Minggu malam, saya menyalakan televisi untuk menikmati makan malam saya bersama Minyu di rumah. Biasanya, di kisaran pukul tujuh atau delapan malam di dua buah stasiun televisi akan menayangkan film-film yang lumayan bagus. Saya tak ingin menyaksikan sinetron jika ada tayangan lain yang lebih enak ditonton.
Stasiun televisi pertama ternyata tidak menyangkan film seperti malam-malam sebelumnya, melainkan sebuah pertandingan sepakbola. Mungkin memang jadwal di minggu malam dikhususkan untuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Ternyata saya tidak hapal dengan jadwal acara di stasiun tersebut.
Saya berpindah ke stasiun televisi kedua. Sebuah film sedang diputar. Sebuah film lama. Saya bisa menebak langsung dari tampilan gambarnya. Dari musik yang mengirinngi adegan yang sedang berlangsung, saya bisa menebak siapa pemain film tersebut, Si Raja Dangdut.
Karena saya tahu kalau Minyu tidak suka dengan lagu dangdut, walaupun yang menyanyikannya adalah suaminya sendiri, saya mengganti ke lain stasiun. Lalu saya mendapatkan sebuah tayangan yang bertajuk “Laki-laki Bawang” yang dibawakan oleh seorang motivator handal, Mario Teguh. Saya jadikan tayangan tersebut sebagai pilihan untuk menemani makan malam.
Bawang, dalam hal ini adalah bawang merah, merupakan salah satu jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu dapur untuk menyedapkan rasa masakan. Bagian yang paling banyak digunakan dalam memasak adalah umbi dan daunnya. Umbinya sendiri memiliki lapisan-lapisan. Jika bawang merah diiris atau lapisannya dikupas, maka akan membuat mata pedih bahkan sampai mengeluarkan air mata. Menangis.
Maka laki-laki bawang, adalah laki-laki yang suka membuat perempuan menangis. Jika semakin banyak lapisan bawang yang dikupas maka mata semakin pedih dan air mata yang keluar semakin banyak, maka laki-laki bawang adalah laki-laki yang semakin dikupas sifat aslinya, semakin pedih mata perempuan yang berada di sisinya.
Dalam tayangan tersebut, ada sebuah polling tentang bagaimana wanita menyikapi laki-laki bawang tersebut. Pertanyaannya adalah “Apakah yang harus dilakukan oleh wanita jika kekasihnya lebih sering membuatnya menangis?”
Ada tiga jawaban yang bisa dipilih oleh responden.
- Tidak menikahinya, memutuskan hubungan.
- Menunggu sampai dia berubah, baru menikahinya.
- Menikahinya, karena orang bisa berubah
Hasil dari polling tersebut adalah, 61% memilih jawaban A, 20% memilih jawaban B, dan 19% memilih jawaban C. Selanjutnya, Tiga orang perempuan yang mewakili jawaban masing-masing kemudian diminta naik untuk diajak berdiskusi.
Perempuan yang memilih pilihan C meyakini bahwa jika dirinya menjadi istri yang baik, maka suaminya kelak akan berubah menjadi baik. Sebab lelaki memilih perempuan baik untuk menjadi istrinya dengan dasar bahwa dirinya ingin berubah menjadi baik.
Perempuan yang memilih pilihan B karena merasa pilihan itu adalah pilihan yang paling aman. Sebab jika memilih A yang langsung memutuskan hubungan, padahal di kemudian hari ternyata lelaki itu bisa menjadi baik, itu artinya dia telah melepaskan kesempatan untuk mendapatkan suami yang baik. Sedangkan jika memilih C, menikahinya, dirinya belum mengetahui apakah sebenarnya lelaki tersebut adalah lelaki yang baik dan akan menjadi suami yang baik. Jadi pilihan B yang paling aman. Menunggu. Jika si lelaki berubah menjadi baik, maka akan menikah. Jika tidak berubah menjadi baik, maka akan meninggalkannya.
Perempuan yang memilih pilihan A, karena menganggap pilihan B dan C adalah wasting time. Buang-buang waktu. Menurutnya, lelaki yang sering membuat kekasihnya atau istrinya menangis adalah lelaki yang tidak menghargai perasaan istrinya. Lelaki yang seperti itu tidal layak untuk dipertahankan.
Dari ketiga perempuan tersebut, bisa dipastikan bahwa perempuan yang memilih pilihan C (selanjutnya saya tulis Perempuan C) adalah perempuan yang paling sering menangis. Sebab lelaki yang dipilihnya adalah lelaki bawang. Namun dirinya berkeyakinan bahwa, KALAU dirinya memiliki pondasi yang kuat, maka dirinya bisa mengubah lelaki bawang menjadi lelaki yang baik ditambah dengan keyakinan bahwa setiap orang BISA BERUBAH.
Yang perlu dicatat dari jawaban Perempuan C adalah “KALAU” dirinya memiliki pondasi yang kuat. Bagaimana jika tidak? Setiap orang memang BISA BERUBAH, tapi menjadi apa? Berubah menjadi baik atau malah menjadi lebih buruk?
Jika saja Perempuan C tidak kuat dan lelaki bawang tidak bisa berubah menjadi baik, maka Perempuan C hanya bisa menangis dan menangis karena kepedihan yang makin dirasakan ketika setiap kali mengupas kulit bawang semakin dalam.
Ketika Perempuan C ditanya, apakah dirinya adalah orang yang mudah berubah? Jawabannya adalah TIDAK. Sebuah jawaban yang justru berbalik kepada dirinya sendiri. Jika dirinya saja tidak mudah untuk berubah, maka orang lain juga bisa seperti itu. Jika dirinya tidak mudah untuk berubah, maka bagaimana dia bisa menuntut lelaki bawang untuk bisa berubah? Apakah yang demikian itu adalah ciri seorang perempuan? Egois?
Perempuan yang memilih pilihan B (selanjutnya saya tulis Perempuan B) memberikan kata kunci yaitu “MENUNGGU”. Menurutnya, lelaki bawang pada satu waktu mungkin buruk, tetapi di saat yang lain MUNGKIN akan berubah menjadi baik.
Setiap orang memang bisa berubah. Jika demikian, maka pertanyaan selanjutnya adalah, KAPAN lelaki bawang itu akan berubah?
Karena terkait dengan waktu, maka harus ada TARGET waktu yang ditetapkan untuk meyakinkan apakah lelaki bawang itu berubah atau tidak. Berapa lama?
Saat ini, Perempuan berusia 21 tahun dan punya target untuk menikah di usia 27 tahun. Jadi selama rentang waktu sekian tahun, dia akan menunggu si lelaki bawang akan berubah atau tidak.
Tanpa disadari oleh Perempuan B, selama lima atau enam tahun menunggu, dirinya menjadi perhatian dari para lelaki lain. Para lelaki lain itu mungkin akan bertanya-tanya, seperti apa seh lakai-laki yang menjadi selera perempuan B? Kenapa seh Perempuan B itu laki-laki mau menemani laki-laki bawang itu? Kenapa seh Perempuan B masih berharap dengan laki-laki yang kurang baik itu? Jangan-jangan dirinya sudah “di-apa-apain” oleh laki-laki bawang itu!
Lantas, jika setelah lima atau enam tahun menunggu ternyata laki-laki bawang itu tidak bisa berubah menjadi baik dan kemudian Perempuan B memutuskan untuk meninggalkannya dan bermaksud mencari laki-laki lain, bagaimanakah pandangan para lelaki lain itu yang mengetahui bahwa selama lima atau enam tahun Perempuan B telah berhubungan dengan laki-laki bawang? Apakah penilaian mereka tetap memandang Perempuan B adalah perempuan yang baik atau penilaian mereka akan turun drastis?
Perempuan yang memilih pilihan A (selanjutnya saya tulis Perempuan A) adalah perempuan yang memiliki sikap yang tegas. Ketika dirinya mengetahu bahwa lelaki yang medekatinya atau yang berada di sisinya adalah laki-laki bawang, maka saat itu pula dia mantap untuk meninggalkannya. Menurut pandangan Perempuan A, masih ada laki-laki lain yang memiliki sifat yang baik yang bisa dipilih sambil meningkatkan kwalitas pribadi.
So, kepada para lelaki, apakah Anda ingin menjadi laki-laki bawang untuk perempuan yang mendampingi Anda?
Kepada para perempuan, apakah yang akan Anda lakukan jika laki-laki di sisi Anda adalah laki-laki bawang?
Wallaahu a’lam.
Tulisan Terkait Jodoh Lainnya :
Tentu akan saya tinggalkan, saya tidak menjamin dapat merubah seseorang. 🙂
baru tau ada laki-laki bawang.
mesake’ perempuannya –‘
hihi istilahnya keren juga ya lelaki bawang, kadang lelaki terdekat bisa jadi lelaki bawang lho 🙂
istilah baru, teh. kadang2 lelaki juga bisa membawangi diri sendiri 😀
Kasihan juga si abang penjual martabak telor ya bang 😀
Udah pasti dirinya disebut lelaki bawang karena setiap hari bergelut dengan daun bawang
k’lo si bunda mah pasti milih yang A dah ga bisa ditawar-tawar… 😥
tukang nasi uduk juga, pake bawang goreng 😀
😀
😀
4. Fry him.
iyah. jangan dekatin laki bawang kalau bukan bermaksud untuk menggorangnya 😀
like this !!!!
😀
Saya tidak berkesempatan menonton acara Mario Teguh kemarin. Saya pikir laki-laki bawang adalah hanya sebagai pelengkap saja, adanya dianggap tidak ada. ternyata sata salah. Maka kalau bisa jadilah laki-laki yang mengusap air mata perempuan.
saya baru sekali nonton hampir full. belum pernah sebelumnya.
iya, jadi lelaki yang baik, bukan laki-laki bawang
Saya termasuk orang yang tidak percaya orang dengan mudah bisa berubah. Kalau seorang laki-laki termasuk kategori laki-laki bawang, sulit bagi dia untuk berubah. Yang bisa mengubahnya hanyalah dirinya sendiri, bukan orang lain (dalam hal ini perempuan B atau perempuan C).
Tidak masalah juga seandainya seorang perempuan ingin memberi kesempatan kedua kepada laki-laki bawang. Everyone deserves a second chance, right? Tapi, ya perlu ditegaskan juga berapa lama dia akan menunggu. Seandainya sudah ditentukan waktunya dan ternyata si laki-laki bawang tidak berubah, ya tinggalkan saja.
setiap orang punya pilihan dan sebaiknya punya kesanggupan atas apa yang dipilihnya tersebut
Sabar, berdo’a, dan mengoreksi diri … *sok bijak* 😀
😀
saya juga menonton acara itu minggu malam hehehe, setidaknya sudah membuka mata hati saya hahah bahwa saya memilih No 1 bersikap tegas walaupun umur sudah di ambang 30 huahahaha..
semoga yang terbaik nantinya yang menjadi pasangan hidup 😀
aamiin
super skali
untung ga jadi nikah ama laki laki bawang
alhamdulillah kalau begitu 😀
alhamdulillah
saya nontonnya telat..30 menit setelah opning
baru tahu arti dai laki laki bawang
kirain pupuk bawang–yg artinya kecil sendiri / yang lemah
kalau itu istilah di tempat saya namanya anak bawang
saya masih boleh memilihkah? 😀
silahkan memilih kalau laki-laki yang mendampingi adalah laki-laki bawang 😀
Lihat kaca. Semoga sih saya bukan lakilaki bawang.
aamiin, semoga bukan, mas
Amit-amit jangan sampai teman-teman blogger perempuan mendapat lelaki bawang ya 🙂
aamiin. semoga enggak, mbak
tinggalin dong bang, ngapain punya hubungan tapi ga happy malah bikin nangis, perihnya tuh di sini ” nunjuk dada”
sepakat, mbak
lucu bgt gambar bawangnya
boleh nemu dan free 😀
kirian buat sendiri hehehe
saya nggak bisa gambar. makanya nyari aja
hihi tp bgs ilustrasinya
terima kasih
yw 🙂
Aku pilih pilihan D, mencari laki-laki cabe, karena aku bawang(ijo). Bawang kalo udah ketemu cabe bisa diolah buat nyambel bawang hahaha
#Nyariin ulekan & munthu
Aku mah capek ya kalo pilih yang C, nangis mulu, pengennya itu ketemu cowok yang bisa bikin ketawa dan bahagia, bukan yang sering bikin si cewek nangis huhuhu
bawang ijo itu yang kaya gimana yah? 😀
Yang lucu itu lho hehe
oooo…. mirip-mirip pelawak kali yah… kan lucu 😛
ada manisnya juga gitu dikit #hoekkk
dia muntah sendiri 😀
gara-gara nyium bau bawang
tadi bukannya ngaku bawang?
masa bawang nyium bawang 😀