Sajadah menurut Kamus Bahasa Indonesia Onlne adalah alas yg digunakan untuk salat, berupa karpet dsb berukuran kecil, kurang lebih 80 x 120 cm.
Ketika saya masih anak-anak dan belum pernah mengikuti shalat di masjid, saya sering melihat para lelaki dewasa atau teman-teman saya yang lebih tua berjalan menuju masjid untuk melaksanakan shalat jum’at. Kebanyakan dari mereka mengenakan baju koko, kain sarung yang umumnya bermotif kotak-kotak, berpeci, dan tak lupa membawa sajadah di pundak mereka. Sebuah penampilan menurut saya, sangat keren!
Ketika saya sudah mulai ikut shalat berjama’ah di masjid, setelah dikhitan, saya pun pernah menirukan penampilan tersebut. Beberapa kali. Namun di masa selanjutnya, saya lebih sering tidak membawa sajadah ketika shalat jum’at. Saya masih membawa sajadah jika melaksanakan shalat di hari raya jika pelaksanaannya di lapangan.
Saya tidak membawa sajadah karena berpikir, lantai masjid yang digunakan sebagai tempat untuk sujud sudah dialasi dengan sajadah panjang ataupun karpet yang bersih dan suci. Itu saudah cukup. Jadi tak perlu lagi membawa sajadah dari rumah.
Namun saya masih sering melihat beberapa jama’ah lain yang tetap membawa sajadah dari rumah. Ukurannya bermacam-macam. Ada yang membawa sajadah dengan ukuran kecil yang hanya dijadikan alas untuk tempat sujud saja. Ada yang membawa sajadah dengan ukuran umum atau normal. Bahkan ada pula yang membawa sajadah dengan ukuran yang bisa dikatakan lebar sekali. Ada sebagian dari jama’ah yang meletakkan sajadah secara vertikal untuk digunakan sendiri. Ada pula jama’ah yang meletakkan sajadahnya secara horizontal sehingga bisa digunakan oleh dua orang untuk alas kening mereka ketika sujud.
Saya berpikir, bagi yang membawa sajadah kecil atau sadajah besar yang digunakan untuk dua orang itu tidak bermasalah dan tidak menyebabkan barisan jama’ah menjadi longgar atau renggang. Tetapi, bagi jama’ah yang membawa sajadah besar dan menggunakannya untuk seorang diri akan mengakibatkan barisan menjadi renggang dan longgar. Akan ada ruang di antara kaki-kaki para jama’ah. Sebab, menurut perkiraan saya, jika dua buah sajadah besar tersebut disatukan, maka lebar dua sajadah tersebut bisa ditempati oleh tiga orang, bukan hanya dua orang.
Semalam, saya mendapati kondisi di mana jam’ah di sebelah kiri saya membawa sajadah yang lebar. Kedua kaki jama’ah tersebut berada di tengah sajadah dan menyisakan ruang sajadah di sisi kanan dan kirinya. Ada perasaan tak enak jika saya merapatkan kaki kiri saya ke kaki kanan jama’ah tersebut dan menginjak sajadahnya. Jadilah terdapat ruang kosong di antara kaki kanan jama’ah tersebut dan kaki kiri saya.
“Rapatkanlah barisan, saling mendekatlah, rapatkan pundak. Karena demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya aku melihat syetan-syetan itu berlarian di antara barisan.” (HR. Nasa’i).
Dari Nu’man bin Basyir rodhiyallohu’anhu, beliau berkata, ”Rasululloh shallallahu’alaihi wassalam pernah menghadap manusia dengan wajahnya seraya mengatakan, Rapikanlah shof-shof kalian (3x). Demi Alloh, kalian merapikan shof kalian, atau kalau tidak maka Alloh akan menjadikan perselisihan diantara hati kalian.’ Nu’man berkata, ’Lalu saya melihat seorang merapatkan bahunya dengan bahu temannya, lututnya dengan lutut temannya, dan mata kakinya dengan mata kaki temannya.” (HR. Abu Dawud no. 662).
Mungkinkah karena fenomena sajadah di atas dapat dikatakan sebagai ilustrasi kondisi masyarakat saat ini, di mana persatuan dan kesatuan amat mudah terpecah belah sehingga mudah diadu domba? Mungkinkah ada sosok iblis yang berdiri di balik sajadah-sajah lebar itu? Wallahu a’lam.
*****
Debat capres dan cawapres sudah berlalu. Agenda pemilihan umum capres dan cawapres pun sudah dilaksanakan. Namun berita seputar pemilu masih mewarnai media massa. Namun, di antara berita dan link-link berita tersebut, terselip dengan berita tentang bumi Palestina yang dibombardir oleh Israel. Korban jiwa berjatuhan.
Di hari kedua agresi militernya, pasukan Israel telah menembakkan serangan ke lebih 500 sasaran yang mengenai rumah-rumah penduduk, masjid, dan area pertanian di jalur Gaza, yang menyebabkan 74 orang warga mati syahid dan 500 lainnya terluka. [sumber]
Jika di sini, kita hanya berjuang melawan lapar dan dahaga, perjuangan warga Palestina jauh lebih berat. Mereka mempertaruhkan nyawa, mewakili kita di sini, untuk mempertahankan bumi nan suci tempat berdirinya Masjid Al-Aqsha yang menjadi warisan bagi umat muslim di seluruh dunia.
Semoga kesuraman di bumi palestina cepat berlalu… Salam silaturrahim. Ditunggu kunjungan baliknya untuk tulisan terbaru saya… 😀
aamiin.
sudah ke tkp
Bukan bermaksud ga sensitif ya Bang, saya juga ikut sedih dengan yang kejadian di Palestina dan pengen bantu kesusahan di manapun juga. Tapi jangan sampai terpancing dan menjadikan isu ini masalah agama semata. Baca status temen di facebook juga sih, ada cerita kalau ternyata ada pihak yang sengaja memancing serangan israel ini dengan mulai menyerang. Apapun semoga krisis ini segera bisa dihentikan. Hiks. Sedih bacanya.
mungkin kalau persatuan dan kesatuan umat terjaga, nggak akan ada hal yang terjadi seperti di palestina dan papua, tapi mungkin sudah sunnatullah menjelang akhir zaman…. saya menganalogikan persatuan dan kesatuan itu dengan kondisi shalat berjama’ah di atas, mas. yang kurang rapat saat berdiri di dalam barisan shalat.
wallaahu a’lam apa ada kaitannya atau nggak
Posisi palestina adalah DIJAJAH. DIDUDUKI PAKSA tanah mereka. Lalu ketika mereka melawan apakah mereka salah?
Saya setuju dengan analogi sajadah-nya. Karena, bahkan untuk memahami posisi Palestina saja, kadang kita kesulitan.
Sy juga setuju dengan ending tulisan pak Jampang. Akan jauh lebih baik jika Sekarang pemerintah Indonesia bisa berdiplomasi sehingga Israel menghentikan serangan. Mungkin di antara yang mampir baca tulisan ini bisa melakukan hal itu.
sejarahnya kan memang begitu. tanah palestina dicaplok. jadi ya nggak salah.
jadi bias karena longgarnya ikatan dan media yang menyesatkan
terima kasih 🙂
kita yang jauh disini bisa mendoakan supaya keadaan disana bisa aman lagi dan membaik.,. 😦
sedih liatnya..
setidaknya, berdoa adalah hal yang paling mudah kita lakukan.
iah om… 😦
*berdoa*
semoga Allah memberikan perlindungan buat saudara-saudara kita di palestina.
soal cowok pakai baju koko, dari dulu saya berpendapat kalau laki-laki pakai baju koko itu gantengnya naik 2 kali lipat 😀
aamiin.
😀
kayanya saya pernah baca tulisan mbak soal laki-laki yang pake baju koko dan shalat di masjid… pegawai di kantor kayanya yah
iyaa. tapi kalau di kantor ga pakai baju koko sih. tapi tetap ganteng, apalagi kalau habis wudhu 😀
pastinya…. uhuk
bersatu kita teguh berceri kita runtuh …
iya, kang. betul
Ya Allah, Gusti. banyak saudara-saudara kita yang hidupnya tidak diselimuti kedamaian, kematian menjadi pemandangan yang bisa. Gusti, semoga selalu dapat perlindungan, Palestina bisa segere terbebas. di Papua juga, semoga keadaan semakin membaik.
aamiin yaa rabbal ‘alaamiin
Dalam Al-qur’an perang di Palestina sampai akhir zaman … kasihan saudara-saudara kita disana … kita disini hanya bisa berdo’a supaya mereka selalu dilindungi Allah …
Klo masalah sajadah shaf perempuan banyak yang begitu, kadang klo lihat shaf laki-laki jadi bertanya2 bisa ngga ya seperti itu (rapat-rapat) 🙂
aamiin
harusnya bisa. kan cuma geser doank 😀
Kadang kita hanya mampu berkata namun bingun mau melangkah.
membantu sesama hukumnya wajib tanpa harus membedakan karena di mata Allah kita sama, namun alangkah baiknya yang menolong yang paling dekat namun tetap tidak melupakan yang jauh dan kita berdoa untuk kebaikan bersama.
Ini cuma kata hati saya….
masing-masing memang punya pemikiran dan pertimbangan sendiri-sendiri, mbak
Yang diperlukan saat ini Doa dan bantuan bagi saudara muslim di Paletina, semoga agresi itu cepat selesai.
Syaf perempuan lebih banyak yang renggang malah.
Indonesia tetap bersatu dari Sabang sampai Merauke, dan pembangunan semakin merata.
dan palestina bisa merdeka. aamiin.
mungkin shafnya harus diperbaiki, uni 😀
ijin menyimak mas bro 😀
silahkan
Terkutuklah zionisme israel yang tanpa perikemanusiaan itu. Herannya, kenapa Arab Saudi diam aja? Itulah kalo udah dicengkram amrik sialan.
tadi lihat berita kalau arab saudi siap mengucurkan dana bantuan buat palestina
Tentang shafshalat dan sajadh di jemaah perempuan, lebih parah…
hhmmm…. saya belum pernah lihat seh 😀
soalnya kalo aku liat di mesjid2, jemaah laki2 seperti lebih paham adab shalat dr jamah wanita. Shaf lebih rapat dan rapi. Kalao ada beberapa orang yang datang pas setelah shalat jemaah, para pria ini langsung shalat berjamaah lagi kan yaa… gitu seterusnya. Dan kalo ada yang lagi shalat sendiri trus ada yang baru dateng, yang baru dateng nepukin pundak biar bs jemaahan. Kalau jemaah wanita kan ngga ada yang kaya gitu.
Dan ngga cuma jemaah yang jaraknya jauh, bahkan kadang2 sajadahnya lebarpun ada jarak. kebayang ngga tuh, 2 orang jemaah harusnya bisa jadi 4 orang.
kebanyakan jamaah pria memang seperti disebutkan itu.
kalau gitu ya uni bisa bantu ngasih tahu yang lebih baik gimana 😀
Kadang2 dicoba, misal, mba sis ibu, geser ke sini dikit, rapetin dikit… yang ada dipelototin…
Mau deket ke dia yang di sebelah lagi lebih banyak jamaahnya.
Kalau di tempatku (kampung) udah terbiasa hampir setiap jemaah wanita nyuruh rapetin shaf… Jadi suka kebawa kesini juga. Tapi ya itu, responnya ngga bagus…
iya seh. tergangtung yg diajak, apakah mereka tahu tentang yang kita ajak dan apakah mereka mau mengikuti…. kan ada juga rasa gengsi 😀
bener… 🙂
sangat miris sekali bila melihat korban anak2 yg tidak berdosa
semoga segera berakhir
Kadang suka gemes sama orang yang pas dideketin untuk ngerapatin shaf, tapi dianya malah geser-geser menjauh -_-“.
Emang sih, masalah Papua kurang publikasi dan diperhatikan secar khusus, walaupun masih dalam ruang lingkup satu negara tapi kalo gak ada informasi-nya, kita juga gak tau masalahnya apa dan gimana membantu-nya. Mudah-mudahan kedepannya Papua lebih diperhatikan, terutama soal kesehatan, pendidikan, dan penanaman Islam untuk anak-anak Muslim Karena kemarin nonton hafiz dunia di Trans TV disorot anak-anak muslim Papua yang berbakat menjadi hafiz/hafizah.
kalau kata salah satu capres, soal bantuan kepada setap warga negara tanggung jawab pemerintah, ada di APBN 😀
Kapan ya Yahudi dikutuk jadi kera lagi?
wallaahu a’lam