
Jika Anda menulis tentang kejadian dan peristiwa yang pernah Anda alami, maka foto seperti apa yang sekiranya cocok untuk menjadi cover atau sampul bukunya?
Saya akan menggunakan pertanyaan di atas untuk memilih foto untuk ikut meramaikan Weekly Photo Challenge kali ini yang mengangkat tema “Covert Art”. Foto di atas adalah jawabannya.
“Jejak-jejak yang Terserak”, adalah judul yang saya pilih untuk foto di atas. Judul yang sama dengan blog yang saya miliki. Judul yang sama pula dengan buku yang sudah saya terbitkan yang tulisannya bersumber dari blog. Bagaimana proses mengubah blog menjadi buku, bisa dibaca di sini.
Foto di atas, menurut saya pribadi, sangat mewakili cerita-cerita yang saya tulis di blog ini. Sebab dalam setiap peristiwa dan kejadian yang saya alami –mungkin juga berlaku untuk orang lain— dipastikan ada langkah yang diayunkan. Dan setiap ayunan langkah tersebut, pasti meninggalkan jejak meski tidak selalu bisa dilihat dengan pandangan mata, namun bisa didengar oleh telinga, dirasa dengan hati, dan dikenang dalam ingatan.
Setiap langkah kaki yang menyusuri jalan-jalan kehidupan, akan meninggalkan jejak-jejak yang terserak di setiap detik yang berlalu, di setiap tempat yang dituju, di setiap kata yang didengar, di setiap bentuk yang dilihat, dan di setiap perbuatan yang dilakukan. Jejak-jejak tersebut akan menjadi kenangan, pemikiran, sekaligus renungan. Pada langkah yang kesekian, sepahit atau semanis apapun kenangan itu, sebanyak atau sesedikit apapun renungan itu, serumit atau sesederhana apapun pemikiran itu, berhentilah sejenak.
Berhentilah sejenak, agar diri lebih arif dan bijak dalam memahami apa yang sudah dilakukan, apa yang sedang dilakukan, dan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Hikmah-hikmah naratif yang tersimpan di setiap penuturan ceritanya, mengajak diri agar lebih awas dalam melangkah, agar diri lebih memperhatikan sekitar, agar diri bisa lebih bersyukur.
Alasan lainnya saya memilih foto di atas adalah karena saya pernah mendesain sebuah cover yang diperuntukkan untuk buku “Jejak-jejak yang Terserak” versi indie beberapa tahun lalu. Saya menggabungkan foto di atas dengan beberapa foto lainnya dan kemudian jadilah hasilnya seperti dua gambar di bawah ini.
NB : Kedua cover di atas sudah tidak beredar lagi dan berganti dengan cover di pojok kanan atas blog ini 😀
Lihat Juga Foto Weekly Photo Challenge Lainnya :
Sangat pas mmg korelasinya dgn judul bukunya.
terima kasih, mas
Cakep cover artny… di imajinasi malah kebayang cewek yg pke baju putih jalan d pingiran pantai haha.
lebih romantis kalau jalannya berduaan 😀
Haha akh mas jampang tau aja
😀
bagus mas.. sesuai dengan judul bukunya mas.
terima kasih 😀
Setujuuuuu. Pas banget ama jundulnya m. Rangkaian jejak panjang yang mengukir bumi.
itu fotonya saya ambil pas di banda aceh. lumayan lama main di pantai, mbak. jad bisa ngambil foto itu
jejak-jejak yang terserak itu
tak mudah tersaput lagi
oleh angin, dan waktu
iya. kalau jejak yang di pantai seh pasti cepat hilang. cuma kalau jejak kehidupan pasti akan tersimpan terus
Hehehe, fotonya memang pas banget ya 😀
terima kasih. dibikin pas 😀
cantik ya jejak kakinya
dicari yang paling bagus mbak. waktu itu ngambil beberapa foto, foto di atas yang paling bagus
aku jg suka buat kayak gitu tp tak pernah upload
Pas banget foto ama judulnya Bang emang. Yang saya lihat memang bukan yang itu covernya.
cover yang di bawa itu saya desain buat cetak ulang versi pertama, mas, secara indie. akhirnya satu yang terpilih dan udah dicetak. berikutnya saa tarik dari penerbit indienya karena sudah terbit major
ooo gituuu…
yup. begitu ceritanya
sesuai banget sama yang yang diinginkan tema fotonya.
terima kasih, uni
Great covers, i like 🙂
thank you 🙂