Setelah membahas tukang cukur yang sok tahu, obrolan di masjid antara saya dan Syaikhan berlanjut dengan topik lain. Tentang hadiah.
“Syaikhan mau hadiah apa?” tanya saya.
“Terserah Abi.” jawabnya.
“Syaikhan maunya apa?”
“Terserah Abi. Soalnya Yanti mau beliin game boy.”
“Mobil-mobilan yang kecil tapi banyak, mau?”
“Terserah Abi.” jawab Syaikhan lagi.
*****
Ketiga tiba di rumah, ternyata Syaikhan menyampaikan sesuatu yang berbeda dengan apa yang kami bicarakan di masjid. “Abi beliin aku game boy aja,” katanya.
“Katanya Yangti yang mau beliin.”
“Nggak jadi. Abi aja.”
“Game boy yang ada Mario Bross, kan?”
“Iya, aku paling suka Mario Bross.”
“Game boynya warna apa?”
“Yang laki-laki, Bi.”
“Misalnya warna apa?”
“Yanga kaya gini, Bi!” jawab Syaikhan sambil menunjuk warna lingkaran berwarna biru di atas karton di sebelah permainan ular tangga yang sedang kami mainkan.
“Ini juga!” jawab Syaikhan sambil menunjuk warna lingkaran berwarna hijau di sebelah warna biru.
Syaikhan, ternyata warna favorit kita sama. 😀
Celoteh Syaikhan Sebelumnya :
Ihhhh dari mana coba dia dapat kata “warna laki laki ”
Bikin gemes aja ini anak…
🙂
kurang tahu mbak 😀
gaya ye syaikhan ‘warna laki-laki’,
kalo kata yang lain, warna laki itu hitam syaikhan 🙂
mungkin asal jangan pink aja kali uni 😀
berasa bang jampang sedang ngerayu pujaan hatinya yiap ngonrol sm syaikhan 😀
etapi iya kan yah, belahan hati nya malahan ehehe.
nah…. betul itu 😀
ternyata typo ku paraah yaah –‘
😀
dimaklumin 😀
ahaha.. terima kasih 😀
sama-sama
Like father like son dong ya 🙂
bisa jadi 😀
oh iya… mbak, nanti saya mau lempar cerita bersambung supaya mbak lanjutin yah. OK?
Okee
sudah saya posting ceritanya
meluncur…
ok
kalau warna ungu warna lelaki bukan, Syaikhan? he he he …
entahlah 😀