Ada beberapa alasan yang menjadi dasar dan alasan mengapa saya berkeinginan untuk menggantti handphone lama dengan yang baru di tahun 2011 yang lalu. Setidaknya ada tiga alasan. Pertama, kamera handphone lama yang kurang bagus. Kedua, koneksi ke PC/Laptop juga tidak bisa karena tidak ada bluetooth atau pun kabel USB, kecuali microSDnya dibuka dulu dan harus menggunakan cardreader. Repot. Ketiga, koneksi ke internet pun tidak bisa.
Dari ketiga alasan tersebut, alasan pertama adalah yang paling utama. Dengan handphone lama yang ada di tangan, saya tidak bisa mengabadikan Syaikhan, baik dalam bentuk foto atau pun video. Setelah handphone baru di tangan, maka ketika bersama dengan Syaikhan, saya selalu berusaha untuk mengabadikan momen-momen yang terjadi baik dalam bentuk foto atau pun vidoe.
Awalnya, Syaikhan suka untuk diambil gambar dan vidoenya. Namun seiring perjalanan waktu, Syaikhan tidak begitu suka difoto.Saya sempat berfikir bahwa ketidaksukaan Syaikhan diambil gambarnya karena dirinya menginginkan momen kebersamaan yang ada dinikmati saat itu saja dan kemudian terekam di dalam memori kita, bukan di dalam file rekaman video seperti yang pernah saya singgung di dalam coretan berjudul “My Dearest Syaikhan : Perjumpaan Berujung Tanya” . Ternyata saya salah :D*****
Syaikhan sedang menyusun mainan lego yang baru saja saya belikan. Ketika beberapa lego sudah berhasil disatukannya dalam satu bentuk sesuai dengan petunjuk, saya pinjam sebentar dan kemudian mengambil gambarnya. Selanjutnya setiap beberapa rangkain lego terbentuk, saya pinjam dan ambil gambarnya. Saya melakukannya beberapa kali hingga semua lego tersusun dan berbentuk mobil-mobilan.
Selanjutnya, saya bermaksud mengambil gambar mobil lego yang sudah jadi tersebut.
“Abi, jangan foto terus!” pinta Syaikhan.
“Emangnya kenapa?”
“Nanti pulsanya habis, lho!”
Saya tersenyum.
“Kalau foto nggak pake pulsa, Syaikhan,” saya coba menjelaskan.
“Pake, Bi.” Syaikhan tetap pada perndiriannya.
Saya pun mengalah. Mungkin maksud Syaikhan kalau mengambil foto dengan instagram yang akan menyedot kuota internet. Barangkali.
Celoteh Syaikhan Sebelumnya :
Pinternya Syaikhan, abi nya kalah 😀
Iyah 😀
Abinya narsis banget motoin … 😀
tapi sayang legonya trs yg difoto bkn syaikhannya … 😀
kan syaikhannya nggak mau 😀
hahhahahahahah Syaikhan lucu ya, celotehan anak kecil.
iya, mbak 😀
Hihihi… nggak pake pulsa kalo cuma foto, Syaikhan. Habis foto langsung di upload sana sini tuh, yang nyedot pulsa, hihihi…
mungkin syaikhan adalah seorang visioner, yanng berpikir jauh ke depan. dia tahu setelah saya foto-foto, pasti diupoload ke blog 😀
Sama seperti Shahnaz, awalnya dia suka dan bergaya setiap difoto. Tapi setelah SD dia bosen dan menghindar kalo saya foto.
memang seperti itu kali ya umumnya anak-anak 😀
Hahaha
Syaikan sekarang sekolah kelas berapa?
TK B
mau masuk SD
Ah lucunyaaa. Kategori Celoteh Syaikhan sangat menginspirasi. Mungkin saya akan niru kelak setelah anak saya sudah bisa berceloteh, gakpapa ya Pak 🙂 salam kenal, Mia..
salam kenal, mbak. terima kasih sudah berkunjung. semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi