Terus terang, akhir-akhir ini, saya hampir tidak pernah memberikan kado atau hadiah. Terakhir kali saya memberikan kado atau hadiah adalah awal tahun kemarin. Itu pun jika barang bawaan seserahan dan mahar untuk calon istri bisa dikatakan sebagai hadiah. Jika keduanya tidak bisa dikatakan sebagai kado atau hadiah, itu artinya saya sudah lama tidak melakukannya. Apalagi pemberian kado tersebut menggunakan jasa pengiriman karena seseorang yang akan diberikan hadiah menetap di kota yang jauh dari tempat saya tinggal.
Apa kado terindah apa yang pernah kalian kirim?
Itulah pertanyaan yang harus saya jawab dalam bentuk sebuah tulisan jika saya ingin mengikuti tantangan “Giveaway Kado Terindah” yang diadakan oleh Mas Ndop di blognya. Untuk menjawabnya, saya harus menggali memori lebih dalam. Sebab apa yang akan saya ceritakan di dalam tulisan ini terjadi sekian tahun silam.
Di suatu masa, dengan memanfaatkan fasilitas intranet yang tersedia di tempat saya bekerja, saya mulai menggunakan aplikasi chatting yang bernama MiRC. Dengan aplikasi tersebut, saya mulai berkenalan dengan teman-teman baru yang berada di instansi yang sama dengan saya namun bekerja di kantor-kantor yang berbeda. Di antara teman-teman tersebut ada yang kemudian menjadi akrab layaknya sahabat dan pernah saling berkirim kado atau hadiah.
Sebagai kado atau hadiah yang jika saya tidak salah ingat bertepatan dengan hari kelahiran sahabat saya itu, saya memberikan selembar jilbab berwarna putih dan sebuah buku berjudul “1001 Kisah Luar Biasa dari Orang-orang Luar Biasa” karya Helvy Tiana Rosa. Dengan bantuan jasa pengiriman yang handal, jilbab dan buku tersebut berhasil menyeberangi lautan dan tiba di rumah sahabat saya dalam keadaan utuh.
Lho, jadi yang dikirimi kado itu perempuan? Iya, perempuan. Namanya juga kado yang terindah. “Indah” itu kan cocok untuk jadi nama perempuan. Nggak mungkin laki-laki dikasih nama “Indah”. Ya, kan? 😀
Mengapa saya menganggap kado yang saya kirimkan itu sebagai kado terindah?
Menurut saya pribadi, kado yang indah itu adalah kado yang benda yang dengan benda tersebut bisa menjadikan seseorang yang menerimanya menjadi lebih indah. Lebih indah fisiknya, lebih indah hatinya, dan lebih indah prilakunya.
Jilbab dan buku, adalah salah dua di antara benda yang saya maksud.
Lagi-lagi ini menurut saya pribadi, dengan mengenakan jilbab, seorang perempuan akan terlihat lebih indah, lebih anggun, lebih cantik. Ketika mengenakan jilbab, saya menilai bahwa seorang perempuan telah berhasil meninggikan harga dirinya. Dan yang terpenting, dia sudah menjalankan perintah agamanya.
Sementara melalui buku, yang dianggap sebagai jendela dunia, bisa membuka pandangan seseorang yang membacanya mengenai hal dan keadaan di sekelilingnya yang mungkin luput dari pandangan dan pendengarannya. Melalui buku yang dibacanya, seseorang bisa terbuka pikiran dan tersentuh hatinya akan segala kebaikan yang ada di muka bumi ini. Tentu saja, buku yang saya maksud adalah buku yang memberikan pencerahan, bukan yang malah membutakan mata hati dan pikiran pembacanya.
Ya, kedua benda itulah yang menurut saya kado terindah yang pernah saya kirim untuk sahabat saya yang ketika saya mengirimkannya tinggal di beda pulau dan sama sekali belum pernah bertatap muka sama sekali. Barulah di kemudian hari, akhirnya kami bisa berjumpa.
Begitulah cerita kado terindah yang pernah saya kirimkan untuk seorang sahabat. Bagaimana dengan kado terindah yang pernah Anda kirim?
Tulisan Terkait Lainnya :
Apakah dia juga jadi sahabat ‘terindah saat itu’? #kepo 😀
*feeling saya ini juga bakal dapat kadi terindah dari GAnya deh.
bukan. cuma sahabatan aja. 😀
aamiin.
mb Minyu juga dikasih kado dong, pasti seneng.
Semoga menang ya
kasih kado apa yah?
Jiah, Suaminya pasti lebih tau dong..
😀
Memberikan kado memang perlu dipikirkan ya, apa maknanya, dsb; sehingga terasa lebih personal, dan juga “indah” 🙂
yang penting menurut saya bisa memberikan manfaat buat si penerima
Jdi terasa ada yg nendang oyy… aq jg lama bgd gak kasih kado. Thq sdh ngingetin. 30 Jan besok mmg hari uktahnya mantan pacar. Smga bisa kasih kado yg lebih dr sekefar kadoakan **kudoakan** dia 🙂
semoga ketemu kado yang cocok. aamiin
Sok lah saya bersedia menerima kado kang 😀
Hahahaaa… jauh teuing pami ka german mah… yg ada kadodoran 🙂
Itu waktu jamannya *uhuk medus wodus yak??
hhmm…. mungkin…. barang kali…. bisa jadi
Hha, perlu dicoba tuh
Saya sampe sekarang blm pernah kirimin jilbab kecuali ke kekuarga
Hha
begitu lebih baik 😀
Mira mau Din, jilbab dari sana… 😀
Yah, minta sama mas-nya ajaaaaa
Orang mau modusin seseorang, kayak pak Rifki,, mba Mira mah udh ad yg modusin
Wkwkwk
Loh, kasih hadiah kan ga selalu modus…
Sebagai silaturahim kan bisa juga…
Lagian masku belum kesana gimana beliinnya :p
nah…. bener tuh. ngasih hadiah nggak harus modusin 😛
Assiiikk didukung mas Rifki… 😀
hahaha.. ada juga yang ngirim hadiah sebagai modus.
Kasih hadiah..?? Oohh tiap tahun selalu kasih kado… diusahakan kadonya yg memang dimau dia gitu… 🙂
saya? enggak teh. ini baru setahun dan kemaren cuma saya beliin kue coklat dan tiramisu doank 😀
kalau ngirim kado ke luar kota sih pernahnya tas rajutan sendiri gitu
ya udah, tulis aja ceritanya mbak. terus ikutin ke GAnya
saya buka link-nya dulu deh. hehe
silakan
Menurut saya kado terindah adalah barang yang bermanfaat buat penerima. Jadi bukan cuma buat dipandang doang, hehe..
Saya pernah kirim kado, isinya buku motivasi.
mirip donk dengan kado yg saya kirim
yup. setuju
jilbab jilbab putih,,lambang kesucian..
jadi mikir..terakhir ngasih kado ke suami apa yaa?
april nanti dia ulang tahun hmm
kalau sudah terbiasa ngasih, mungkin akan lebih mudah menentukan pilihan 😀
iya..masalahnya ga pernah ngerayain ulang tahun 😀
ya nggak usah dimulai2 buat ngerayain 😀
kan jadinya nggak bakalan bingung
hehehhe
😀
Pas banget tuh Mas Rifky, jilbab sama buku, kesukaanku semua *apa maksudnyaaahhh 😀
akhirnya, mbak ngaku juga 😀
* apaan seeeeeh 😀 *