Matahari senja baru saja menyembunyikan raga. Shalat wajib tiga rakaat sudah sudah tertunai dengan sempurna. Bagi sebagian pasangan sejoli, malam minggu mungkin diisi dengan jalan-jalan berdua menikmati keromantisan suasana. Sementara sebagian lain, menghabiskan malam panjang dengan berbicara empat mata. Duduk berdua mengupas topik yang hadir di layar kaca atau bersisian di pembaringan membahas apa yang terjadi di pagi hari, siang, hingga senja.
Malam minggu kemarin, saya dan Minyu asyik ngompol. NGOMongin POLitik.
“Tanggal sembilan hari apa?”
“Belum tahu.”
“Libur nggak?”
“Harusnya libur. Kan pemilu diadakan di hari libur atau hari kerja yang diliburkan.”
“Abang pilih partai apa?”
Lalu kami membahas beberapa partai politik sesuai dengan apa yang kami tahu.
*****
Untuk menentukan partai apa yang dipilih, pikiran dan hati harus jernih. Partai dan orang-orang di dalamnya pun harus yang bersih.
*****
Menjelang pemilu, wall facebook saya diramaikan dengan status dan sharing berita seputar partai peserta pemilu dan calon presiden. Dari sekian status yang diupdate dan sharing link berita yang dilakukan beberapa kontak, saya bisa menerka-nerka apa yang menjadi pilihan mereka. Namun di antara status dan link berita yang berseliweran tersebut ada yang tak lagi sekedar ngompol, tetapi sudah masuk dalam taraf ngompor. Mereka membuat status dengan luapan emosi dan sharing link berita dengan menambahkan kalimat bernada kebencian terhadap salah satu, salah dua, salah tiga partai, dan seterusnya.
Ada dua topik berita yang disebarluaskan yang cukup mengganggu kenyamanan hati dan pikiran saya ketika membacanya. Kedua topik berita itu adalah fotoΒ kampanye yang tidak sopan dan berita yang sudah out of date.
Untuk topik pertama, selama beberapa hari ini saya melihat foto yang katanya merupakan kegiatan kampanye salah satu partai yang mrnampilkan adegan yang jauh dari norma-norma kesopanan. Kalimat yang melengkapi sharing foto tersebut menggambarkan kemarahan dan kekesalan terhadap partai yang melakukan kampanye sedemikian rupa sementara di antara simpatisan yang datang terdapat sekelompok anak-anak.
Saya sependapat bahwa kampanye yang demikian lebih banyak mendatangkan keburukan dibanding manfaat. Tetapi menyebarluaskannya di jejaring sosial apakah mendatangkan lebih banyak manfaat? Yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Yang awalnya tak melihat menjadi melihat. Bahkan bisa jadi, ketika seseorang menyebarluaskan foto tersebut terlihat oleh anaknya di belakang atau ketika orang lain membuka foto tersebut dilihat juga oleh sang anak yang ada di sampingnya atau justru ada kontak si prlaku yang masih tergolong anak-anak.
Bukankah yang demikian justru menambah jumlah anak-anak yang melihat foto tersebut? Sejatinya, orang dewasa pun tak pantas juga melihatnya π
Untuk topik yang kedua terjadi kemarin, entah tepatnya pukul berapa, saya tidak ingat. Ketika membuka facebook, saya tertarik dengan link yang memuat kata-kata “jangan percaya orang pajak“. Saya pun membukanya. Ketika membacanya, saya marah dengan punggawa salah satu partai yang saya kagumi karena memberikan pernyataan yang intinya jangan percaya orang pajak.
Saya mampir saja melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan. Namun beberapa waktu kemudian,saya membaca status kontak saya yang lain yang isinya meminta maaf karena ikut menyebarluaskan berita tersebut. Saya heran dan mencari tahu kenapa.
Begitu saya buka kembali link berita tersebut, ternyata itu adalah berita di bulan April 2010. Sudah out of date. Lalu saya pun mendapatkan link jawaban atau konfirmasi dari punggawa partai tersebut yang secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa berita tersebut tidak benar. Nah lho!
Silahkan ngompol, tapi jangan ngompor. Silahkan sharing, tapi setelah disaring.
****
“Ya pilih partai dan caleg yang terbaik.”
“Kalau nggak ada yang baik?”
“Ya tetap pilih yang terbaik di antara yang jelek.”
Tulisan Terkait Lainnya :
memilih utk perubahan.. tpi, apa iya negri ini akan berubah.. π
keinginan untuk berubah itu jelas harus ada. gimana kalau mau berubah kalau keinginan untuk berubah nggak ada sama sekali π
Betul Bang, kalo pada jelek, pilih yang terbaik di antara yang jelek. π
tapi sepertinya yang bagus lumayan banyak π
iya. saya juga lagi cek-cek profilnya Bang. π
sipppplha.
lanjut, gan! π
keliatan ya mas jaman pemilu sekarang media jadi bahan perbincangan dan oleh para partai dijadikan “senjata” pula… tapi dengan semakin terbuka dan banyaknya informasi, saya kira untuk pemilu ini seharusnya kita bisa lebih banyak pertimbangan dlm memilih… dan tak menggeneralisasi bahwa semua calon yang maju itu tidak ada yang pantas untuk dipilih.. saya yakin masih ada calon baik yang patut untuk dipilih π
optimis itu perlu ada, kan ?
π
Saya juga sering ngeshare2 tulisan ttg politik. Semoga tidak ada yg seperti mas ceritakan..
ya asal disaring dulu dan memberikan manfaat ya gpp, mbak
Biasanya sih anjuran agar tidak golput π
itu kan bagus π
Pemberitahuan tentang adanya hal tidak seronok itu perlu sekali. Sebagai bahan pertimbangan pemilih agar tahu. Kalau baru kampanye aja udah begitu, gimana nanti kalau udah jadi? Negara bakal rusak.
Tapi ya ketika share foto itu tadi yang jadi masalah. Sadarnya belum tentu tapi yang lihat sudah pasti.
Yaa yang itulah repotnya
Pemberitahuan tentang adanya hal tidak seronok itu perlu sekali. Sebagai bahan pertimbangan pemilih agar tahu. Kalau baru kampanye aja udah begitu, gimana nanti kalau udah jadi? Negara bakal rusak. —> sepakat!
mungkin akan lebih baik kalau kalimatnya aja yang dishare, gambarnya bisa dihilangkan π
Hihihi saya baru seminggu lalu mempelajari caleg2 (terutama) yg DPR RI di dapil saya. Lumayan dapil neraka juga ternyata (Jateng Dapil V, Solo dan sekitarnya).
Pantes angel lelga sampe blusukan kemari
selemat menimbang2 kalau begitu…. dan putuskan di hari H-nya
Ngak perna tertarik ama yg nama nya pemilu, suka ketawa aja kalo ada acara2 di tipi. semua bilang perubahan, semua bilang lebih baik. tapi tetep gw mesti bangun pagi ngantor hua hua hua
ya kalau nggak bangun pagi pasti kesiangan, mas π
Setuju! Pokoknya jangan golput! π
semoga bisa nggak golput π
Ya harus bisa. Kan pilih yg terbaik dari yg jelek.. π
masalah masih terdaftar di tempat tinggal yang lama π
Saya jg sempat khilaf keikutan cerita yg pertama … π
iya kah?
untung saya nggak π
Yup … Ngga th knp bs keikut2an mosting ttg politik yg begituan pdhl ngga sk politik …
Syukurlah kl ngga keikutan … π
lagi ngetrend soalnya π
Ngetrend yg bs bikin org khilaf … *geleng2 kepala* π
π
aku golput hehehehe
wah…. sayang suaranya π