Bocor… Bocor…

airSaya alihkan pandangan dari layar komputer ke arah jendela. Langit di luar sana terlihat mendung. Gelap. Tak lama kemudian, langit pun menyampaikan berkahnya melalui hujan yang turun lebat.

Pukul empat sore, jam kerja kantor sudah selesai. Namun belum ada tanda-tanda hujan akan mereda. Saya kirimkan pesan melalui WhatsApp kepada Minyu di rumah, menanyakan apakah hujan turun juga. Ternyata, hujan turun merata. Tidak seperti kemarin siang.

Tak hanya mengabarkan tentang hujan yang turun juga di daerah Kebon Jeruk, Minyu juga memberitahukan bahwa langit-langit di kamar tidur kami mengalami kebocoran. Titik-titik air hujan yang berhasil menembus genting dan langit-langit kamar kami akhirnya membasahi sebagian kecil tempat tidur.

Merepotkan? Pasti. Menyusahkan? Tentu. Dan itu adalah sebuah masalah.

Jika kondisi di atas dibiarkan, maka akan menghadirkan kondisi yang lebih buruk lagi.

Jika hujan turun lagi, maka tempat tidur akan basah lagi. Lama-lama bisa rusak.

Jika hujan turun lagi dan lagi, langit-langit kamar akan menjadi lapuk dan mungkin akan ambruk. Berbahaya.

Jika dibiarkan lebih lama lagi, bisa-bisa kayu penyangga genting sebagai atap rumah juga bisa lapuk dan ambruk. Gawat! Tidak akan ada lagi kenyamanan bagi penghuni rumah, bahkan membahayakan keselamatannya.

Dalam kondisi di atas, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, pindah ke kamar lain yang tidak bocor atau bahkan pindah ke rumah yang lain, tentunya jika memiliki kamar atau rumah lebih daripada satu. Cepat. Mudah. Langkah ini menyebabkan kedua mata tidak akan melihat atap yang bocor dan mungkin bisa terselamatkan dari tetesan-tetesan hujan. Namun ini bukan penyelesaian yang bersifat permanen. Ini juga bukan penyelesaian masalah. Hanya menghindar dari masalah. Sebab ketika kembali ke rumah atau kamar yang sama, atap yang bocor masih ada, tempat tidur masih sering basah masih akan terlihat. Berulang-ulang.

Langkah kedua adalah mengambil ember atau wadah untuk menampung tetesan hujan dari atap yang bocor. Langkah ini hanya mengurangi atau menunda masalah. Bukan menyelesaikannya. Atap dan langit-langit masih tetap bocor.

Langkah yang ketiga adalah mencari sumber kebocoran, lalu dengan tangga naik ke atap untuk memperbaiki kebocoran tersebut. Bila ada genteng yang kurang rapat, dirapatkan jaraknya. Bila ditemukan genteng yang sudah retak-retak atau bahkan pecah, ganti dengan yang lebih baik atau yang baru. Langkah ini butuh tenaga ekstra bahkan mungkin biaya. Namun hasilnya, insya Allah memuaskan.

Jika kebocoran rumah yang kecil saja bisa menyusahkan dan menghilangkan kenyamanan serta membahayakan penghuni rumah, maka bagaimanakah dengan kebocoran yang dialami oleh sebuah wilayah di mana menjadi tempat bernaung sekian banyak rumah?


Baca Juga Tulisan Lainnya :

14 respons untuk ā€˜Bocor… Bocor…’

  1. rianamaku Juli 7, 2014 / 23:25

    Keliatanya ujannya deras banget ya mas, cos aku liat di TV Jakarta banjir lagi.

    • jampang Juli 8, 2014 / 06:12

      iya, mbak. lumayan. sebelum kemarin, juga udah ada daerah yang banjir.

  2. Dyah Sujiati Juli 8, 2014 / 08:18

    Kebanyakan orang sekarang suka yang instan. Kalau berfikir juga ikutan instan. Menyelesaikan masalah pun jadi instan. Sehingga solusinya hanya berlaku sepanjang instan. Orang susah diajak mikir panjang dikit, sehingga seringnya masalah itu hanya terselesaikan di tataran luar tidak ke sumber masalahnya. Lalu dalam waktu dekat kambuh lagi.
    Jadi? Mengatasi kebocoran apa pun itu mesti dari sumbernya bukan sekedar solusi simple yang ternyata tdk menyelesaikan masalah.

  3. Goiq Juli 8, 2014 / 08:49

    hal yang sama dengan rumah kami, makianya tahun ini kami mutusin untuk merenovasi rumah

    • jampang Juli 8, 2014 / 10:13

      kalau untuk renovasi, biayanya besar sekali mas šŸ˜€

  4. Chrismana"bee" Juli 8, 2014 / 09:04

    di rumah juga bocor pak, hiks hiks,… mau di benerin di aquaproof, tapi kan harus pas panas terik

    • jampang Juli 8, 2014 / 10:14

      iya yah. biar kering aquanya. kalau mendung bisa lama keringnya, apalagi kehujanan lagi

      • Chrismana"bee" Juli 8, 2014 / 10:19

        kalo kena ujan ya aquaproofnya ngelontok lagi, kan sayang beli mahal2

      • jampang Juli 8, 2014 / 10:31

        nah… itu…. šŸ˜€

  5. Amy Rahmi Juli 8, 2014 / 10:33

    jadi langkah mana akhirnya yang dipilih?hihi..

    • jampang Juli 8, 2014 / 10:33

      harusnya ya perbaiki atap biar beres semua… cuma belum sempat šŸ˜€

  6. danirachmat Juli 11, 2014 / 14:57

    Apalagi yang bocor dana negara trilyunan rupiah ya Bang.. *eaaa*
    Eh maap.. Semoga ga kejadian bocor lagi ya. Dan semoga bisa segera memperbaiki kebocorannya.

    • jampang Juli 11, 2014 / 15:21

      nah memang ke sana seh maksudnya šŸ˜€

      mungkin saya pindah rumah aja, mas šŸ˜€

      *aamiin*

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s