Sabiq’s Diary : Satu Bulan

3 Januari 2015

Usia Sabiq tepat satu bulan. Alhamdulillah, kondisinya sehat.

Sepertinya jadwal bangun Sabiq di pagi hari diawali ketika shubuh. Setelah minum ASI, Sabiq akan tertidur. Sebentar. Tak lama kemudian Sabiq akan bangun lagi. Nah, itu waktunya bagi saya untuk menggendong Sabiq hingga tertidur kembali.

Salah satu ciri yang sering saya lihat ketika Sabiq memang ingin tidur saat di dalam gendongan adalah posisi tangan kanannya yang akan menempel di pipi atau dagunya. Jika posisinya sudah seperti itu, Sabiq tidak akan mengubah posisinya lagi hingga dirinya tertidur.

Jika sudah tertidur, saya akan meletakkannya di atas tempat tidur untuk kemudian saya tinggal mencuci popoknya. Jika di hari kerja, saya melakukannya tidak sampai tuntas. Hanya separuh proses, sebab saya harus berangkat ke kantor. Jika di hari libur, saya akan menyelesaikan sampai proses menjemur.

Begitu saya kembali ke kamar, Sabiq sudah bangun lagi dan sedang disusui Umminya. 😀

Lantas, apa saja yang dialami Sabiq di usia satu bulan ini?

Cegukan

Sabiq sering mengalami cegukan. Biasanya selepas minum ASI. Alhamdulillah, cegukan pada bayi bukanlah sesuatu yang berbahaya. Bukan sebuah tanda penyakit tertentu. Cegukan merupakan kedutan yang berulang tanpa bisa dikontrol yang berasal dari bagian diafragma. Kontraksi yang terjadi ini membuat pita suara tertutup hingga memblok udara yang akan masuk ke paru-paru. Cegukan tersebut dapat hilang dengan sendirinya dan umumnya bayi yang mengalami cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit. Seperti itulah yang dialami Sabiq.

Bersin

Tidak sering. Tetapi pernah. Kadang dua kali berturut-turut. Alhamdulillah, kondisi ini juga berarti Sabiq terkena flu. Sebab bersin juga merupakan salah satu proses pematangan dari sistem respirasi atau pernapasan bayi. Kebiasaan ini akan melegakan rongga hidung dan saluran napas dari berbagai sumbatan dan partikel-partikel udara.

Menendang-nendang

Sabiq sudah bisa menendang dengan tenaga penuh. Jika sedang dikenakan pakaian sehabis mandi dan menangis, kakinya akan menendang-nendang. Jika tendangannya mengenai sesuatu yang menjadi tumpuan, maka tendangannya itu akan menyebabkan tubuhnya bergeser ke depan. Pernah ketika tidur, kepala Sabiq sudah sampai di ujung kasur kecilnya.

Ngoceh

Belum banyak, hanya satu-dua. Setidaknya ada suara yang keluar dari mulut Sabiq selain suara tangisan. Kadang, ocehannya lebih panjang jika dirinya tidak diajak bicara dibanding ketika ada yang mengajaknya bicara.

Semoga sehat selalu ya, Sabiq!

 

 

---

Tulisan Terkait Lainnya :

• Sabiq’s Diary : Ke Taman Safari
• Sabiq’s Diary : Truk Mainan
• Ketika Anak dan Ayah Bercerita Tentang Lebaran yang Seru
• Sabiq’s Diary : Bukan Demam Berdarah
• Sabiq’s Diary : Jalan-jalan ke Seaworld
• Sabiq’s Diary : Aku Sudah Bisa Berjalan
• Sabiq’s Diary : Belajar Berjalan
• Sabiq’s Diary : Minum Susu dan Yoghurt
• Sabiq’s Diary : Corat-coret
• Sabiq’s Diary : Sakit Mau Pintar?