat.”
“Aku bisa ke Belanda nggak, Yah?”
“Untuk apa ke Belanda?”
“Untuk melihat bunga tulip yang asli. Pasti lebih indah dari ini.”
Dada Fadil bergemuruh mendengar jawaban Farah.
“Tentu bisa. Insya Allah!” Jawab Fadil sambil menahan air matanya sekuat tenaga agar tak mengalir.
*****
“Farah, maafkan ayah. Ayah tidak bisa memberikan sekuntum bunga mawar yang indah untuk memenuhi keinginanmu. Harga sekuntum mawar masih terlalu mahal dibandingkan isi kantong ayah yang bekerja sebagai pemulung ini. Ayah berharap, bunga tulip kertas ini bisa menjadi penghibur dan penyemangat dirimu untuk meraih cita-citamu.”
Farah melipat kembali surat yang baru saja dibacanya itu mengikuti garis lipatan yang membekas di atasnya hingga membentuk sekuntum bunga kertas. Bunga Tulip. Kedua matanya basah, lalu mengalirlah sungai kecil dari kedua sudut matanya.
“Terima kasih, Ayah.” Ucapnya lirih sebelum memasukkan bunga kertas tersebut ke dalam tasnya lalu bangkit meninggalkan tempat duduknya di sebuah taman yang dipenuhi dengan Bunga Tulip aneka warna.
*****
Jumlah 253 kata untuk meramaikan MFF Prompt#42 : Bunga Kertas
Baca juga prompt sebelumnya :
Terharu … *sedih* 😦
tapi kan happy ending 😀
Merinding, asli
itu saya anggap pujian yah 😀
Mbrebes mili td di kantor
tak bermaksud bikin sedih, mbak
maaf
jadi ayah hrs bisa origami nih.. 😀
kalau nggak bisa beliin bunga asli… ya gitu deh 😀
Sedih bahagia … Jd kangen …
Endingnya Farah jd k belanda?
maaf kalau gitu.
iyah… jadi ke belanda, melanjutkan pendidikan dan jadi orang sukses 😀
mengharukan mas
iyah….
terima kasih
ayahnya keren ^^
*udah lupa pola bikin bunga ini
saya masih ingat.
kan itu foto yang dijadikan tema adalah hasil karya saya 😀 *pamcol*
terharu, merinding, bahagia dan segala macem rasa. keren ceritanya Bang.
😀
terima kasih, mas
Keren mas…., luar biasa imajinasinya.
terima kasih, mas 😀
Dramatis
melankolis
#eh
woooo, jadi hasil karya mas Rifki sendiri tho bunga kertasnya, wiii baguus *tepuktangan
ceritanya mengharukan hiks ihik ihik
yup. bunganya masih ada di meja kerja saya 😀
terima kasih
singakat, padat, tetapi situasi yang diceritakan seperti terpampang di depan mata.
jempol deh buat flas fiksi nya.
#perlu berguru disini kayaknya nih.
terima kasih, mbak.
kalau belajar ya sama-sama aja. saya juga masih belajar niru2 yang udah pada jago bikin FF
kisah yang menarik, walau hanya singkat
terima kasih…. sebab saya nggak bisa nulis panjang2 dan lagi pula untui prompt ini dibatasi sampai 300 kata saja
Terharu, merinding, jadi ingat almarhum Bapak.
Penutup ceritanya bagus:)
mohon maaf, mbak.
terima kasih 🙂
Sukses bikin brebes mili disore hari:)
padahal nggak maksud bikin sedih 😀
Kereeeen…. Pengin ke Belanda juga #eh
😀
semoga bisa ke sana, mbak
suka! 🙂
terima kasih, mbak
Beneran tercapai ya cita2nya. *Terharu
begitulah 😀
happy ending tapi bikin terharu…
terima kasih, mbak 😀