
“Kamu masih ingat kapan dirimu memberikan Teddy Bear ini?” tanya Lenita kepada Ronan yang sedang menata ulang kamar tidur mereka untuk menyambut kehadiran buah hati mereka.
“Masih,” jawab Ronan sambil menyeka keringat di wajahnya. “Saat itu kita berada di sebuah taman hiburan. Aku mendapatkannya karena berhasil menjatuhkan tiga buah kaleng dalam satu kali lemparan bola di arena ketangkasan. Lalu kamu membawanya saat kita berkeliling taman hiburan sambil menikmati es krim.”
“Selama kurang lebih lima tahun, Teddy Bear ini menemani kesendirianku.” Lenita mengusap perutnya yang sudah besar. “Tak lama lagi, aku tak akan membutuhkannya, sebab akan lahir bayi kita yang akan menjadi penghuni baru rumah ini.”
“Kamu akan membuangnya?” Tanya Ronan.
“Jika kamu tidak keberatan, aku akan menyimpannya di gudang.”
“Terserah dirimu saja. Boneka itu milikmu. Kamu bisa lakukan apa saja sesuai dengan keinginanmu.”
*****
Suatu malam, Lenita sedang menggendong Daisy, putrinya, di ruang tamu. Tiba-tiba matanya menangkap keberadaan boneka Teddy Bear di atas sofa.
“Ronan!” Lenita langsung memanggil sang suami yang sedang berada di dapur.
“Apa kamu yang mengeluarkan Teddy Bear dari gudang dan meletakkannya di sini?” tanya Lenita ketika Ronan sudah berada di hadapannya.
“Tidak. Aku tidak melakukannya,” jawab Ronan yang langsung membawa boneka tersebut kembali ke gudang.
“Aneh!” pikir Lenita.
Selang beberapa hari kemudian, kejadian serupa terulang kembali. Beberapa kali. Lenita kadang menemukan bonekanya tergelatak di dapur atau di ruang makan.
“Kamu yakin tidak mengeluarkan Teddy Bear ini dari gudang?” Lenita menanyakan Ronan untuk kesekian kalinya.
“Iya. Aku tidak pernah mengeluarkannya dari gudang.”
“Tapi kenapa aku sering menemukannya di dalam rumah ini?”
“Kamu tidak percaya dengan jawabanku?”
Lenita tak menjawab. Sulit baginya untuk tidak mempercaryai jawaban Ronan. Namun dirinya juga tidak bisa percaya jika boneka Teddy Bear tersebut bisa keluar dari gudang dengan sendirinya.
“Jika boneka itu mengganggumu, aku akan membuangnya.”
Lenita masih tak menjawab.
Ronan langsung mengambil boneka tersebut dan segera membuangnya ke tempat sampah di luar rumah.
“Aku sudah membuang Teddy Bear itu. Kupastikan kamu tak akan melihatnya berkeliaran lagi di rumah ini.”
*****
Lenita menyandarkan tubuh lelahnya di sofa. Sementara Daisy sudah terlelap di baby box-nya, di dalam kamar. Lenita menyalakan televisi untuk mengusir rasa jenuh menunggu kepulangan Ronan yang lembur di kantor. Tak lama kemudian, kedua matanya terpejam.
“Owaaa… Owaaaa!”
Mendengar tangisan Daisy yang tiba-tiba, Lenita terbangun, bangkit, dan langsung berlari menuju kamarnya.
Begitu masuk dan menuju baby box di mana Daisy berada, kedua mata Lenita terbelalak ketika melihat apa yang ada di hadapannya. Boneka Teddy Bear yang sebelumnya sudah dibuang oleh Ronan tiba-tiba berada di samping Daisy.
Amarah Lenita meninggi. Tangan kanannya langsung mencengkeram Teddy Bear dan membawanya ke halaman belakang rumah.
Seperti kesetanan, Lenita memukuli boneka Teddy Bear tersebut dengan sebuah cangkul kecil. Bertubi-tubi. Tak sampai di situ, Lenita menggali lubang dengan cangkul kecil tersebut, memasukkan boneka yang sudah terkoyak itu ke dalam lubang, lalu menimbunnya.
“Lenita!” teriak Ronan yang baru tiba sambil melangkah menuju kamar.
Ronan tak menemukan Lenita di kamar. Dirinya juga tak menemukan Daisy di dalam baby box. Hanya ada boneka Teddy Bear.
*****
Jumlah : 492 kata untuk MFF Prompt #53 : Ice Cream and Teddy Bear
Wowww…. Friday 13 th…
Jadi ingat boneka beruang yang banyaknya segambreng di rumah… Bukan punya aku sih, tapi punya adikku… 🙂
temanya horo, uni.
kalau yang di rumah pasti aman 😀
Iiihhh…
Serem amit..
wah part 2nya nie.
tantangannya lagi tema horor atau thriller, mbak
Tapi ku suka
terima kasih, mbak 😀
Waduh! Bisa mimpi buruk nih, yang nulis! 😛
ternyata nggak tuh 😛
waduhhh …. jadi yg dikubur itu siapa?
jadi ingat boneka besar minnie mouse yg beli dari Salabintana, bonekanya ada di kamar terus2an ada bunyi aneh tapi sesdh boneka di pindah ke ruangan lain bunyinya ngga ada lagi. Pas bonekanya dibuang besokannya ada di atas lemari …
tebak siapa coba 😀
nah lho… ada yang ngambil lagi setelah dibuang?
hmmm … siapa ye …. hanya Allah dan penulisnya aja deh yg th … 😀
mungkin kali ya ada yg ambil lg ….
Yg dikubur itu adalah Daisy, anaknya
Weww, serem banget ceritanya. Merinding. Na’udzubillah.
tema tantangan kali ini emang thriller atau horror, mbak
hmm, makanya friday 13 th. Keren banget tapi. Lanjutkan bang ! 😀
terima kasih, mbak 😀
aku sendiri mengalami, kemudian boneka anjing dan kawan-kawannya dibakar suami.
waduh…. horor beneran donk. tapi nggak samp stragis ceritanya kan?
ya,yang dibakar bonekanya, bukan anaknya.
kami diruqyah, ketika diruqyah suami dan anak2,jinnya ngaku kalau dikirim seseorang.
kalau ngaku2 begitu sebaiknya nggak usah diladenin. malah nimbulin perasaan yang nggak2. dan emang begitu tujuan setan mengganggu manusia
Serreeeeeem
Kali ini Temanya horor, mbak
sekilas mengingatkanku akan ending dari film Jelangkung. horor-nya dapet bgt.
Terima kasih, mbak 😀
Dari dulu pengin punya boneka buat temen tidur Tapi saban inget jaman kuliah ada teman jurusan lain yang kesurupan gara-gara pada punya boneka jadi bikin mikir]
boneka seh lbh cocok buat anak kecil 😀
mungkin pilih boneak yang bentuknya nggak utuh seperti bentuk makhluk hidup. misalnya guling berkepala piglet 😀
Makanya boneka tedy bearnya jangan dibuang, kan jadi marah gitu dia
ya mugkin sebaiknya begitu 😀
seyeeeemmmm
temanya horor 😀
nggg, kenapa memangnya dengan boneka itu? lalu di ujung cerita malah menggantung. ke mana lenita dan bayinya?
lenita salah bawa. dalam pandangan dia, yang dibawa adalah boneka. padahal sebenarnya itu si bayi. bayi itu dipukul dan dikubur.
ronan pulang dan melihat di box bayi cuma ada boneka teddy bear. sebab lenita dan bayinya di nelakang rumah.
Nah! Kalo nggak baca komennya Bang Jampang, aku ga tau kalo si Lenita itu salah ambil. -____- Mestinya ada clue sedikit gitu di atas kalo Lenita salah ambil. Jadi tadi aku mikirnya, Lenita bawa bonekanya, udah dipukulin n dikubur. Terus Ronan dateng liat ada teddy bear di baby box, kirain si bonekanya ajaib bisa keluar lagi dari dalam tanah. Salah persepsi yah 😀
Iya, mbak. Ada yg masih kuran. Mungkin kalau saya tambahkan ada darah di tangan Lenita mungkin bisa lebih nyambung ya, mbak.
Hiks….
masa ga nangis pas anaknya dipukulin dan disiksa?
Daisy jelas nangis. cuma di mata Lenita yang terlihat adalah bonek teddy bearnya. lenita dalam pengaruh jahat si teddy bear
halooooo … aku daaaaaaaaaaaaaaaaaaataaangggg…:D
astaga serem amat yang ini
weh… baru nongol lagi 😀
iya, temanya horor atau thriller