
Ada yang masih ingat dengan coretan saya tentang seekor kucing tanpa nama yang melahirkan seekor anak beberapa waktu yang lalu? Ini adalah coretan berisi kelanjutan hidup anak kucing dan induknya serta kucing lainnya. Khususnya tentang rezeki untuk kucing-kucing tersebut.
Saat ini, anak kucing yang sebelumnya saya pikir bulunya berwarna hitam secara keseluruhan seperti warna induk jantannya ternyata pada bagian tertentu memiliki bulu warna coklat seperti induk betinanya di beberapa bagian tubuhnya. Hanya saja dengan persentase yang sangat kecil.
Anak kucing tersebut kini sudah lincah bergerak, berlari, dan bermain ke sana ke mari. Adakalanya ia bermain sendiri. Di lain waktu ia bermain bersama induknya. Rasa penasarannya terhadap sesuatu sangat kuat. Saya pernah melihat anak kucing tersebut menendang-nendang plastik bekas segel minunan botol berulang-ulang, meniru-niru gerakan induknya meski jauh dari sempurna, menjelajah tiap jengkal ruangan rumah, melompat, memanjat, dan sebagainya.
Bagaimana anak kucing tersebut tumbuh sedemikian rupa? Yang saya tahu, selama ini, anak kucing tersebut belum memakan makanan apa pun. Tak ada minuman juga yang disediakan khusus untuknya di rumah. Anak kucing tersebut hanya minum air susu induknya. Itulah rezekinya yang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. Ar-Rozzaq.
Air susu induk kucing telah mencukupi seluruh kebutuhan si anak kucing. Dengan air susu tersebut, anak kucing itu mampu untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang seperti terlihat pada foto di atas. Di kemudian hari, pastinya akan ada lagi rezeki dalam bentuk makanan atau minuman lain untuk si anak kucing agar tetap hidup dan terus tumbuh berkembang.
—o0o—
Malam itu, masjid di dekat rumah saya didatangi sekelompok laron. Biasanya, saya akan menemukan atau melihat cicak yang sedang merayap di dinding atau langit-langit untuk memangsa Laron-laron tersebut. Nyatanya, malam itu, saya melihat pemangsa Laron yang berbeda. Seekor kucing.
Saya melihat seekor kucing berjalan dan sesekali mengangkat salah satu kakinya untuk menangkap laron yang sedang terbang rendah.
Berhasilkah dirinya? Sepertinya tidak. Jangakuan kakinya kalah lincah dengan terbangnya laron. Tetapi kucing itu tidak menyerah. Ia tetap berusaha. Mengejar.
Laron memang memiliki sayap. Dengan sayapnya itu, ia bisa terbang.Tetapi sayap-sayapnya tidaklah bertahan lama menempel di tubuhnya. Beberapa waktu kemudian, sayap-sayap itu terlepas. Laron tak bisa terbang lagi.
Laron-laron tanpa sayap itu hanya bisa berjalan di lantai. Tanpa sayapnya, Laron-laron tersebut dengan mudah dimangsa oleh kucing. Kucing pun mendapatkan rezekinya. Setelah berusaha dan bersabar.
—o0o—
Jika kepada seekor anak kucing saja sudah Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah menjamin rezekinya berupa air susu induknya, maka demikian pula kiranya jaminan kepada bayi-bayi manusia.
Jika seekor kucing saja berhasil menjemput rezeki yang memang sudah tersedia untuknya, maka begitu pula kiranya bagi manusia. Bahkan mungkin rezeki manusia lebih banyak. Sebab mereka memiliki akal dan pikiran. Bukan sekedar otak.
Wallaahu a’lam.
Tulisan Terkait Lainnya :
- Kucing-kucing yang Berpesta di Pinggir Kali Jagir Wonokromo
- Rezeki : yang Dijamin, yang Digantung, dan yang Dijanjikan
- Kucing dan Rezeki
- Rezeki Seorang Blogger di Bulan Desember
- Bersegeralah, Berlombalah, dan Berjalanlah
- Kucing Tanpa Nama
- Menulis : Hobi, Terapi, Rezeki, dan Berbagi Inspirasi
- Jangan Remehkan Para Sopir
- Narsisku Rezekimu
- Botol Bekas dan Relativitas
Induk sama anaknya memang ngga disediakan makanan/minuman kang..??
induknya doank. itu juga bukan makanan khusus kucing. kan kucing liar, teh. kadang masih nyari sendiri di luar
Di rumah kucing nambah melulu. Pengen dibuang tapi nggak tega
Jangan dibuang mbaaak… Kalau yg betina mendingan di steril saja, biar ndak nambah lagi ..
kasihan juga, teh. nanti nggak bisa berkembang biak donk
Iya teh. Kayaknya mending disteril aja kali ya
kalau nggak boleh dijual, apa boleh disteril?
š
Kalau menurut teteh sih iya, drpd populasinya meledak dan malah merepotkan kita.. dan kita juga bisa ngerawat mereka lebih baik bukan..?? Biasanya banyak itu baksos buat steril kucing, jadi harganya ngga terlalu mahal. Lumayan khan bisa mensteril kucing2 yg betina satu-satu, soalnya lumayan agak mahal kalau buat kucing betina mah.
dijual aja š
Kucing kampung mah ga bisa dijual, mas š
š
sama seperti yang di rumah
rumahku juga jadi persinggahan kucing-kucing bang. karena pusing liat mereka melahirkan terus, akhirnya disteril.
ini sih baru satu kucing doank. kalau ada kucing lain yang mau masuk, kucing di rumah langsung ngakaj tarung š
Anak-anak kucing di rumah ku warnanya bener-bener hitam legam.
padahal induknya belang
Baru tau belakangan ternyata “ayah” nya juga hitam legam”
berarti nurunin jantannya
gak punya kucing, tapi kalo ada kucing liar kasihan..ya kasih kepala ikan
saladin suka ngejar kucing, gak takut dicakar
pernah tuh kucing mau dinaikin, dikiranya kuda xixixi
š
kekecilan kudanya
xixiixix
š
di rumah juga ada kucing… dan anaknya lebih tua sedikit dari sabiq