
Aku harus memindahkan hasil rampokan dan juga tubuh Danu yang kupendam dua hari yang lalu. Segera, sebelum diketahui oleh orang lain, terutama polisi yang pastinya akan terus melakukan pengejaran.
Kulemparkan pandangan ke semua penjuru mata angin. Setelah kupastikan tak ada tanda-tanda keberadaan orang lain, aku segera turun dari cabang pohon tempatku berada semula.
Malam merambat pelan. Purnama menggantung di langit memandikan bumi dengan cahayanya. Kuambil senter dari dalam tas untuk kujadikan penerang tambahan.
Sekitar lima menit menyusuri jalan setapak, akhirnya kutemukan apa yang kucari. Sebuah titik di jalan setapak yang kutandai dengan setumpuk kayu.
Kusingkirkan tumpukan kayu tersebut ke pinggir jalan setapak. Kukeluarkan sekop kecil dari dalam tas dan mulai menggali tanah yang masih sedikit gembur.
Keringat mulai membasahi wajah dan tubuhku. Semakin dalam aku menggali, jantungku semakin cepat berdetak.
Akhirnya kutemukan bungkusan kain yang berisi hasil rampokan yang menindih tubuh Danu. Segera kuangkat bungkusan tersebut.
Kupandangi tubuh Danu dengan dua buah lubang peluru di dada yang berlumuran darah. Aku harus memindahkannya ke tempat yang lebih aman.
Ketika kucoba mengangkatnya, tiba-tiba kedua mata Danu terbuka. Belum hilang keterkejutanku, sebuah pukulan keras mendarat di wajahku. Kemudian menyusul sebuah tendangan ke arah perutku. Aku terdorong ke belakang dengan keras hingga membentur dinding lubang yang baru saja kugali.
Kulihat Danu berdiri.
“Danu? Kamu masih hidup?” ucapku sambil menahan rasa sakit.
“Diam kau, penghianat!” balas Danu sambil mencekik leherku dengan kedua tangannya.
“Seharusnya kau sudah mati. Aku menembakmu dua kali.”
“Kau bisa menembakku, tapi kau tidak bisa membunuhku!”
Tangan Danu semakin kuat mencekik leherku. Aku sulit berkata-kata dan tak leluasa bernapas.
“Bagai…mana … mung…kin?”
“Untuk membunuhku, seharusnya kau memenggal kepalaku dan menggantungnya. Hanya itu yang bisa mengalahkan ilmu Rawa Rontek yang kumiliki.” jawab Danu.
“….” Aku tak bisa berkata-kata lagi . Pandanganku mulai buram.
“Karena kau sudah tahu, maka bawalah rahasia itu ke neraka!”
—oOo—
Pas 300 Kata Untuk MFF Prompt #64: Pile of Wood Sticks
Baca Juga Prompt Lainnya :
- [Prompt#135] Pacar Sesaat
- [Prompt#121] Kutu-Kutu Hendak Menjadi Kupu-kupu
- [Prompt#120] Hanya Sejengkal
- [Prompt#119] Perbedaan
- [Prompt#118] Perjumpaan Kembali
- [Prompt#117] Senyum Ibu
- [Prompt#116] Lidah Perempuan
- [Prompt#115] Sayap yang Patah, Hati yang Terbelah, dan Jaring Laba-laba yang Lemah
- [Prompt#114] Ada Apa Dengan Cintana?
- [Prompt#113] Adin dan Sani
Wuuaaa bunuh2an dehh
susah nyari ide yang lain 😦
ngomong-ngomong, ilmu rawa rontek itu semacam ilmu kekebalan tubuh gitu ya, mas?
bisa dibilang gitu. didapat karena bersekutu dengan setan atau jin
untuk mendapatkan ilmunya serem juga ya kang kalau gitu 🙂
jangankan bersekutu, ngeliat atau ketemu aja saya gamau 🙂
semoga Allah melindungi kita dari yang demikian itu. aamiin
Cara baru nih, memendam hasil kejahatan di jalan setapak. Biasanya di tempat yang tidak dilewati orang 😀
Tapi konon katanya tempat yang paling tidak aman adalah tempat yang paling aman *sotoy 😀
diilhami dari taktik sepakbola, pertahanan terbaik adalah menyerang
eh… nyambung nggak yah? 😀
wahh.. punya ilmu kebal rupanya.
kira-kira begitu, mas
Iiiiiiiyyy, kayak zombie nih, Bang? Seremmm….
kalau zombie nggak bisa mikir. ini masih sebagai manusia normal, mbak
mantaaap…ajian rawa rontek, aku serem liat videonya mas…
video apa mbak?
video pendek yg di awal postingannya mas.. 😀
sepertinya itu bukan video. cuma gambar animasi aja, mbak
ahahahahahahja serem..
nakanya bunuh orang itu pilih2 *eh
itu temannya sendiri yang dibunuh
serem..
makanya bunuh orang itu pilih2 *eh
si aku dan danu sama2 perampok. makanya danu nyebutnya penghianat
kurang survei terhadap calon korban yang punya ilmu kebal ternyata, akhirnya jadi korban.
keduanya sudah berteman dekat, tapi belum kenal luar dalam 😀
Ilmu rawa rontek, salah satu ilmu yang bikin merinding penjajah dulu…
Jadi Danu nya gak bisa mati ya bang..?
tapi kalau di film2 laga jaman dulu, yang punya ilmu begituan jadi penjahatnya bang, jadi penghianat negara.
ada kelemahannya, bang. danu mengakuinya di akhir cerita
Hooh… inget film jaka sembung, penjahatnya punya ilmu ini…
Tapi yang tau rahasianya khan mati duluan bang
iya. film jaka sembung
ya mungkin yang punya ilmu lebih tinggi, teman seperguruannya, atau gurunya tahu kelemahannya
tadinya mau ditambahin. setelah Danu ngomong gitu, ternyata polisi data dan mengetahui kelemahan danu dan langsung ditebas lehernya. cuma dibatasin sama jumlah katanya sampe 300 kata doank 😀
😀 ditunggu cerita selanjutnya
kan udah dikasih bocorannya, bang. cuma segitu doank idenya 😀
baru tahu ada ilmu rawa rontek
kalau di film2 laga tahun 80-90an sering diangkat jadi tokoh antagonis si pemilik ilmu ini, mbak
Ooo. Dulu taunya cuma nonton doang. Hehe
😀 ya gpp. nggak wajib tahu koq
wah serem banget
btw saya suka sekali postingan ini
terima kasih, mbak
Hiiii… Cocok ni dibaca pas lg sendirian….
😀
untung ceritanya nggak dibikin panjang, bisa lebih mengerikan
seru
terima kasih 😀
Keren.. ini yang cerita akhirnya mati ya.
terima kasih. iya, mbak
Waduh
apanya yang sakit?
mas biar punya ajian itu gimana caranya mas?
nggak ngerti 😀
yang pasti ilmu semacam itu hasil bersekutu dengan setan, mas. seperti halnya pesugihan
Huaa, si Danu-nya serem banget..
kan tema prompt kali ini horror gitu
jadi inget drama radio bertahun lalu Bang…
cerita di atas diilhami dari film laga sekian tahun lalu, mas
serem banget ceritanya. tapi suka sama ceritanya. 🙂
terima kasih 😀
Btw, berapa lama Danu udah dikuburin? Barusan kayaknya ya… Dadanya masih berlumur darah.
Di paragraf pertama di sebuatkan dua hari yg lalu mbak.
lain kali jgn dikubur di tanah, entar hidup lagi! hehehe
karena belum tahu kelemahannya, makanya jadi gitu 😀