Menulis : Hobi, Terapi, Rezeki, dan Berbagi Inspirasi

writeSeperti yang pernah saya ceritakan dalam coretan berjudul “Mengubah Blog Menjadi Buku”,  menulis menjadi hobi saya sejak saya mengenal blog. Karena sudah menjadi hobi, maka saya menyukainya dan saya melakukannya kapan saja dan di mana saja selama memang memungkinkan.

Mengapa menulis itu mengasyikkan?

Menulis itu mengasyikkan, bagi saya. Karena dari sebuah ide berupa beberapa kata atau kalimat, bisa dikembangkan menjadi sebuah cerita non fiksi maupun fiksi, bisa juga menjadi beberapa bait puisi. Karenanya, ketika saya mendapatkan sebuah ide, saya usahakan langsung mencatatnya di beberapa media agar ide tersebut tidak hilang seketika.

Sebagai contoh, jika ide itu hadir di dalam sebuah rapat di mana tidak memungkinkan bagi saya untuk menggunakan handphone, maka saya menjadikan block note atau kertas HVS sebagai media untuk mencatat ide  yang datang. Jika saya sedang menggunakan handphone, maka saya mencatatnya di aplikasi notepad. Media lain yang sering saya gunakan untuk menyimpan ide tulisan adalah status facebook dan email. Jika ide tersebut sudah berubah menjadi sebuah tulisan yang lebih enak dibaca, barulah saya posting di blog.

Selain menjadi hobi yang mengasyikkan, menulis juga bisa menjadi terapi untuk menstabilkan kesehatan baik jasmani, jiwa, dan emosi. Contoh kedahsyatan menulis yang bisa menjadi sebuah terapi yang diketahui banyak orang adalah pegakuan mantan Presiden B. J. Habibie bahwa buku “Habibie & Ainun” yang ditulis beliau adalah salah satu terapi yang disarankan oleh dokter untuk mengatasi penyakit-penyakit yang dideritanya akibat ditinggal pergi sang istri tercinta.

Mungkin saya belum merasakan efek yang luar biasa dari hobi menulis saya seperti yang dirasakan oleh Pak Habibie, tetapi dalam kondisi tertentu, dengan menulis, saya bisa mendapatkan keadaan di mana dada saya menjadi lega. Misal, ketika saya mengalami peristiwa yang membuat saya sedih bahkan menangis dan saya tidak bisa menceritakannya secara lisan kepada siapa pun, maka setelah saya menuliskannya dalam bentuk cerita, dada saya merasa plong. Begitu pula ketika saya merasa marah atau kesal dengan suatu kondisi, lalu saya bercerita dalam tulisan, perasaan tersebut berangsur-angsur hilang.

Namun demikian, ketika saya membuat sebuah tulisan, saya menyadari bahwa tulisan yang saya hasilkan tidak boleh sembarangan. Sama seperti bicara, kata-kata yang terlontar haruslah ditata. Jangan asal jeplak, kalau orang Betawi bilang. Sebab bisa jadi, kumpulan-kumpulan tulisan yang bagus akan mendatangkan rezeki bagi penulisnya. Saya pernah merasakannya.

Ketika menulis saya lakukan hanya sekedar hobi dan terapi, saya belum berpikir bahwa tulisan saya bisa dipublikasikan menjadi sebuah buku. Di kemudian hari, dengan adanya dorongan dari beberapa kawan dan kemudian sebuah kesempatan, saya bisa mempublikasikan tulisan-tulisan saya dalam bentuk buku. Yang demikian tentunya mendatangkan rezeki bagi saya. Alhamdulillah.

Selain itu, adakalanya saya menulis dalam rangka mengikuti sebuah lomba atau giveaway. Di antara sekian lomba atau giveaway tersebut, ada beberapa tulisan saya yang terpilih  dan mendapatkan hadiah dari panitia lomba. Saya memang belum pernah memenangkan lomba menulis yang berhadiah uang jutaan rupiah, namun dibalik hadiah-hadiah yang pernah saya terima, tetap tersimpan nilai rezeki yang harus saya syukuri. Mungkin saya harus belajar beryukur atas apa yang sudah saya terima. Jika saya sudah bisa menyukurinya, bukan hal yang mustahil jika Allah Subhanahu Wa Ta’aal berkehendak untuk menambahkan nikmat lain yang lebih besar nilainya.

Selain rezeki, hal yang lebih penting yang bisa saya lakukan dengan menulis adalah berbagi inspirasi. Inspirasi kebaikan. Coretan yang saya hasilkan, bisa menjadi pengingat bagi saya pribadi di masa depan dan juga inspirasi bagi pembaca coretan-coretan saya. Yang demikian, tentu berdampak jangka panjang. Sebab saya meyakini bahwa kebaikan yang ada di dalam setiap tulisan dan kemudian ditiru oleh orang lain, akan mengantarkan kebaikan kembali kepada sumbernya dalam jumlah yang lebih banyak, baik di dunia, terlebih lagi di akhirat.

Wallaahu a’lam.


Baca Juga Tulisan Terkait Lainnya :

33 respons untuk ‘Menulis : Hobi, Terapi, Rezeki, dan Berbagi Inspirasi

  1. adejhr November 2, 2014 / 17:20

    Kalau akau lebih ke terapi x ya hehe soalnya isinya gakjelas. Penulisanya jg asal2an. Haha

    • jampang November 3, 2014 / 04:57

      yang penting ada manfaat yang kita rasakan dan kemudian berkembang, jadi memberikan manfaat buat orang lain

  2. ysalma November 2, 2014 / 21:43

    Mudahan bisa mengikuti senior yang satu ini, Aamiin.
    Sukses dan bermanfaat di GAnya.

    • jampang November 3, 2014 / 04:59

      terima kasih, uni.
      senior…. lebih tua donk yah 😀

  3. Aul Howler November 2, 2014 / 22:23

    Ini aku banget ni hobinyaa!
    ^^

    *tos*

    Awesome post
    Good luck ya mas!

    • jampang November 3, 2014 / 05:00

      tos juga.

      terima kasih, mas

      • bukanbocahbiasa November 3, 2014 / 06:01

        Aaakkk… Kereeeeennn mas… Aku udah. Aku udah bookmark GA ini dari Minggu lalu, tapi masih belum sempat tereksekusi, hiks….. **maaph nyamber dimari***

      • jampang November 3, 2014 / 06:03

        saya baru tahu kemarin, mbak pas googling ketemu linknya dan ternyata hari terakhir… ya udah bikin aja mumpung masih ada waktu beberapa jam

      • bukanbocahbiasa November 3, 2014 / 06:04

        Lho. Jadi udah DL toh? Ya ampuuuun…. Gagal ikutan deeeh… Mas Aul, plus diextend dOng DL nyaaa

      • jampang November 3, 2014 / 06:06

        DL tanggal 2 kemaren, mbak

  4. Ririe Khayan November 3, 2014 / 04:35

    mostly, spt saya. Menulis selain sbg hobi…maksudnya melanjutkan kesukaan jaman sekolah yg suka corat coret gak jelas, dan dalam banyak kondisi, menulis mmg bisa melegakan hati dan semakin srg menulis semakin bikin addict.

    • jampang November 3, 2014 / 05:01

      betul mbak. sehari nggak bikin postingan serasa ada yang hilang 😀

  5. zilko November 3, 2014 / 05:50

    Setuju, menulis memang sangat mengasyikkan!! Dan aku bisa memahami pengakuannya BJ Habibie. Walaupun tidak sampai selevel “terapi” dengan menulis, menulis memang bisa membantu menyalurkan uneg-uneg yang mengganjal di pikiran 😀 .

    • jampang November 3, 2014 / 05:57

      iya, mas.
      saya merasakan beberapa kali… setelah menulis rasanya lega

  6. yantist November 3, 2014 / 05:59

    Buat saya menulis juga sebagai pengingat. Maklum pelupa 😀

    • jampang November 3, 2014 / 06:03

      iya mbak. kalau lupa bisa buka lagi

  7. Pakde Cholik November 3, 2014 / 06:34

    Mari kita menulis dengan niat untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat agar bernilai ibadah.
    Terima kasih pencerahannya
    Yuk ikut kontesku menyambut Hari Ibu
    Salam hangat dari Surabaya

    • jampang November 3, 2014 / 07:24

      insya Allah siap pakde, sudah saya bookmark kontesnya.

  8. rianamaku November 3, 2014 / 09:12

    Semoga sukses buat GA nya. mau gabung juga tapi kalah ma file data yang belum kelar.

  9. mandor November 3, 2014 / 10:49

    menulis buat saya sih ingin berbagi cerita. Kadang kala ada beberapa tulisan saya yang sebenarnya ingin mengeluarkan unek-unek yang ada di kepala

    • jampang November 3, 2014 / 10:53

      iya. menulis di blog misalnya, bisa ditujukan untuk berbagi cerita dan mengeluarkan unek-unek

  10. danirachmat November 3, 2014 / 10:54

    Menulis memang meringankan beban di dada Bang. Salut ama Bang Rifki yang sudah bikin buku. Sukses ya Bang giveawaynya.

    • jampang November 3, 2014 / 13:08

      terima kasih, mas.kalau bisa pengen nerbitin buku lagi 😀

  11. Tita Bunda Aisykha November 3, 2014 / 11:29

    Kalo aku ya kurang lebih samalah he he,,menulis itu hobi,,menulis untuk berbagi, sekaligus silaturahmi,,aduuuhh pokoknya menulis itu dunia sendiri lah,,

    • jampang November 3, 2014 / 13:09

      tapi bukan dunia lain kan? 😀

  12. Kimi November 3, 2014 / 12:46

    Saya setuju, Mas, menulis itu bisa sebagai terapi. Karena saya pun merasakannya dan sering sekali melakukannya. 😀

    Anyway, sukses ya GA-nya. Semoga menang! 🙂

    • jampang November 3, 2014 / 13:11

      ternyata sama yah 😀

      terima kasih, mbak

  13. Okti D. November 4, 2014 / 09:22

    gimana caranya biar tulisan nge-flow ya mas rifki? ajarin dong…

    • jampang November 4, 2014 / 09:50

      lah… saya bingung mbak jawabanya. saya cuma nulis yang pengen saya tulis aja. soalnya nggak pernah kursus kepenulisan

Tinggalkan jejak anda di sini....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s