[Prompt #45] Madu


“Minum ini dulu, Nay! Madu bagus untukmu.” Kutuangkan sesendok madu dari botol yang kubawa dari rumah, khusus untuk perempuan yang kini terbaring di tempat tidur. Di hadapanku.

Inaya berusaha mengangkat sedikit kepalanya untuk memudahkan diriku menyuapinya. Raut wajahnya menyiratkan rasa yang tak bisa kubayangkan. Wajar, sebab baru beberapa hari yang lalu, Inaya baru pulang dari rumah sakit setelah melahirkan anak pertamanya melalui operasi caesar.

“Terima kasih, Kak!” Ucap Inaya sambil merebahkan kembali kepalanya.

“Sama-sama.” Timpalku. “Si kecil tidurnya lelap sekali, yah?” Komentarku kemudian.

“Iya, Kak. Selepas kususui, dia pasti langsung tidur. Tidurnya juga lama.” Jawab Inaya dengan iringan senyum di bibirnya.

Pastilah dirimu sangat bahagia, Nay.

Ada rasa iri yang bergemuruh di dalam dadaku saat melihat Inaya mengusap-usap kepala bayi lelaki yang terlelap di sampingnya. Aku iri kepadanya karena bisa melahirkan anak di tahun pertama pernikahannya sementara diriku tak sanggup melakukannya di sebelas tahun usia pernikahanku. Namun aku bersyukur, Mas Huda masih tetap memegang teguh janjinya. Dirinya tak membuangku. Kami masih hidup bersama sejak benih-benih cinta bersemi di taman hati kami berdua dan dipersatukan dalam sebuah ikatan janji.

Ketika tunas ini tumbuh,
serupa tubuh yang mengakar.
Setiap nafas yang terhembus adalah kata.
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah berpautan.
Tangan kita terikat… Lidah kita menyatu…
Maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu.

Berbagai usaha telah kulakukan agar diriku bisa hamil dan mempunyai anak. Namun semuanya tidak membuahkan hasil. Hasil diagnosa dokter menyatakan bahwa Mas Huda sehat dan tidak memiliki masalah. Masalah justru berada di dalam tubuhku. Aku mandul.

“Maafkan Aku, Mas!” Entah sudah berapa kali aku memohon maaf kepada Mas Huda atas kondisi diriku.

“Tidak apa-apa, Ay.” Jawab Mas Huda. “Setiap pasangan yang sudah menikah pastilah menginginkan kehadiran seorang anak. Tetapi, anak bukanlah satu-satunya hal yang penting di dalam hidup berumah tangga. Kebersamaan kita juga penting. Kebahagiaan kita juga penting. Kehadiran anak mungkin bisa menambah kebahagiaan. Namun, jika kita ditakdirkan tidak akan memiliki anak, bukan berarti kita tidak bisa hidup bahagia, kan?”

Hahhh… Di luar itu pasir… Di luar itu debu…
Hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada.
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu.
Jiwa ini tandu… Maka duduk saja…
Maka akan kita bawa … Semua…
Karena kita adalah satu

“Assalaamu ‘alaikum!” Tiba-tiba terdengar ucapan salam dari luar rumah.

“Wa ‘alaikumus salaam.” Aku dan Inaya menjawab bersamaan.

“Nay, aku pamit dulu yah!” Ucapku.

“Lho, nggak ngobrol-ngobrol dulu dengan Mas Syam. Ngobrol bertiga kan lebih seru.”

“Enggak ah! Takut mengganggu.” Kutolak ajakan Inaya sambil bangkit dari tempat dudukku.

Segera kumelangkah keluar kamar. Di ruang tengah, aku bertemu dengan lelaki yang dimaksud oleh Inaya.

“Lho, mau ke mana, Ay?” Tanyanya.

“Aku pulang dulu, Mas. Sudah sejak tadi aku di sini menemani Inaya.” Jawabku.

“Terima kasih, Ay.” Ucapnya sambil mengecup keningku. Kubalas dengan mencium punggung tangannya.

“Oh iya, hampir lupa. Ini aku belikan madu untuk Inaya. Mudah-mudahan bisa membantu mempercepat penyembuhan dan memulihkan tenaganya.”

Kuserahkan botol madu di tanganku. Madu untuk maduku. Inaya, perempuan yang kupilihkan untuk menjadi istri suamiku, Syamsul Huda.

*****

Jumlah : 498 kata untuk meramaikan Prompt #45 : Ada Apa dengan Cinta


Baca juga prompt sebelumnya :

48 respons untuk ‘[Prompt #45] Madu

    • jampang April 4, 2014 / 07:30

      dan semuanya pun bahagia…. termasuk yang komentar 😀

      • jampang April 4, 2014 / 07:37

        eh…. balik lagi…. 😀

  1. fenny April 3, 2014 / 20:43

    Jd ingat film india “chori-chori cupke-cupke” … 🙂

    • jampang April 4, 2014 / 07:31

      kaya gimana ceritanya?

      • fenny April 4, 2014 / 09:30

        Klo itu crt nya istrinya ngga bs hamil krn rahimnya d angkat wkt anak pertamanya keguguran, trus istrinya mencari perempuan yg mau d pnjm rahimnya tnp sepengetahuan keluarga besar.
        Crt jlsnya silahkan lht filmnya d jamin mewek … 😀

      • jampang April 4, 2014 / 09:46

        bukan nikah lagi donk yah 😀

      • fenny April 4, 2014 / 17:54

        Yup … Namanya zina …

      • jampang April 5, 2014 / 07:17

        kalau pinjam rahim, mungkin bukan zina… tapi bayi tabung…. barang kali

      • fenny April 5, 2014 / 07:56

        Klo bayi tabung itu bknnya ttp pake rahim sendiri cm pembuahannya itu d luar nnt klo berhasil br d masukin k rahim istri.
        Klo ngga slh pnjm rahim ngga zina klo ce yg d pnjm rahimnya itu d nikahin dulu krn sel sperma msk k ce itu.
        Barangkali jg … *loh kok jd ngobrolin ini* 😀

      • jampang April 5, 2014 / 08:04

        bayi tabung ada yang boleh ada yang nggak. yang boleh itu kalau sperma dan sel telurnya berasal dari suami-istri. sebab ada juga proses bayi tabung di mana sperma atau sel telrnya berasal dari lelaki atau perempuan yang bukan suami-istri.

        kalau dinikahi dulu… ya nggak zina donk.

    • jampang April 4, 2014 / 07:31

      kan nggak ada kata racun sama sekali. jadi madu 100% 😀

  2. rhey April 4, 2014 / 07:11

    huaaaaa,,,,,,,, :((

  3. ysalma April 4, 2014 / 11:34

    perempuan hebat 🙂

  4. Dizz April 4, 2014 / 12:45

    astaga, astaga, astaga….
    aku speechless bacanya, mas. :((( antara nyesek, galau, tapi legit. Ah, sudahlah. *melipir*

    • jampang April 4, 2014 / 13:33

      jadi campur-campur gitu yah 😀

      • Dizz April 4, 2014 / 14:09

        Yang penting keren. 😀

      • jampang April 4, 2014 / 14:11

        terima kasih 😀

  5. pritakusumaningsih April 4, 2014 / 13:19

    Ini salah satu hikmah berislam. Dan cerita ini memberikan solusi tanpa menggurui

    • jampang April 4, 2014 / 13:34

      pasti ajaran islam itu baik, tinggal orang-orang aja mau memahaminya dengan baik atau nggak.

      *kaya yg bikin cerita udah paham aja :D*

  6. dian farida April 4, 2014 / 14:23

    Wah,ternyata..tadi sempet mikir dimadu,tapi prolognya entah kenapa bikin nggak menduga kearah sana, eh ternyta beneran gitu.. Berhasil mengecohku:).Salut aku ada istri yg begitu..

    • jampang April 4, 2014 / 14:36

      😀
      harusnya tetap dengan dugaan pertama, mbak. biar nggak terkecoh

  7. Helda April 4, 2014 / 14:45

    Katanya tidak apa2, katanya anak bukanlah satu-satunya hal yang penting di dalam hidup berumah tangga, katanya kebersamaan dan kebahagiaan berdua lah yang penting, tapiiii…. :(( maaf mas komen nya pake perasaan 😀

    • jampang April 4, 2014 / 14:47

      suaminya memang bilang begitu. tapi di akhir… kan si istri yang mencarikan perempuan lain…. dan meminta si suami menikahinya….. ya gpp pake perasaan mbak 😀

  8. RedCarra April 5, 2014 / 01:22

    Ummmm… Mas, aku nggak suka dengan pemakaian nama yang dijadikan twist itu. Semacam memang sengaja menyesatkan pembaca. 🙂

    Keep writing.

    • jampang April 5, 2014 / 07:21

      😀
      iya mbak. gpp.
      saya cuma mikir, setiap orang bisa punya panggilan yang berbeda untuk orang lainnya
      soalnya ada juga yang manggil saya dengan sebutan yang beda meski nama saya cuma satu kata 😀

  9. pitaloka89 April 7, 2014 / 12:55

    sempet mikir pas dicium kening sama suami adiknya… ternyata benar..

    • jampang April 7, 2014 / 12:58

      tapi itu bukan suami adik kandungnya. kan tidak boleh mengumpulkan kakak-adik dalam satu rumah kecuali di zaman dhulu 😀

      • pitaloka89 April 7, 2014 / 13:08

        Ya tetep saja mengundang tanya karena dicium kening sama bukan muhrim… hehe…

      • jampang April 7, 2014 / 13:12

        kan bisa jadi… si lelaki itu adalah kakaknya si perempuan. kan boleh nyium 😀

        *ngeles mulu*

      • pitaloka89 April 7, 2014 / 14:41

        hehehe… mira ketemu ade mira ga pernah gitu… :p

      • jampang April 7, 2014 / 14:45

        iya juga seh.
        nyerah aja deh 😀

  10. istiadzah April 8, 2014 / 09:27

    Kok ya kepikiran sampe madu segala ya? Nice, Bang.

    • jampang April 8, 2014 / 09:28

      tadinya saya mau buat kalau cinta lama yang bersemi kembali dan mengakibatkan perselingkuhan… tapi sad ending. kalau madu ini kan lebih baik lah 😀

      terima kasih, mbak

  11. linda April 8, 2014 / 14:45

    ah nyesek bacanya 😦

    • jampang April 8, 2014 / 14:55

      maaf jika kurang berkenan

    • jampang April 10, 2014 / 16:28

      maka hanya perempuan hebat saja yang bisa melaluinya 😀

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s